SUKABUMIUPDATE.com - Sukabumi memiliki tempat wisata alam yang menjadi daya tarik bagi pengunjung. Jika berbicara wisata alam seakan tak ada habisnya untuk tujuan berlibur di akhir pekan. Berkemah bisa menjadi sebuah alternatif wisatawan untuk berlibur diakhir pekan. Seperti halnya berkemah di Camping Ground Blok III A, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
Ketua Volunteer Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNHGS), Budi mengatakan, Camping Ground Blok III A menjadi favorit wisatawan untuk berkemah, lantaran proses muat barang dari kendaraan menuju tenda tidak jauh. Kemudian kata dia, lokasi tersebut memiliki pemandangan terbaik, sehingga pengunjung bisa melihat matahari terbit (sunrise) di lokasi tersebut.
"Walaupun di wilayah itu, termasuk dataran paling tinggi untuk lokasi camping, wisatawan tetap diberikan kemudahan, untuk yang bawa peralatan kemah dan sebagainya, karena lokasi kemah dekat dengan parkiran. Best view juga itu lokasinya, cocok lah buat camping ceria (camcer)," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (18/02/2023)
Ia menyatakan beberapa spesies bisa ditemukan di lokasi tersebut. "Seperti owa jawa dan elang jawa, karena memang tempatnya terbuka. Apalagi pada tiba malam hari, kita bisa melihat indahnya lampu-lampu kota (city light) dari ketinggian," ungkapnya.
"Berhubung lokasinya ketinggian dan memang hutan, sehingga disini sulit sinyal untuk menggunakan data seluler. Hal itu tidak menjadikan masalah, karena kita menyediakan WIFi. Jadi kalau pengunjung urgen, tinggal beli voucher yang tersedia di setiap warung," jelasnya.
Menurut Budi, Camping Ground Blok III A, bisa menampung sekitar 700 orang. Namun untuk mendirikan tenda disesuaikan dengan jenisnya. Untuk ukuran normal, bisa mencapai 150 tenda, sedangkan tenda pleton bisa mencapai 9 tenda.
"Adapun nama pengelolanya pak Ujum, yang merupakan masyarakat lokal kita disini, ia mengelola warung dan tempat disitu, yang memang izinnya itu masuk ke izin koperasi, meliputi izin jasa informasi, izin jasa pemanduan. Kemudian untuk warung itu izin jasa jual makanan dan minuman, jadi setiap bulan kita bayar pajak untuk ketiga izin tersebut," paparnya.
Sementara itu, ia menjelaskan harga tiket untuk berkemah, yaitu dikenakan biaya Rp 32,5 ribu perorang, dengan ketentuan 2 hari 1 malam, yang masuk Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), termasuk ke dalam tiket jasa koperasi dan asuransi. Namun pada hari biasa atau weekday tiket untuk berkemah dikenakan biaya Rp 30 ribu.
"Tetapi bagi yang masih ingin berlama-lama, bisa nambah hari menjadi tiga hari dua malam, dengan tambahan biaya Rp 7,5 ribu. Adapun kendaraan yang masuk dikenakan biaya lain. Seperti halnya roda dua dikenakan biaya Rp 7,5 ribu dan untuk roda empat dikenakan biaya Rp 15 ribu," terangnya.
Kemudian sambung Budi, pihaknya menawarkan fasilitas khusus, untuk wisatawan yang tidak membawa perlengkapan berkemah, yaitu tenda dengan kapasitas 4 orang yang dikenakan biaya sejumlah Rp 150 ribu. Fasilitas lainnya yaitu colokan listrik dengan biaya sama yaitu Rp 150 ribu.
"Untuk listrik selama dua hari satu malam, sistemnya kita tarik kabel yang bersumber dari warung. Itu udah bisa masak gunakan rice cooker, charge hp, lampu dan peralatan elektronik lainnya," pungkasnya.