SUKABUMIUPDATE.com - Setiap kecamatan di Kabupaten Sukabumi memiliki keunikan yang berbeda-beda. Kabupaten Sukabumi sendiri memiliki 47 kecamatan yang secara diametral terbagi dua wilayah yang terkenal dengan sebutan Sukabumi utara dan Sukabumi Selatan.
Dua sebutan tersebut hanya untuk menggambarkan Kabupaten Sukabumi yang sangat luas dengan dua sisi, utara dan sisi selatan serta aneka potensinya yang beragam.
Surade merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang lokasinya berada disisi selatan. Ada banyak kisah menarik yang menceritakan asal-usul nama Surade. Namun kali ini, sukabumiupdate.com akan menampilkan sederet fakta dan keunikan Kecamatan Surade dibanding kecamatan lainnya di Kabupaten Sukabumi. Berikut beberapa diantaranya :
1. Asal nama Surade
Nama Surade, bagi sebagian warga diyakini berasal dari kata kasura lamun teu hade (tertusuk duri di kaki jika berbuat tidak baik-red).
Namun, ada juga yang mempercayai jika Surade berasal dari nama Nyimas Suradewi, cucu dari Eyang Mas Arya Santri Dalem atau populer dengan sebutan Eyang Cigangsa. Eyang Mas Arya Santri Dalem hidup sekitar enam abad silam, dan makamnya terletak di Cigangsa, tidak jauh dari lokasi Curug Luhur Batu Suhunan atau biasa disebut Curug Cigangsa.
2. Jumlah desa dan penduduk
Kecamatan Surade, sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi memiliki sebanyak 11 desa dan 1 kelurahan, sedangkan jumlah penduduknya mencapai 82.173. Berikut diantaranya nama-nama desa berserta sebaran jumlah penduduk berdasar data BPS 2021.
Desa Pasiripis, jumlah penduduk 13.334
Desa Buniwangi, jumlah penduduk 11.263
Desa Cipeundeuy, jumlah penduduk 4.646 1,04
Desa Gunungsungging, jumlah penduduk 5.735 1,11
Desa Citanglar, jumlah penduduk 6.614 -3,79
Desa Jagamukti, jumlah penduduk 5.875 0,93
Kelurahan Surade, jumlah penduduk 9.562 0,74
Desa Kadaleman, jumlah penduduk 5.319 1,22
Desa Wanasari, jumlah penduduk 5.115 2,14
Desa Sirnasari, jumlah penduduk 6.376 1,65
Desa Sukatani, jumlah penduduk 3.980 2,02
Desa Kademangan, jumlah penduduk 4.354
3. Luas Wilayah dan kepadatan penduduk
Kecamatan Surade memiliki luas wilayah mencapai 364.19 kilometer persegi, Kepadatan penduduknya mencapai 696 orang per kilometer persegi. Artinya, jika dibagi per hektar, maka setiap hektar diisi oleh 70 orang penduduk.
4. Transportasi
Jarak dari Surade ke Kota Sukabumi adalah 99 kilometer. Sepanjang perjalanan menuju Surade, Anda akan melintasi jalan berkelok di perbukitan dengan pemandangan perkebunan teh dan pohon pinus. Transportasi yang paling dikenal adalah angkutan umum jenis Elf Microbus jurusan Surade-Sukabumi.
5. Jumlah sarana ibadah
Kecamatan Surade dengan latar penduduknya yang religius, paling tidak terpotret dari jumlah sarana ibadah yang banyak berdiri disenatero wilayahnya. Menurut data BPS tahun 2021. Jumlah sarana ibadah ummat Islam di Kecamatan Surade sebanyak 756 buah, terdiri dari 281 masjid dan 475 mushola.
6. Pekerjaan warga
Sebagian besar penduduk kecamatan di Selatan Kabupaten Sukabumi ini, bermata pencaharian sebagai petani. Berikut ini rincian data mata pencaharian penduduk Kelurahan Surade: Petani: 60%, Pedagang dan Wirausahawan: 20%, Pegawai Negeri Sipil: 15%, Buruh dan tenaga kerja Indonesia: 5%.
7. Cuaca dan curah hujan
Iklim Surade diklasifikasikan sebagai hangat dan sedang. Terdapat lebih banyak curah hujan di musim dingin daripada di musim panas. Suhu tertinggi rata-rata pada Juli sekitar 27 °C, dan suhu rata-rata tahunan adalah 23 °C. Curah hujan paling sedikit terlihat pada Agustus, dengan rata-rata 144 mm, hampir semua presipitasi jatuh pada Februari.
8. Pendidikan
Kecamatan Surade dalam perkembangan pendidikannya sangat signifikan, setidaknya pada rentang 10 tahun sudah berdiri lembaga pendidikan setingkat SLTA sebanyak 8 lembaga pendidikan, diantaranya, 6 Lembaga SMK, 1 lembaga SMA, dan 1 Lembaga Madrasah Aliyah.
9. Hotel
Kecamatan Surade bisa disebut kecamatan termaju di Kabupaten Sukabumi apalagi jika melihat bagaimana surade sudah mampu memfasilitasi pengnjung dengan berdirinya hotel. Ada 3 hotel yang ada di kecamatan Surade, diantaranya : Yasa Hotel, Penginapan Berkah Mandiri dan
10. Mini market
Berkunjung ke Kecamatan Surade jangan khawatir akan kehabisan bekal. setidaknya sampai 2021 di Kecamatan Surade berdiri sekitar 11 minimarket dan sejumlah tempat belanja lainnya.
11. Pondok pesantren
Agama yang dianut penduduk Surade, 100% adalah Islam. Sehingga tidak heran jika banyak terdapat pesantren di wilayah ini. Anak-anak yang sudah menginjak sekolah dasar, biasanya diwajibkan oleh orang tuanya mengikuti pengajian di pondok pesantren (PP) untuk belajar Al Quran dan Hadits. Kecamatan ini juga menjadi lumbungnya pondok pesantren, seperti: PP Al Hasyimiyah (Tugu), PP Al Hidayah (Cibinong, Wanasari), PP Al Anwar (Babakan Baru), PP Al Hasaniah (Cikondang), PP Al-Munawar Gojali (Cikupa), PP Nurhidayah (Banjarsari), PP Nurul Huda (Sindang Palay), PP Nurul Huda (Pasir Batang), PP Nurul Huda Al Jalaliyah (Ciranca), dan masih banyak lagi pondok pesantren lainnya. Bahkan di jalur menuju arah Curug Cigangsa saja, sedikitnya terdapat tiga pondok pesantren.
12. Tugu Surade
Bunderan Surade memang tidak nampak wah. Namun keberadaannya menjadi semacam penanda, bukan saja penanda bahwa Anda telah sampai di kota kecamatan berpenduduk 73.146 jiwa ini, tetapi juga menjadi penanda dua arah menuju tiga tempat wisata alam nan indah, yakni Curug Luhur Batusuhunan atau Curug Cigangsa, Geopark Ciletuh, dan Pantai Ujunggenteng. Tak heran jika di sekitar kawasan Tugu Surade, menjadi salah satu pusat keramaian kota kecamatan ini.
13. Obyek wisata alam
Kecamatan Surade memiliki banyak destinasi wisata yang sangat rekomended untuk dikunjungi. diantaranya adalah; Pertama Curug Luhur Batu Suhunan atau biasa disebut Curug Cigangsa, adalah air terjun bertingkat dua. Disebut Batu Suhunan atau Batu Masigit, karena batu bersusun tersebut, bentuknya mirip menara masjid.
Kedua, Pantai Minajaya, tempat wisata keluarga dengan hamparan pantai nan indah dan ombaknya tidak besar, sehingga anak-anak Anda bisa mandi sepuasnya tanpa rasa khawatir.
Ketiga Pantai Cicaladi berada di Desa Sukatani yang kaya akan potensi alam seperti pasir besi dan rumput laut. Keempat Wisata alam lainnya adalah Goa Gunungsungging di Desa Gunungsungging, merupakan goa dengan nilai sejarah dan keindahan unik seperti granit yang menyerupai wayang, buaya, dan lainnya.
Kelima Situ Cikalapa yang terletak di Kampung Cimandala, Desa Cipeundeuy, Kecamatan Surade. Danau yang berlimpah air jernih dan bersih sepanjang tahun ini memiliki keindahan alam khas Pajampangan dengan aneka jenis pepohonan dan satwa lokal.
14. Pematang sawah batu bersusun
Sawah dengan pematang tanah itu biasa. Namun, jika sawah dengan pematang dari batu bersusun, mungkin cuma ada di Kelurahan Surade. Jika Anda penasaran ingin melihatnya, silakan kunjungi Curug Luhur Batu Suhunan.
Di kawasan air terjun yang berada di tengah area persawahan ini, terdapat banyak batu raksasa seperti tumbuh di antara hamparan tanaman padi. Namun, bukan hanya batu-batu berukuran besar di tengah sawah yang membuatnya nampak unik, tapi pematang sawahnya pun banyak yang terbuat dari batu bersusun bak dinding bangunan.
15. Budaya minum kopi
Budaya minum kopi memang sudah seperti ritual rutin bagi bangsa ini, tidak terkecuali dengan warga Surade. Tidak heran jika kemudian Firman Maulana (35), mendirikan Lets Coffee. Hommy and friendly, begitu kira-kira kata yang pas untuk menggambarkan suasana di dalam cafe yang berlokasi tidak jauh dari Bunderan Tugu Surade itu. Tidak hanya digemari kalangan muda Surade, bahkan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono pernah singgah di cafe dengan konsep vintage ini. Tidak hanya memfasilitasi penggemar kopi, keberadaan café ini juga sekaligus menjadi etalase untuk mempromosikan Kopi Pajampangan.
16. Komunitas DKINGS
DKings Studio, adalah sebuah kumpulan pemuda Kecamatan Surade. Komunitas seni ini fokus ke kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan seni musik dan film. Selain rutin menggelar festival musik, mereka juga memproduksi film. Film teranyar mereka adalah Revenge of Love, bercerita tentang dua sahabat wanita mencintai pria yang sama, sehingga mengakibatkan keretakkan pada hubungan persahabatan mereka. Semua adegan pada film tersebut, diambil di Bunderan Surade dan Vila Asaba Land. Film tersebut disutradarai Dede Rusyandi (35), sekaligus pemilik DKings Studio.
17. Eyang Santri Dalem
Masyarakat Pajampangan tidak asing mendengar nama Eyang Santri Dalem atau Eyang Cigangsa. Konon, tokoh ini menjadi bagian dari cerita berdirinya Surade yang kekinian menjadi salah satu nama kecamatan di selatan Kabupaten Sukabumi.
Beberapa orang mencatat Eyang Santri Dalem merupakan pendiri pondok pesantren pertama di Surade. Informasi ini setidaknya disampaikan oleh keturunan Eyang Santri Dalem yang hingga kini masih hidup dan menjadi tokoh bagi warga Pajampangan yakni Kamaludin (72 tahun).
"Dalam catatan sejarah, beliau (Eyang Santri Dalem) memiliki nama asli Raden Suranangga dan merupakan putra dari Raden Arya Adipati Jagabaya," kata Kamaludin kepada sukabumiupdate.com di rumahnya di Kampung Pasir Karang RT 04/02 Desa Gunungsungging, Kecamatan Surade, Rabu (15/2/2023).
Kamaludin menyebut Raden Arya Adipati Jagabaya adalah Bupati Galuh Imbanagara atau Ciamis pada 1732 hingga 1751. Menurut Kamaludin, Raden Arya Adipati Jagabaya memerintah saat wilayahnya masih di bawah kekuasaan Kerajaan Mataram dan zaman penjajahan Belanda.
18. Museum dan Taman megalodon
Lokasi museum ini berada di Jl. Cisaat, Gunung Sungging, Kec. Surade, Kab. Sukabumi, lebih tepatnya terletak di samping Kantor Desa Gunung Sumbing.
Museum yang didirikan pada awal tahun 2021 ini merupakan museum yang mengoleksi sekitar 500 fosil kehidupan purba laut. Di sini terdapat banyak fosil gigi Megalodon yang begitu besar. Tak hanya itu, terdapat juga fosil moluska jenis kerang, arthropoda, fosil lumba-lumba, tulang paus, hingga ambergris atau muntahan paus.
Selain museum megalodon, juga terdapat Taman Megalodon yang berada di bunderan Kecamatan Surade.