SUKABUMUPDATE.com - Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri melaunching Gerakan Aksi Deteksi dan Intervensi Stunting (GADIS) Sukabumi bertempat di Kp. Sawah Baru, Desa Warnajati, Kecamatan Cibadak, Selasa (14/02/23).
Intervensi stunting merupakan kegiatan yang langsung mengatasi penyebab terjadinya stunting dan umumnya diberikan oleh sektor kesehatan seperti asupan makanan, pencegahan infeksi, status gizi ibu, penyakit menular dan kesehatan lingkungan.
Launching Gadis Sukabumi dilaksanakan secara online dan offline dengan peserta tatap muka 70 orang dan yang mengikuti secara virtual ada 830 orang.
Menurut Wabup, Gerakan yang diluncurkan secara hybrid ini, sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam menurunkan dan mencegah stunting baru.
Baca Juga: 11 Fakta Apun Gencay, Gadis Cantik Sukabumi dalam Kisah Asmara Pejabat Dimasanya
"Hari ini kita launching gadis sukabumi gerakan aksi deteksi dan intervensi stunting ,pelakunya adalah seluruh komponen masyarakat Kabupaten Sukabumi dengan perangkat serta stakeholder, penguatan peran pentahelix untuk membasmi stunting " jelasnya.
Gadis Sukabumi, lanjut Wabup, harus menjadi acuan oleh semua, meskipun aksinya sudah di mulai tetapi pergerakannya belum masif.
"Hari ini kita masifkan, kita ingin bahwa seluruh komponen bergerak mulai dari pendataan untuk deteksi balita yang ada di kabupaten Sukabumi. Hal itu dilakukan pada kurang lebih ada 200 ribu balita itulah yang menjadi prioritas yang kami bantu".
Di tempat yang sama Plt. Kadis kesehatan Ardiana Trisnawiana melaporkan Launching Gadis Sukabumi perlu di sosialisasikan dan menjadi gerakan bersama.
Baca Juga: 13 Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi, Peristirahatan Prabu Siliwangi Sampai Johny Indo
"Hasil survey stunting di Kabupaten Sukabumi pada tahun 2021 adalah 24,2% dan pada tahun 2022 menjadi 27,5% artinya mengalami kenaikan 3,3%. Untuk itu perlu kerja keras bersama menurunkan stunting melalui kegiatan Gadis Sukabumi" terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Camat Cibadak Abdul Nafi menyampaikan inovasi KANCING (kolaborasi aksi penanganan dan cegah stunting) serta PINTER (Penanganan Integratif terpadu implementasi pada stunting).
"Kecamatan Cibadak terdiri dari 9 desa dan 1 kelurahan dengan jumlah penduduk 122.188 jiwa dari pengukuran terakhir ada 499 jiwa yang terkena stunting. terbanyak di Kelurahan Cibadak sebanyak 158 jiwa dan paling sedikit di desa warnajati 19 jiwa," bebernya.
Nafi menerangkan, Kecamatan Cibadak membuat 3 inovasi Yaitu Kancing, Pinter dan Duta stunting milenial yaitu inovasi untuk mengasah remaja dan anak anak supaya memiliki pengetahuan penanganan stunting.
Baca Juga: Capai Rp500 Juta! DPRD Sukabumi Ungkap Tunggakan PBB 2022 Kecamatan Ciemas
Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan penyerahan paket vitamin Protein secara simbolis kepada 5 balita dan simulasi aksi deteksi dan interevensi stunting, penimbangan balita, pengukuran panjang badan, tinggi badan dan pemberian vitamin A pada balita dan terakhir penandatanganan komitmen bersama.