SUKABUMIUPDATE.com - Masyarakat Sukabumi khususnya wilayah Kota tentu tidak asing dengan wajah Balai Kota yang letaknya sangat strategis. Yaitu dekat dengan Perpustakaan, Dago (tempat wisata kuliner), Sekolah, hingga tempat peribadatan baik Gereja maupun Masjid.
Ya, Balai Kota Sukabumi adalah kantornya Wali Kota yang ternyata menjadi salah satu aset bangunan bersejarah lho, Updaters!
Bahkan, kawasan pedestrian Balai Kota Sukabumi turut dipercantik dengan icon Dago City Light. Dago dan Balai Kota disulap menjadi kawasan City Light, yang tak hanya nyaman saat siang hari tapi juga indah saat malam menyelimuti Kota sukabumi.
Lampu warna-warni akan menjadi daya tarik utama kawasan Dago saat malam tiba. Dari bawah di pertigaan Martadinata hingga ke atas menuju Balai Kota Sukabumi. Seluruh batang pohon di kanan kini kawasan Dago kini diberi lampu penerang. Cantiknya Sukabumi!
Baca Juga: Kenapa Namanya Sukabumi? Sebelum Like Earth Kekinian, Ini Cerita Historis Kota Mochi!
Agar Semakin Berwawasan Sejarah, Intip 4 Fakta Jejak Historis Balai Kota Sukabumi seperti dilansir dari situs resmi Portal Sukabumi Kota!
1. Balai Kota Sukabumi Bermula Dari Gedung Sewaan
Tahun 1914 merupakan awal terbentuknya Gemeente Sukabumi (Wilayah Administratif Sukabumi).
Pada masa ini, diketahui Kota Sukabumi tidak memiliki anggaran yang cukup untuk membangun gedung sendiri, sehingga Gemeente Sukabumi harus menyewa bangunan atau menumpang di tempat lain.
Seiring berjalannya waktu, akhirnya pada bulan Juli 1925, Gemeente Sukabumi memilih G.F. Rambonnet sebagai Burgemeester pertama.
2. Balai Kota Sukabumi Dahulu Milik Pengusaha Bernama Lie Ek Tong
Di tahun yang sama (1925), tepatnya di bulan Oktober, Gemeente Sukabumi menyewa sebuah bangunan besar milik seorang Pengusaha Tionghoa bernama Lie Ek Tong. Bangunan tersebut terletak di Tjikoleweg Nomor 23.
Tujuan penyewaan tersebut adalah sebagai tempat kegiatan operasional Staf Gemeente Sukabumi untuk sementara waktu.
Bangunan yang disewa ini berbentuk gepleisterd billiken gebouw atau bilik dengan plesteran, yang sebagai door de Gemeente Sukabumi Gebruikt als Gemeentehuis atau Balai Kota.
Baca Juga: Heboh Kartu Iuran SD di Ciracap Sukabumi, Begini Penjelasan Sekolah dan Disdik
3. Balai Kota Sukabumi Dibeli Saat Resesi Ekonomi 1932 Seharga 12.600 Gulden
Pada tahun 1932 indonesia mengalami resesi ekonomi. Resesi ekonomi yang terjadi mengakibatkan Pengusaha Lie Ek Tong bangkrut.
Pengusaha Lie Ek Tong akhirnya memutuskan untuk menjual bangunan yang digunakan Gemeente Sukabumi. Bangunan ini dijual kepada Gemeente Sukabumi dengan biaya sebesar 12.600 Gulden atau saat ini 12.600 Gulden setara dengan Rp. 108,884,902.76 (sumber: google).
Baca Juga: Fakta Goa Kutamaneuh Sukabumi: Tempat Robin Hood Indo, Perampok Emas 70-an Bersembunyi
4. Pembangunan Balai Kota Sukabumi Dibantu Oleh Berbagai Sektor
Balai Kota Sukabumi dibangun selama dua tahun sejak 1932 sampai dengan 1934 sebelum akhirnya diresmikan.
Pembangunan ini dilaksanakan saat resesi ekonomi sehingga sumber daya dan sumber dana pun terbatas.
Balai Kota Sukabumi dalam masa pembangunannya telah melibatkan berbagai sektor seperti adanya sumbangan jam listrik dari perusahaan Gebeo (saat ini PLN) dan lambang Gemeente Sukabumi yang dihadiahkan oleh Braat NV.
Lambang tersebut kini terletak di pintu masuk Balai Kota Sukabumi. Pada tanggal 22 Februari 1934, Burgemeester G.F. Rambonnet kemudian meresmikan Gemeentehuis atau yang sekarang disebut sebagai Balai Kota Sukabumi.
Sumber: Portal Sukabumi Kota