SUKABUMIUPDATE.com - Dua rumah di Pondok Cidahu Permai Blok F VII Nomor 1 dan 2 RT 23/05 Desa Babakan Jaya, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, ambruk hingga rusak berat akibat diguyur hujan deras pada Minggu pagi (12/2/2023).
Kakak ipar pemilik rumah, Andri (44 tahun), mengatakan kejadian itu bermula ketika dia berkunjung ke rumah adiknya bernama Helmi (pemilik salah satu rumah). Andri mengunjungi rumah adiknya bersama istri dan anaknya. Awalnya, semua asyik mengobrol di ruang tamu.
"Tiba-tiba terdengar suara gemuruh di atas genting dan bangunan terasa bergetar. Sekitar lima menit suara gemuruh berlangsung. Saya yang menyadari pertama. Ketika itu langsung menyelamatkan anak dan istri untuk segera pindah ruangan," kata Andri kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Hujan Sejak Pagi, Kantor PC NU Kabupaten Sukabumi Terendam Banjir
Menurut Andri, orang-orang di dalam rumah berlarian ke arah dapur dan kamar lantaran melihat bagian depan rumah sudah lebih dulu runtuh. Kemudian disusul runtuhnya ruang tamu, di mana dinding dan atapnya ambruk. Sebelumnya, semua orang berkumpul di ruang tersebut.
"Setelah rumah ambruk, istri dan anak saya menangis. Saya juga sampai sekarang masih kaget, tapi alhamdulillah semua selamat. Tidak terbayang jika ambruknya menimpa keluarga. Saya bersama keluarga masih diberikan selamat, meski saudara saya rugi cukup besar," ujarnya.
Setelah rumah tersebut ambruk, kata Andri, warga setempat langsung membantu mengevakuasi barang-barang dan keluarga pemilik rumah. Sementara Andri bersama istri dan anaknya keluar lewat pintu belakang. Dari luar, Andri mencari tahu penyebab ambruknya rumah.
"Setelah di luar saya langsung melihat ruangan yang ambruk, ternyata penyebabnya ada kanopi besi rumah tetangga (berdampingan dengan rumah Helmi) yang ambruk dan menimpa rumah adik saya," kata dia.
Baca Juga: Satu Keluarga Ngungsi di Saung, Begini Kondisi Rumah Ambruk di Ciracap Sukabumi
Andri menyatakan posisi rumah tetangga tersebut lebih atas daripada rumah adiknya. "Beruntung saat kejadian rumah sebelah (tetangga) sudah tidak ada penghuni karena dua hari sebelumnya mereka pindah rumah," katanya.
Lebih lanjut Andri mengatakan rumah adiknya Helmi dihuni lima orang bersama istri dan ketiga anaknya. Adapun untuk sementara waktu, Helmi beserta keluarganya mengungsi di rumah orang tua mereka di daerah Desa Babakanpari, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi.
"Saat kejadian, ada sekitar delapan orang di dalam rumah, saya bersama istri dan anak. Kemudian adik ipar saya Helmi bersama istri dan ketiga anaknya. Rumah sekarang dikosongkan, sebelum ada perbaikan. Apalagi masih sering hujan, cari aman dulu dengan mengungsi ke rumah orang tua," kata Andri.