SUKABUMIUPDATE.com - Gempa bumi magnitudo 5.2 di laut selatan Banten merusak SDN Cisalimar di Desa Cipeuteuy, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi. Guncangan gempa pada Selasa, 7 Februari 2023 sekira pukul 07.35 WIB ini mengakibatkan rusaknya ruang kelas II, kelas III, dan ruang guru SDN Cisalimar.
Akibat kejadian tersebut, pelajar kelas II bernama Novia (8 tahun) terluka akibat tertimpa bagian plafon ruang kelas yang jatuh. Keterangan ini disampaikan Plt Kepala SDN Cisalimar Yusa Sumarna. Yusa menerima laporan kerusakan bangunan kelas akibat gempa bumi dan pelajar yang terluka itu dari guru di sekitar titik kejadian.
"Ada bagian plafon ruang kelas yang jatuh dan menimpa murid kami di ruangan kelas II. Saat kejadian, kami akan melaksanakan kegiatan belajar mengajar, baru mulai dan mau masuk ke dalam kelas," kata Yusa kepada sukabumiupdate.com, Selasa.
Pihak sekolah langsung mengobati pelajar yang terluka dan berkoordinasi dengan puskesmas setempat. Korban kemudian ditangani tenaga kesehatan dari puskesmas dan kini dalam masa pemulihan di rumahnya. Diketahui, total ada 34 siswa yang saat ini duduk di kelas II dan 31 orang di kelas III SDN Cisalimar.
Baca Juga: Pelajar Terluka, SDN Cisalimar Kabandungan Sukabumi Rusak Diguncang Gempa Banten
Untuk kegiatan belajar dan mengajar, Yusa mengatakan dirinya bersama komite SDN Cisalimar sudah mempertimbangkan untuk memindahkan aktivitas belajar ke tempat yang lebih aman, khususnya bagi siswa kelas II dan III yang ruangan kelasnya rusak akibat gempa. Lahan parkir sekolah pun menjadi pilihan yang akan digunakan.
Yusa menyebut belum memilih opsi meliburkan siswa setelah gempa merusak sejumlah kelas. "Ruang kelas II yang terdampak tidak digunakan dulu untuk belajar dan mengajar. Kami akan menggunakan tempat parkir di sebelah kelas sehingga lebih aman meskipun terbuka. Kami upayakan belajar tetap berjalan," ujarnya.
Selain kelas II dan III, kata Yusa, ada pula bangunan kelas lain yang kondisinya sudah rusak. Beberapa bangunan ini mengalami hal serupa seperti kelas II dan III. Salah satunya adalah ruang kelas IV. Yusa menunjukkan atap ruang kelas IV sudah rapuh dan temboknya retak dan khawatir roboh ketika kembali terjadi gempa bumi.
Dalam waktu dekat, pihak sekolah merencanakan akan memasang bambu penahan ruangan kelas tersebut sebagai penanganan sementara. "Kalaupun nanti jatuh, tidak ke bagian dalam, tapi ke luar kelas, jadi mengurangi risiko kecelakaan," kata Yusa.
Kepala Desa Cipeuteuy Tirta Jaya menyatakan pemerintah desa sudah melakukan konfirmasi kepada pihak SDN Cisalimar dan memberikan informasi terhadap mandor soal kerusakan kelas. Tirta mengatakan pihaknya akan cepat tanggap menangani masalah ini dengan harapan kejadian itu tidak terulang apalagi memakan korban.
"Kami Pemerintah Desa Cipeuteuy atas kejadian di SDN Cisalimar, langsung memberikan informasi ke pihak terkait (mandor atau tukang untuk membantu membersihkan puing bangunan yang rawan lepas atau jatuh). Mudah-mudahan saat ini bisa segera diantisipasi," katanya.
Baca Juga: Aktivitas Sesar Cimandiri, Diduga Jadi Pemicu Gempa Dangkal M4,4 di Banten
Tirta sudah meninjau SDN Cisalimar pascagempa laut Banten dan menilai bangunan sekolah ini sudah tidak layak sehingga akan dimasukkan ke Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Harapannya, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dapat memberikan rekomendasi untuk pembangunan atau rehabilitasi SDN Cisalimar.
"Sebelum dibangun, saya harap pihak sekolah berhati-hati karena kondisi bangunan yang sudah tidak memungkinkan lagi. Tentunya KBM (kegiatan belajar mengajar) jangan sampai tertunda. Kalaupun itu (KBM berjalan), keadaan sebagaimana mungkin kita persiapkan, misal di ruangan atau pasang tenda dan sebagainya," ujar Tirta.
Anggota Palang Merah Indonesia (PMI) Kecamatan Kabandungan Otoy Iskandar mengungkapkan pascagempa bumi laut Banten kemarin, dia bersama Forkompimcam sekaligus pihak medis membawa korban Novia ke rumahnya.
"Tim medis melakukan perawatan di rumah korban. Setelah itu terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait, sehingga ada kunjungan kapolsek dan kapolres untuk menjenguk korban dan meninjau lokasi kejadian," kata Otoy.