SUKABUMIUPDATE.com - Sebuah industri Pengolahan Emas di Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, diprotes warga. Mereka mengeluhkan air limbah dari industri tersebut telah mencemari Sungai Ciletuh.
Keluhan soal pencemaran lingkungan ini sudah dirasakan warga sejak satu bulan lalu. Yusup (50 tahun), warga sekitar mengatakan, sungai ciletuh tercemari air limbah berwarna kuning keruh yang mengalir kepemukiman dan lahan pertanian di Kampung Cicupak dan Kebon Kalapa Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciemas.
"Kondisi ini sudah terjadi sekitar satu bulan. Air yang mengalir diduga tercemari limbah pembuangan hasil produksi, dengan kondisi berwarna kuning keruh, dan biasanya tidak seperti itu," kata Yusup (50 tahun) warga Kampung Kebon Kalapa kepada sukabumiupdate.com, Minggu (5/2/2023).
Baca Juga: Bantu Difabel Penjual Sayur di Purabaya Sukabumi, Kapolsek: Kegigihannya Jadi Motivasi
Menurut Yusup, limbah tersebut mengalir ke sungai kecil dan masuk ke aliran Sungai Ciletuh. Padahal, kata dia, air dari sungai tersebut dimanfaatkan warga baik untuk cuci, mandi, juga kebutuhan pengairan lahan pertanian sawah.
"Ada ribuan hektar sawah yang terancam, bukan hanya di dua kampung itu, namun air mengalir ke Sungai Ciletuh, disana juga ada destinasi wisata Curug Awang, Curug Puncak Manik," ungkapnya.
"Pihak perusahaan, harus lebih memperhatikan dampaknya, terutama saluran pembuangan limbah, jangan hanya dibatasi pakai kantong saja," keluh Yusup yang menyebut kantong dari karung tersebut berisi tanah.