Gempa Laut Sesar Cimandiri, BPBD Kabupaten Sukabumi Minta Warga Cek Bangunan

Jumat 03 Februari 2023, 13:08 WIB
Dokumentasi Wabup Sukabumi dan BPBD pantau dampak gempa cianjur. BPBD meminta warga cek bangunan pasca gempa M 4.4 Kamis (2/2/2023) (Sumber: bpbd)

Dokumentasi Wabup Sukabumi dan BPBD pantau dampak gempa cianjur. BPBD meminta warga cek bangunan pasca gempa M 4.4 Kamis (2/2/2023) (Sumber: bpbd)

SUKABUMIUPDATE.com - Wilayah Sukabumi khususnya kawasan pesisir selatan kembali diguncang gempa bumi kuat pada Kamis 2 Februari 2023 malam, pukul 19:45:55 WIB. BPBD Kabupaten Sukabumi meminta warga melakukan cek struktur bangunan pasca gempa yang menurut BMKG dipicu dari sesar cimandiri yang menerus ke di laut Bayah dan Palabuhanratu.

Menurut hasil analisa BMKG gempa bumi ini berkekuatan M 4,4, dengan episenter gempa terletak pada koordinat 7.28 LS dan 106.14 BT ini berada di laut. Berjarak 40 km Barat Daya Bayah, Banten atau selatan Palabuhanratu, bahkan lebih dekat ke wilayah pesisir Surade dan Ciracap Kabupaten Sukabumi dengan kedalaman 25 km.

Kabid mitigasi gempa bumi dan tsunami BMKG, Dr Daryono menduga gempa ini dipicu oleh sesar lokal yang berada di laut Palabuhanratu hingga Bayar. Dugaan ini memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa.

Baca Juga: Dibawa ke RS, Remaja Tunadaksa di Sukabumi yang 15 Tahun Terbaring di Kasur

“Jenis gempa bumi dangkal yang diduga dipicu aktivitas Sesar Cimandiri yang menerus ke laut (Samudra Hindia),” ucap Daryono dalam grup whatsapp bersama awak media di Indonesia, Kamis malam, 2 Februari 2023.

Dugaan ini juga berdasarkan pada wilayah yang dilaporkan merasakan guncangan (Shakemap) kuat dari gempa ini, yaitu Bayah dan Malingping (Banten) serta Ciracap dan Surade (Kabupaten Sukabumi dengan skala intensita hingga III MMI (analogi getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Gempa juga dirasakan di Palabuahnratu, Sukabumi, Cianjur, Cipanas dan Lebak dengan Skala Intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca Juga: Reses I 2023, Daftar Aspirasi untuk Anggota DPRD Sukabumi Heri Antoni

Sesar Cimandiri menurut studi BMKG, merupakan satu dari enam struktur regional yang masih aktif di Jawa Barat. Selain Cimandiri, masih ada lima sesar lain di Jawa Barat yakni Sesar Baribis, Sesar Cipamingkis, Sesar Garsela, Sesar Citarik, dan Sesar Lembang.

BMKG menyebut Sesar Cimandiri yang tertua di Jabar jika dibandingkan dengan lima sesar lainnya. Patahan aktif pemicu gempa bumi ini membentang dari laut Palabuhanratu, Cibuntu Simpenan, Baros, Nyalindung, Cibeber hingga Bandung Barat.

Terkait gempa ini, Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra melalui Manajer Pusdalops Daeng Sutisna minta warga tidak bosan melakukan pengecekan struktur bangunan, baik tempat tingkat maupun fasilitas lainnya.

Baca Juga: PEDO PISAN: Inovasi Penyuluh Distan Kabupaten Sukabumi Jadi Top 5 Kompetisi Jabar

“Jika ditemukan kerusakan struktur, retak struktur dan lainnya. BPBD menghimbau untuk secepatnya diperbaiki, atau mengungsi dulu ke lokasi yang aman,” ucap Daeng kepada sukabumiupdate.com, Jumat (3/2/2023).

Menurut Daeng, dalam mitigasi bencana khususnya gempa bumi, struktur bangunan menjadi penting, apalagi Kabupaten Sukabumi dilintasi sejumlah sesar aktif pemicu gempa. “Kita tahu gempa bumi tidak melukai apalagi membunuh. Korban luka dari gempa biasanya akibat reruntuhan bangunan dan faktor lainnya,” lanjut Daeng.

Sejauh ini BPBD masih memantau dampak dari gempa bumi M 4,4, Kamis malam. “Alhamdulilah sejauh ini tidak ada laporan dampak kerusakan. Gempa tersebut memang dirasakan oleh sejumlah warga di pesisir,” tegasnya.

Baca Juga: Cintai Lingkungan, Ini 6 Tips Kurangi Limbah Plastik dalam Kehidupan Sehari-hari!

BPBD lanjut Daeng juga mengingatkan warga untuk tetap waspada dan selalu melakukan aksi tanggap cepat saat bencana gempa terjadi. Seperti cepat keluar dari bangunan dan lainnya.

Sumber: Advertorial

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi20 Februari 2025, 23:44 WIB

Kusmana Hartadji Pamit, Serahkan Estafet Kepemimpinan Kota Sukabumi ke Ayep-Bobby

Kusmana Hartadji menitipkan Kota Sukabumi kepada pemimpin yang baru dengan harapan keberlanjutan pembangunan yang lebih baik.
Kusmana Hartadji serahkan estafet kepemimpinan Kota Sukabumi kepada Ayep Zaki dan Bobby Maulana. (Sumber Foto: Dokpim Pemkot Sukabumi)
Nasional20 Februari 2025, 23:43 WIB

Massa PDIP Geruduk KPK, Ancam Terobos Jika Hasto Kristiyanto Ditahan

Massa PDIP mendatangi Gedung KPK saat Hasto Kristiyanto diperiksa sebagai tersangka kasus suap dan perintangan penyidikan. Mereka mengancam menerobos jika Hasto keluar dengan rompi oranye.
Massa simpatisan PDIP berunjuk rasa di depan Gedung KPK, Jakarta, saat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjalani pemeriksaan. Mereka mengancam akan menerobos jika Hasto keluar dengan mengenakan rompi oranye. (Sumber : Instagram/@pdiperjuangan)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:57 WIB

Sertijab Bupati Sukabumi, Marwan Hamami Titip Pesan Pembangunan Berkelanjutan ke Asep Japar

Dalam suasana sertijab penuh haru, Marwan Hamami resmi serahkan estafet kepemimpinan Kabupaten Sukabumi kepada Asep Japar.
Proses Sertijab Bupati Sukabumi dari Marwan Hamami ke Asep Japar. (Sumber Foto: Istimewa)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:16 WIB

Iyos Somantri Ucapkan Selamat atas Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi Terpilih

Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, menyampaikan ucapan selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar dan Andreas.
Wakil Bupati Sukabumi periode 2021-2025, Iyos Somantri, (Sumber : Dok Humas Pemkab Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 22:12 WIB

Target 100 Hari Kerja Ayep-Bobby: Penumpasan Korupsi dan Tingkatkan PAD Kota Sukabumi

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Sukabumi periode 2025-2030, Ayep Zaki dan Bobby Maulana secara resmi diterima di Balai Kota Sukabumi.
Ayep-Bobby saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Sukabumi. Kamis (20/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi20 Februari 2025, 21:51 WIB

Tagar #KamiBersamaSukatani Trending di X, Dukungan Mengalir untuk Band Punk Asal Purbalingga

Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar karena dinilai menghina Polri. Warganet bersuara, memicu debat kebebasan berekspresi dalam seni.
Tagar #KamiBersamaSukatani trending di media sosial X usai band punk Sukatani menarik lagu Bayar Bayar Bayar. Warganet bersuara, memicu perdebatan soal kebebasan berekspresi dalam seni. (Sumber : X : barengwarga)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:38 WIB

Kacab Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar Wafat, Rekan Kerja Berduka

Kepala Cabang Perumda BPR Sukabumi Cabang Cikembar, Yudi Eka Sembada diketahui memiliki riwayat penyakit tipes.
Ucapan duka cita untuk kepala Cabang Cikembar BPR Sukabumi Yudi Eka Sembada yang wafat pada Selasa (20/02/2025). (Sumber Foto: BPR Sukabumi)
Sukabumi20 Februari 2025, 21:25 WIB

Perahu Nelayan Dikerahkan, Pencarian Pemancing Hilang di Laut Geopark Sukabumi Masih Nihil

Tim SAR gabungan melakukan pencarian pemancing hilang di Laut Geopark Ciletuh Sukabumi pada hari ini dengan dua metode.
Tim SAR saat gunakan perahu nelayan untuk mencari pemancing hilang di perairan Geopark Ciletuh Sukabumi. (Sumber Foto: SAR Jakarta)
Inspirasi20 Februari 2025, 20:45 WIB

Gagal CPNS Karena Tinggi Kurang 0,5 cm: Tri Cahyaningsih, Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Tertinggi

Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm
Tri Cahyaningsih, Seorang Buruh Pabrik Peraih Skor SKD Gagal CPNS Gara-gara Tinggi Badan Kurang 0,5 cm (Sumber : Instagram/@fakta.indo).
Sukabumi20 Februari 2025, 20:30 WIB

Pemukiman Diserbu Lalat, Emak-emak Geruduk Peternakan Ayam di Cidahu Sukabumi

Emak-emak asal Kampung Cibaregbeg Cicurug Sukabumi itu resah karena jumlah lalat semakin banyak dan terus bersarang di rumah mereka.
Sambil membawa panci dan alat masak, momen emak-emak geruduk peternakan ayam di Cidahu Sukabumi. (Sumber Foto: Tangkapan layar video/Istimewa)