SUKABUMIUPDATE.com - Kementerian Sosial RI melalui Sentra Phala Martha Sukabumi memfasilitasi pengobatan Sady Mulyana (19 tahun), remaja tunadaksa asal Kampung Nagrak RT 01/08 Desa Cisarua, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Sady difasilitasi penanganan medis di rumah sakit pada 30 Januari 2023.
Sady mengalami disabilitas fisik sejak usia empat tahun akibat terjatuh. Dia hanya terbaring di tempat tidur dan membutuhkan bantuan orang lain untuk beraktivitas.
Tetangga Sady, Nuraeni (46 tahun), mengatakan Sady dibawa pengobatan ke RS Hasan Sadikin Bandung bersama ibunya, Nining. Namun belum diketahui berapa lama Sady harus menjalani perawatan. Sady pun mendapatkan bantuan kursi roda elektrik.
"Alhamdulillah Sady mendapat bantuan kursi roda elektrik dan kebutuhan pasien serta keluarganya. Sudah lama hati nurani saya ingin bantu, akhirnya pemerintah membawa Sady ke Bandung untuk perawatan," kata Nuraeni, Kamis, 2 Februari 2023.
Baca Juga: 15 Tahun Terbaring di Kasur, Remaja Tunadaksa di Sukabumi Ini Butuh Bantuan
Menurut Nuraeni, sekarang Sady masih harus menjalani uji laboratorium untuk di-rontgen dan hasilnya belum diumumkan. Hasil laboratorium tersebut akan menentukan penanganan lanjutan Sady apakah harus dioperasi atau ada tindakan lainnya. "Masih belum ada informasi dari pihak rumah sakit," kata Nuraeni.
Kementerian Sosial RI melalui Sentra Phala Martha Sukabumi bergerak menerjunkan tim ke rumah Sady untuk melakukan asesmen dan pemberian bantuan yang diperlukan. "Tim sudah membawa dan mendampingi Sady di RS Hasan Sadikin untuk mendapatkan penanganan kesehatan," kata Kepala Sentra Phalamarta Cup Santo.
Setelah asesmen, Sady difasilitasi perekaman KTP dan pembuatan BPJS Kesehatan. "Kami juga memberikan kursi roda adaptif bagi Sady dan dukungan pemenuhan hidup layak seperti sembako, nutrisi, perlengkapan kebersihan diri, perlengkapan tidur, pakaian, dan perlengkapan sekolah untuk kedua adik Sady yang SMA," ujar Santo.
Baca Juga: Dengar Pidato Jokowi Soal Bantuan, Curhat Pedagang Kopi Tunadaksa di Kota Sukabumi
Santo mengatakan Sentra Phalamarta bersama Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi dan instansi terkait lainnya berkomitmen terus melakukan pendampingan kepada Sady dan keluarga untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang terbaik.
"Adapun untuk pemberdayaan keluarga, kami berikan bantuan kewirausahaan jualan minuman dingin dan tambahan modal usaha warung sembako," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Sady hampir seumur hidupnya harus mendapatkan perhatian khusus dari kedua orang tua lantaran menderita tunadaksa atau cacat tubuh sejak usia empat tahun. Selama 15 tahun, putra keempat dari pasangan Edy (59 tahun) dan Nining (55 tahun) itu hanya menghabiskan hari-harinya terbaring di kasur.