SUKABUMIUPDATE.com - Massa dari Gerakan Reformis Islam atau Garis Sukabumi Raya menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota Sukabumi, Selasa (31/1/2023), memprotes tindakan perobekan hingga pembakaran Alquran di Swedia dan Belanda.
Sedikitnya terdapat empat tuntutan utama yang disampaikan mereka pada aksi unjuk rasa yang berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB tersebut, salah satunya yaitu meminta pemerintah Indonesia mengambil langkah nyata memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia dan Belanda.
“Kami mengecam dan mengutuk keras tindakan keji dan biadab yang dilakukan di Swedia dan Belanda. Melalui Pemerintah Indonesia, meminta agar mengambil langkah nyata dengan memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia dan Belanda, karena dengan sangat nyata Pemerintah Swedia telah melindungi dan memfasilitasi pembakaran Alquran tersebut,” ujar Sekjen Garis Sukabumi Raya dalam orasinya.
Baca Juga: Diduga Hendak Tawuran di Alun-Alun Palabuhanratu Sukabumi, 8 Pelajar SMK Diamankan
Para demonstran juga meminta Pemerintah Indonesia agar menyarankan negara-negara yang tergabung dalam OKI (Organisasi Kerja Sama Islam), untuk bergabung mengambil tindakan tegas dan nyata atas tindakan perobekan hingga pembakaran Alquran yang keji dan biadab tersebut.
"Tuntutan terakhir, menyarankan agar Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi untuk menyatakan pernyataan sikap Garis Sukabumi Raya ini kepada Pemerintah Pusat, dengan melayangkan surat tertulis,” tandasnya.
Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, Dida Sembada menanggapi aksi demonstrasi tersebut. Dia berkomitmen akan menyampaikan tuntutan masyarakat ke pemerintah pusat.
"Terima kasih atas aksi damai yang dilakukan Garis dan amanat yang telah disampaikan Garis tadi akan disampaikan juga ke pemerintah pusat. Kita akan terus membela kepentingan umat Islam, sekaligus menyampaikan ke dunia bahwa Kota Sukabumi mengecam keras atas kasus pembakaran Alquran di Swedia dan Belanda tersebut," kata Dida dalam keterangannya.
Baca Juga: Penipuan Mengatasnamakan AMSI, Polisi Didesak Tindak Tegas Pelaku
Diberitakan sebelumnya, tindakan pembakaran Alquran di Swedia yang dilakukan pemimpin politik Denmark-Swedia Rasmus Paludan, menuai kecaman dan kemarahan dari berbagai pihak terutama dari negara muslim di dunia.
Rasmus yang juga Kepala Partai Politik Sayap Kanan Denmark Starm Kurs itu melakukan pembakaran Alquran dalam aksi demonstrasinya pada Sabtu 21 Januari 2023.
Keesokan harinya, Edwin Wagensvald ketua kelompok anti-Islam, Pegida, merobek lembaran Alquran dalam aksi seorang diri di depan gedung parlemen Belanda.
WRITER: ASEP AWALUDIN (MAGANG)