SUKABUMIUPDATE.com - Polisi memastikan kejadian yang menimpa seorang bocah berinisial N (10 tahun) siswa SD yang ditemukan pingsan terkapar di teras rumahnya di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, bukan upaya penculikan.
Hal ini dipastikan Kapolsek Cicurug Kompol Parlan usai mendatangi tempat kejadian perkara dan memintai keterangan dari korban maupun saksi-saksi baik orang tua korban hingga warga sekitar.
"Jadi sudah ada beberapa orang yang diperiksa. Untuk indikasi penculikan itu tidak ada, tetapi yang bersangkutan atau pelaku, awalnya menanyakan keberadaan orang tua korban, karena orang tuanya tidak ada, pelaku langsung mengarah kepada anaknya (korban)," kata Parlan kepada sukabumiupdate.com, Jumat (27/1/2023).
Adapun kemungkinan sementara melihat kronologi yang disampaikan korban, kata Parlan, diduga ada motif sentimen pribadi antara pelaku dengan keluarga korban. Untuk menelusuri lebih lanjut, Parlan memastikan pihaknya tetap melakukan penyelidikan terkait kejadian ini.
Baca Juga: Lirik dan Terjemahan Lagu Sundance Freestyle, Single Terbaru dari Rich Brian
"Motifnya belum sepenuhnya terungkap, (kalau penculikan) lagi pula orangnya (korban) ada kok, gak dibawa oleh pelaku. Kalau pun pencurian, barangnya gak ada yang hilang. Indikasi ada masalah dengan keluarga korban, karena yang bersangkutan atau pelaku nanya keberadaan ayahnya, jadi untuk sementara waktu, motifnya diduga masalah pribadi," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang bocah berinisial N (10 tahun) siswa SD ditemukan pingsan terkapar di teras rumahnya di Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis malam, 26 Januari 2023, sekitar pukul 20.30 WIB. Ia tak sadarkan diri usai dibekap handuk oleh orang tidak dikenal.
Kejadian ini pun heboh di media sosial dan dikaitkan dengan isu adanya upaya penculikan. Kasus ini kemudian ditangani pihak kepolisian, setelah orang tua korban melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cicurug.
Baca Juga: Heboh Isu Culik! Siswa SD di Cicurug Sukabumi Ditemukan Tak Sadarkan Diri