SUKABUMIUPDATE.com - Media sosial akhir-akhir ini kembali heboh dengan kabar culik anak di Cicurug Kabupaten Sukabumi. Dikaitkan dengan bocah berinisial N (10 tahun) siswa SD yang pingsan terkapar di teras rumahnya, Kampung Nangklak, RT RT 02/06, Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, pada Kamis malam, 26 Januari 2023, sekitar pukul 20.30 WIB.
Ketua RW 06 sekaligus orang tua korban, Sultoni (38 tahun) mengatakan pada saat kejadian di rumahnya hanya ada korban. Kala itu ia sedang berada di rumah sakit untuk menemani istrinya yang tengah sakit, sudah tiga malam.
“Sebelum berangkat ke rumah sakit saya titipkan anak yang ke empat atau paling kecil ke tetanggadan membawa anak ketiga ke rumah sakit. Jadi di rumah itu hanya ada anak saya yang kedua, yaitu N (korban) yang masih bersekolah kelas 4 SD," ujarnya kepada awak media, Jumat (27/1/2023).
Menurut Sultoni, anak sulungnya (12 tahun), juga sedang tidak di rumah, diketahui belum pulang mengaji. Sedangkan korban sudah lebih dulu pulang mengaji, langsung menuju rumah.
"Pertama kali diketahui korban tergeletak pingsan di depan rumah oleh tetangga saya. Ia hendak mengantarkan pulang anak bungsu yang dititipkan kepadanya," lanjut Sultoni.
Dari keterangan tetangga, ungkap Sultoni pagar rumah sudah dalam kondisi terbuka dan anaknya tergeletak di depan pintu dengan posisi terlentang. Tetangga awalnya tidak menyadari jika korban itu tengah pingsan, karena dikira ngambek tak diajak Saltoni ke rumah sakit.
Baca Juga: Korban dan Ibu Trauma, Cerita Detik-detik Aksi Culik Anak di Bojonggenteng Sukabumi
"Dikira tetangga korban pundung karena gak diajak ke rumah sakit. Tetangga juga mengira saya sudah pulang ke makanya anak yang bungsu dianterin. Karena tahu saya belum pulang, korban dan adiknya dibawa ke masuk ke rumah tetangga itu,” bebernya.
Saat itu tetangga hanya mengira korban tertidur pulas sempat dibaringkan di sofa rumahnya. Korban ternyata tak juga sadarkan diri, bahkan tetap seperti orang tidur saat dibawa ke rumah Saltoni.
"Saya pulang sekitar pukul 22.00 WIB, tetangga masih berada di rumah karena menunggu. Kami tidak curiga dan ngobrol biasa. Anak saya yang perempuan memanggil, karena korban tiba-tiba teriak terbata-bata, nafasnya sesak dan berat, sambil menangis," lanjut Saltoni.
Saltoni langsung membawa korban ke RS Bhakti Medicare. “Hari ini sudah masuk ke ruang perawatan dan masih menjalani pemulihan, karena masih ada sedikit pusing. Badan sudah bisa gerak, tapi sedikit kaku di kakinya, semoga lekas membaik," ucapnya.
Sultoni belum menjelaskan diagnosa medis yang membuat korban tak sadarkan diri. Ia kemudian mengulang cerita korban setelah berangsur sadar.
“Pulang ngaji korban masuk ke rumah dan nonton tv. Kata korban saat itu ada orang gak dikenal bertiga, satu orang di motor gak turun, dua orang masuk ke teras. Lalu bertanya ke anak saya, "bapak nya ada?" Anak saya jawab gak ada. Tiba-tiba, anak saya langsung dibekap pakai handuk kecil, langsung pusing dan pingsan," ungkap Sultoni.
Baca Juga: Heboh Culik Anak di Bojonggenteng Sukabumi, Cerita Versi Warga dan Polisi
Sultoni belum memastikan apakah ada barang yang hilang di rumahnya. Ia masih fokus mengurusi korban di rumah sakit, termasuk istrinya yang hingga saat ini masih dirawat.
"Saya belum tau apa. Mau berbuat jahat atau menculik anak, mungkin teror. Bersyukur anak saya selamat," tegasnya.
Kasus ini masih ditangani pihak kepolisian setempat, setelah Sultoni melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cicurug.