SUKABUMIUPDATE.com - Kota Sukabumi, wilayah di Provinsi Jawa Barat yang masih sarat makna akan warisan budaya. Warisan budaya Indonesia yang diabadikan di kota Sukabumi salah satunya adalah kujang.
Kujang bahkan dijadikan Lambang Kota Sukabumi. Kujang, Senjata Pusaka Luhur Bangsa Indonesia di Daerah Pasundan ini diabadikan sebagai Lambang Keberanian Kota Sukabumi, dilansir dari portal.sukabumikota.go.id.
Lebih dari itu, redaksi sukabumiupdate.com mencatat kujang pusaka merupakan simbol peninggalan sejarah dari zaman Prabu Siliwangi. Kujang pusaka ini diketahui adalah senjata di masa itu kala memimpin tahta kerajaan, serta kesaktian dari seorang Prabu Siliwangi sendiri di zamannya.
Masyarakat Jawa Barat pun kerap menggunakan simbol Kujang ini sebagai penghias pakaian khas Sunda atau dipasang di ikat kepala.
Baca Juga: Heboh Botol Miras di Setda Palabuhanratu Sukabumi, Ini Respons Bupati
Dikutip dari Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, dalam Wacana dan Khasanah Kebudayaan Nusantara, Kujang diakui sebagai senjata tradisional Masyarakat Jawa Barat (Sunda) dan dikenal memiliki nilai sakral serta mempunyai kekuatan magis.
Bahkan, beberapa peneliti menyatakan istilah Kujang berasal dari kata Kudihyang dengan akar kata Kudi dan Hyang.
Kudi diambil dari bahasa Sunda Kuno yang artinya senjata yang mempunyai kekuatan gaib sakti, sebagai jimat, sebagai penolak bala, misalnya untuk menghalau musuh atau menghindari bahaya/penyakit. Senjata ini juga disimpan sebagai pusaka, yang digunakan untuk melindungi rumah dari bahaya dengan meletakkannya di dalam sebuah peti atau tempat tertentu di dalam rumah atau dengan meletakkannya di atas tempat tidur (Hazeu, 1904 : 405-406).
Baca Juga: Puasa Sunnah Rajab 2023 Dimulai 23 Januari Besok! Simak Jadwal Lengkapnya
Sedangkan Hyang dapat disejajarkan dengan pengertian Dewa dalam beberapa mitologi, namun bagi masyarakat Sunda Hyang mempunyai arti dan kedudukan di atas Dewa.
Secara umum, Kujang diartikan sebagai pusaka yang mempunyai kekuatan tertentu dan berasal dari para dewa (Hyang). Kujang juga disebut sebagai sebuah senjata, dimana sejak dahulu hingga saat ini Kujang menempati satu posisi yang sangat khusus di kalangan masyarakat Jawa Barat (Sunda).
Sebagai lambang atau simbol dengan nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya, Kujang dipakai sebagai salah satu estetika dalam beberapa lambang organisasi serta pemerintahan. Salah satunya dicantumkan dalam lambang Kota Sukabumi.
Baca Juga: 6 Bahasa Tubuh Wanita Jatuh Cinta, Salah Satunya Selalu Tersenyum Padamu
Menilik kisah masa lalu, Kujang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat Sunda karena fungsinya sebagai peralatan pertanian.
Pernyataan tersebut tertera dalam naskah kuno Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian (1518 M) maupun tradisi lisan yang berkembang di beberapa daerah diantaranya di daerah Rancah, Ciamis. Bukti yang memperkuat pernyataan bahwa kujang sebagai peralatan berladang masih dapat kita saksikan hingga saat ini pada masyarakat Baduy, Banten dan Pancer Pangawinan di Sukabumi.
Dengan perkembangan kemajuan, teknologi, budaya, sosial dan ekonomi masyarakat Sunda, Kujang pun mengalami perkembangan dan pergeseran bentuk, fungsi dan makna. Dari sebuah peralatan pertanian, kujang berkembang menjadi sebuah benda yang memiliki karakter tersendiri dan cenderung menjadi senjata yang bernilai simbolik dan sakral. Wujud baru kujang tersebut seperti yang kita kenal saat ini diperkirakan lahir antara abad 9 sampai abad 12.
Sumber : berbagai sumber.