SUKABUMIUPDATE.com - Ruas Jalan Nasional Sukabumi-Bogor yang rusak dan dikeluhkan warga sekitar karena sering makan korban akhirnya diperbaiki, Kamis (19/01/2023).
Sebelumnya, warga mengeluh karena kerusakan di ruas jalan yang berada di Kampung Asgora, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, itu banyak makan korban. Dalam dua pekan terakhir, warga mencatat total ada 11 kejadian kecelakaan tunggal di lokasi tersebut.
Warga sekitar, Rahmat (33 tahun) mengatakan, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai memperbaiki jalan tersebut sekira pukul 16.00 WIB sore tadi.
"Alhamdulillah sore hari ini, ada kegiatan perbaikan jalan, yang sebelumnya sudah rusak. Soalnya dalam waktu kurang lebih sebulan jika tidak diperbaiki secepatnya, kemungkinan kerusakan jalan bertambah dan menambah risiko kecelakaan," kata Rahmat kepada sukabumiupdate.com.
Baca Juga: Hampir 2 Kali Lipat, Biaya Haji 2023 Diusulkan Naik Jadi Rp 69 Juta per Jemaah, Simak Rinciannya
Berdasarkan informasi yang diterimanya, perbaikan ini sifatnya sementara. "Penanganan pertama terlebih dahulu, untuk mengurangi risiko kecelakaan, adapun pekerjaan lanjutan, dari Kementrian PUPR berencana dilakukan pada hari esok," tuturnya.
Adapun untuk teknis perbaikan sementara pada hari ini, kata Rahmat, dilakukan dengan teknik tambal sulam menggunakan material coldmix.
"Kabarnya bahan yang digunakan, untuk perbaikan jalan hari ini yaitu, coldmix asphalt atau aspal dingin, bukan seperti aspal yang biasa suhunya panas. Rencana besok akan di hot mix asphalt atau aspal panas, untuk hasil yang lebih maksimal," ujarnya
Rahmat menuturkan, petugas dari kementerian PUPR menurunkan 25 karung berisi cold mix asphalt, yang diperkirakan satu karungnya berisi 30 kilogram. Menurutnya, material cold mix asphalt ini daya tahannya kurang, bila terjadi hujan, jalan akan kembali rusak.
Baca Juga: Tangkap! Warganet Soal Penembak Mati Julang Emas, Ikon Geopark Ciletuh Sukabumi
"Makanya besok akan di hotmix, tapi meninjau dulu cuaca, karena aspal panas bisa cepat rusak, jika setelah pengerjaan terjadi hujan, dalam arti ketika dihotmix lalu terjadi hujan, kisaran satu bulan bisa rusak kembali," paparnya.
"Mudah mudahan besok cuaca cerah, sehingga segera ditindak lanjuti, walaupun sekarang sudah merasa bahagia melihat pengendara yang melintas, terlihat lebih nyaman ketika melintas, sewaktu jalan rusak, sering kali saya mengevakuasi korban kecelakaan tunggal," pungkasnya.
Sebelumnya, Rahmat mengungkapkan bahwa kerusakan jalan sudah terjadi sekitar sebulan dan diduga mengakibatkan 11 kecelakaan selama dua pekan terakhir dengan korban lebih dari 11 orang (ada yang berboncengan). Menurut dia, korban kecelakaan rata-rata melaju dari arah Bogor menuju Sukabumi.
"Semua yang mengalami kecelakaan (pengendara sepeda motor) rata-rata dari arah Bogor menuju Sukabumi karena arus sebaliknya tidak mengalami kerusakan," kata Rahmat Senin (16/1/2023) kemarin.