SUKABUMIUPDATE.com - Pelaksanaan proyek pembangunan duplikasi Jembatan Pamuruyan di Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi diduga masih tertunda. Ini lantaran tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih fokus membenahi jembatan lama yang ambrol pada 13 Desember 2022.
Namun di tengah pembangunan jembatan Pamuruyan baru tersebut, ada beberapa kisah menarik di dalamnya. Salah satunya sebuah masjid yang masih berdiri di area proyek, bernama Masjid Al-Huda.
Bangunan Masjid yang terletak di Kampung Pamuruyan RT 01/09 Desa Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi itu telah diminta warga untuk direlokasi. Lantaran warga mengkhawatirkan faktor keamanan apabila harus lalu lalang menuju masjid yang berada di lokasi proyek.
Tokoh masyarakat setempat, H. Farid (65 tahun) mengatakan masjid Al-Huda sudah berusia ratusan tahun, dibangun tepat pada saat penjajahan Belanda, sehingga memiliki nilai historis.
"Dulu pada tahun 1973, hampir semua warga Desa Pamuruyan datang ke masjid ini, bahkan yang dari terminal pada datang ke masjid ini, karena ini masjid pertama yang dibangun di Desa Pamuruyan, jadi termasuk masjid tertua," ujar Farid kepada sukabumiupdate.com, Senin (16/1/2023).
Baca Juga: Agar Tak Hilang Tergerus Zaman, Nayor di Cibadak Sukabumi Diusulkan Miliki Pangkalan
Meski saat pertama kali di bangun pada zaman kolonial itu bangunan masjid masih seadanya dan masih berupa bangunan kecil, namun sempat menjadi tempat ibadah umat muslim yang paling besar di Pamuruyan.
"Masjid Al Huda memiliki kenyamanan, yang mana dekat dengan sungai, jadi ada pemandangan aliran sungai dan menciptakan ketenangan tersendiri. Yang kedua dekat dengan jalan, jadi tak heran banyak dari luar daerah yang singgah di masjid ini," kata Farid.
Mengenai jembatan baru yang sedang dibangun, Farid membenarkan bahwa masyarakat sekitar telah meminta masjid Al-Huda untuk direlokasi. Menurutnya, surat pengajuan permintaan itu, telah sampai kepada kementrian PUPR.
"Semua masyarakat disini mendorong pembangunan duplikasi jembatan ini, untuk keselamatan, kenyamanan dan kemajuan masyarakat. Untuk masa depan masyarakat, anak anak kita, sehingga tidak ada yang kontra ataupun protes terkait pembangunan jembatan baru. Hanya saja demi keselamatan jemaah masjid, bilamana nantinya jembatan baru dekat dengan jembatan, kabarnya akan direlokasi," ungkapnya.
Baca Juga: Strategi BPR Sukabumi Cabang Parungkuda Gandeng Guru PPPK Ikut Kredit Mantap
Farid berharap pembangunan jembatan Pamuruyan segera rampung. "Karena dibawahnya banyak pemukiman dan warga setempat, kalau hujan pasti licin, jadi harus lebih waspada," jelasnya.
Ia optimis dengan adanya pembangunan infrastruktur ini, akan meningkatkan ekonomi daerah, lantaran tujuan pembanguan duplikasi jembatan ini untuk mengurai kepadatan.
"Jika jalannya tidak nyaman, mungkin perusahaan tidak akan investasi di daerah kita, sulit untuk berkembang, jadi jalan memang harus diperhatikan, terlebih kita sudah punya jalan tol, mudah mudahan semua proyek pemerintah ini lekas rampung, untuk ekonomi daerah yang lebih baik," pungkasnya.
Baca Juga: Dispar Kabupaten Sukabumi Agendakan 15 Event di Tahun Ini, Catat Lokasi dan Waktunya
Diketahui, Jembatan Cipamuruyan akan menjadi dua jalur. Nantinya duplikasi jembatan tersebut akan digunakan untuk kendaraan dari arah Bogor menuju Sukabumi. Sementara jembatan lama yang ambrol pada 13 Desember 2022, digunakan untuk kendaraan yang melintas dari Sukabumi menuju Bogor.
Jembatan duplikasi dibangun tepat di sebelah Jembatan Cipamuruyan lama. Kementerian PUPR membangun jembatan duplikasi sebagai upaya memperluas akses untuk mengurangi kemacetan di Cibadak.
Pada Juni 2021, Kementerian PUPR menyebut anggaran pembangunan jembatan duplikasi adalah sebesar Rp 60 miliar, dan sejumlah bidang tanah milik warga kemudian fasilitas umum termasuk masjid harus direlokasi. Rinciannya, Rp 20 miliar untuk pembebasan lahan dan Rp 40 miliar untuk pembangunan.
Pembangunan jembatan baru perlu dilakukan karena jembatan lama yang sekarang masih digunakan masyarakat juga sudah berusia lebih dari 50 tahun. Jembatan Pamuruyan yang ambrol saat ini kondisinya sudah bisa dilalui kendaraan dari kedua arah. Arus dari kedua arah dibuka mulai 20 Desember 2022 hingga kini.
Pada 15 Desember 2022, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengunjungi Jembatan Pamuruyan. Menurutnya, setelah tahun baru 2023, pada Januari atau paling lambat Februari, jembatan ini akan memiliki tambahan jembatan baru sehingga lebar yang sekarang 7 meter, setelah terealisasikan akan menjadi 9 meter.