Agar Tak Hilang Tergerus Zaman, Nayor di Cibadak Sukabumi Diusulkan Miliki Pangkalan

Senin 16 Januari 2023, 20:09 WIB
Nayor, kendaraan tradisional khas Cibadak Kabupaten Sukabumi saat disewa Baldatun Center dalam acara pra milad ke-7, Minggu (15/1/2023). | Foto: Istimewa

Nayor, kendaraan tradisional khas Cibadak Kabupaten Sukabumi saat disewa Baldatun Center dalam acara pra milad ke-7, Minggu (15/1/2023). | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Nayor, kendaraan tradisional yang ditarik kuda yang menjadi ikon Kelurahan Cibadak Kabupaten Sukabumi diusulkan miliki pangkalan. Usulan ini datang dari para kusir transportasi sejenis delman tersebut.

Salah satunya Bayu Koswara (40 tahun). Pria yang akrab disapa Abay itu menyebut usulan ini berdasarkan keresahannya terhadap semakin berkurangnya populasi Nayor di Cibadak. Padahal diketahui, kendaraan tradisional mirip ‘Tuk-tuk’ (Kendaraan tradisional Thailand) itu sudah diakui menjadi ikon daerah dengan dibuatkan monumen di Kantor Kelurahan Cibadak.

Abay mengaku saat ini sudah sangat sulit untuk mendapat penumpang. Sering kali dia tak dapat penumpang sehingga harus pulang ke rumah dengan tangan hampa.

“Ya susah cari duitnya, sehari kalau sedang ramai dapat Rp100 Ribu, kalau tidak ya kosong. Sekarang tinggal 9 Kuda (Nayor). Kalau sehari-hari mangkal di Labora Cibadak. Untuk pelanggannya biasanya ibu-ibu yang bawa anak-anak, kalau tidak bawa anak mah tidak naik," ujar Abay kepada awak media Minggu 15 Januari 2023.

Baca Juga: Dispar Kabupaten Sukabumi Agendakan 15 Event di Tahun Ini, Catat Lokasi dan Waktunya

Ia berharap dengan pemerintah daerah menyediakan pangkalan untuk Nayor, populasi Nayor bisa kembali naik minimal tetap ada dan tidak hilang tergerus zaman.

“Ini juga baru pertama kali Nayor ada kegiatan di Acara Pra Milad Baldatun Center ke-7 dari sejak Corona (Covid-19), kalau sebelum-sebelumnya kami sepi. Pernah berfikir mau berhenti dan dijual saja, tapi sayang ini adalah usaha turun temurun," tuturnya.

Sementara itu, pendiri lembaga Baldatun Center, Ade Dasep Zaenal Abidin mengatakan, di masa kejayaannya, Nayor dikenal tidak hanya di wilayah lokal, melainkan sampai internasional sebagai alat transportasi khas Cibadak. Sebagai pendiri lembaga pendidikan yang fokus di bidang pendidikan dan sosial, Ade merasa ikut bertanggung jawab untuk tetap melestarikannya.

“Sejak milad pertama hingga ketujuh ini, kami setiap kegiatan Syafari religi selalu melibatkan Nayor ini. Kami sebagai masyarakat asli Cibadak merasa miris ketika Nayor yang jumlahnya mencapai ratusan kini hanya tersisa 9 Nayor yang ada di Desa Sekarwangi," ujar Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Fraksi Partai Gerindra tersebut.

Baca Juga: Ricky Rizal Dituntut 8 Tahun Penjara di Kasus Pembunuhan Berencana Brigadir J

Kendaraan yang diketahui awal muncul sejak 1941 dan digunakan untuk kendaraan umum pada 1960-an ini memang dari tahun ketahun populasinya menurun. Untuk itu, kata Ade Dasep, diperlukan adanya dorongan dari pemerintah untuk melestarikan Kendaraan tradisional Khas Cibadak ini.

Lebih lanjut Ade Dasep menuturkan, dalam melestarikan Nayor bukan tugas Kabupaten Sukabumi semata, tetapi juga Jawa Barat. Sebab, di Indonesia Nayor ini hanya dapat ditemukan di Cibadak. Di daerah lain tidak ada. Dengan semakin berkurang populasi Nayor ini, sambungnya, Baldatun Center berupaya melestarikan dengan selalu melibatkan Nayor dalam setiap kegiatan Baldatun Center.

“Kalau soal Pangkalan Nayor, kami Baldatun akan mencoba mengupayakan keluhan para pengemudi Nayor tersebut. Tentunya Baldatun Center sebagai lembaga dan hadir di wilayah Sekarwangi Cibadak, akan memelihara dan mendorong pemerintah agar Nayor ini tetap lestari dan tetap sebagai Ikon kendaraan Tradisional Ciri khas Cibadak," tandasnya.

Baca Juga: Sekda: MHQ Baldatun Center Tunjang Visi Misi Kabupaten Sukabumi yang Religius

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman sangat berterima kasih kepada Baldatun Center yang turut merawat Nayor di Cibadak, Sukabumi umumnya.

“Ya kan Nayor adalah Ciri Khas Cibadak, harus tetap dilestarikan," ujar Ade usai menghadiri kegiatan Pra Milad Baldatun Center yang ke-7.

Terkait usulan untuk pembuatan pangkalan Nayor, Ade mengaku pihaknya akan mengkaji terlebih dahulu.  

"Untuk pembangunan pangkalan delman ini tentunya kami akan melakukan kajian terlebih dahulu karena harus mempersiapkan segala sesuatunya khususnya arus lalu lintas setelah Tol Cigombong-Cibadak dibuka sehingga rawan terjadi kemacetan," katanya.

Ade mengatakan kemungkinan Nayor akan dijadikan kendaraan tradisional untuk para wisatawan yang datang ke Kabupaten Sukabumi untuk menambah daya tarik dunia pariwisata di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali tersebut.

"Nah soal Nayor ini, nantinya juga bisa dijadikan kendaraan Tradisional untuk para wisatawan yang datang,“tukasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi22 Februari 2025, 08:00 WIB

Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek

Loker D3 Semua Jurusan ini tersedia untuk mengisi posisi Manufacturing Apprentice dan dibuka hingga 21 April 2025 mendatang.
Info Loker Lulusan D3 Semua Jurusan, Penempatan di Area Jabodetabek (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Food & Travel22 Februari 2025, 07:00 WIB

Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa

Menu Mie Leor bahkan banyak dijual di bulan puasa sebagai makanan takjil.
Resep Mie Leor Bumbu Kacang, Menu Takjil yang Banyak Dijual di Bulan Puasa. Foto: IG/@TeniSondari
Science22 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 Februari 2025, Sedia Payung Saat Keluar Rumah

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025.
Ilustrasi. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 22 Februari 2025. | Foto: Pixabay
Food & Travel22 Februari 2025, 05:30 WIB

Serunya Wisata Rafting Sambil Menikmati Keindahan Alam di Caldera Adventure Cikidang Sukabumi

Selain resort dan rafting, Caldera Adventure Cikidang Sukabumi juga menawarkan berbagai aktivitas outdoor.
Keseruan berwisata arung jeram atau rafting di Sungai Citarik Sukabumi bersama Caldera Adventure. (Sumber Foto: Dok. Caldera Adventure)
Sukabumi21 Februari 2025, 22:28 WIB

Temani Warga yang Dipanggil Polisi Pasca Kematian Samson, Massa Geruduk Mapolres Sukabumi

Puluhan warga Cihurang Simpenan Sukabumi geruduk Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson.
Puluhan warga Kampung Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi mendatangi Mapolres Sukabumi pasca kematian Samson. (Sumber : SU/Ilyas)
Sehat21 Februari 2025, 21:00 WIB

5 Cara Ampuh Mengatasi Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit

Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Tanda-tandanya biasanya tidak kentara, namun terkadang, Anda dapat melihat gejala Kolesterol tinggi pada kulit.
Ilustrasi cara mengatasi gejala kolesterol tinggi pada kulit (Sumber: Freepik/@freepik)
Sukabumi21 Februari 2025, 20:48 WIB

Aksi Indonesia Gelap di Sukabumi, Mahasiswa Kritisi Efisiensi Anggaran hingga MBG

Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi Rojab Asyari menilai semua tuntutan yang disampaikan mahasiswa cukup realistis dan sesuai dengan keadaan di masyarakat.
Aksi Indonesia Gelap di Kota Sukabumi, ratusan mahasiswa berunjukrasa di depan Kantor DPRD, Jumat (21/2/2025). (Sumber Foto: SU/Asep Awaludin)
Inspirasi21 Februari 2025, 20:18 WIB

Integrasi AI di Newsroom Media Lokal Tingkatkan Efisiensi dan Kualitas Konten

Pemimpin Redaksi Suara.com, Suwarjono, menekankan pentingnya adaptasi teknologi, termasuk AI, bagi media lokal
LMC Talk
Sehat21 Februari 2025, 20:16 WIB

Kenali 6 Gejala Kolesterol Tinggi pada Kulit yang Bisa Menyebabkan Masalah Kesehatan

Gejala kolesterol tinggi pada kulit bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga dapat menjadi indikator masalah kardiovaskular.
Ilustrasi gejala kolesterol pada kulit (Sumber: Freepik/@krakenimages.com)
Film21 Februari 2025, 20:00 WIB

Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA

Drama korea Undercover High School memiliki cerita unik mengenai seorang agensi badan intelijen nasional yang harus menyamar sebagai siswa Sekolah Menengah Atas untuk menjalankan sebuah misi.
Sinopsis Drama Korea Undercover High School, Anggota NIS Menyamar Sebagai Siswa SMA (Sumber : Instagram/@mbcdrama_wow)