SUKABUMIUPDATE.com - Ruas jalan nasional Sukabumi-Palabuhanratu tepatnya di Tanjakan Baeud, Desa/Kecamatan Warungkiara Kabupaten Sukabumi, mengalami amblas dan retak. Keretakan pada bagian aspal ini selain membahayakan, juga membuat pengguna jalan jadi terganggu karena jalan hanya bisa dilewati 1 jalur saja.
Warga sekitar, Eli Keling (57 tahun) mengatakan, retaknya jalan di tanjakan yang cukup curam ini sudah seringkali terjadi, namun akibat intensitas hujan yang tinggi selama satu bulan terakhir ini, membuat retakan semakin memanjang. Ambles jalan kini sedalam 20 hingga 25 sentimeter.
"Dari dulu sudah pernah retak, kemudian ditambal (Kemen PU) karena memang retakannya tidak terlalu dalam, cuman memang patahan sekarang terlalu jauh (memanjang), semakin parah, sehingga tidak bisa dilewati (kendaraan) dari arah Warungkiara ke Palabuhanratu," ujar Keling kepada sukabumiupdate.com di lokasi, Jumat (13/1/2023).
Baca Juga: 12 Juta Pekerja Terima Subsidi Upah di 2022, Apa Kabar BSU 2023?
Menurut Keling, kondisi retakan pada aspal jalan di tanjakan Baeud ini karena adanya pergerakan tanah. Kemudian guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan ataupun kecelakaan fatal, ia berinisiatif mengajak warga sekitar memasang kerucut, tolo-tolo dan rambu lalu lintas seadanya sebagai tanda himbauan kepada para pengendara agar ekstra hati-hati. Warga juga kemudian berjaga di tanjakan tersebut sambil memberlakukan buka tutup.
"Sebenarnya retakan patahannya sudah nyambung ke sana (jalur Palabuhanratu-Sukabumi), namun masih bisa dipaksakan untuk dilalui walau jalannya bergelombang. Tapi kalau dari Sukabumi ke Palabuhanratu itu sama sekali tidak bisa dilalui. Kalau dipaksakan, kendaraan yang pendek akan bermasalah dengan kendaraannya, kalau motor juga akan jatuh karena seakan-akan terperosok," tuturnya.
"Sehingga antisipasi untuk hal yang tidak diinginkan, kami selaku warga di sini yang peka akan keselamatan pengguna jalan akhirnya kita pasang rambu-rambu seadanya. Supaya paling tidak ketika dia (pengguna jalan) akan melewati itu, dia sudah ngerem. Bahwa di depan itu ada retakan yang patah sekali, yang berbahaya sekali," tambahnya.
Baca Juga: 100 Saksi Diperiksa, Kejari Kembali Terima Uang Titipan Kasus SPK Bodong Dinkes Sukabumi
Keling yang merupakan salah satu pengurus Keluarga Besar Putra Putri (KBPP) Polri Kabupaten Sukabumi ini kemudian mendorong pemerintah pusat khususnya Kementerian PU untuk segera memperbaiki jalan di tanjakan baeud tersebut. Karena selain membahayakan pengguna jalan khususnya roda dua, kondisi jalan yang amblas kemudian bergelombang di jalur yang masih aman dilalui berpotensi membuat kendaraan besar yang melintas alami patah as roda.
"Banyak yang dirugikan dengan kondisi jalan begini. Saya berharap kepada pemerintah apalagi kaitan jalan nasional tolong sesegara diperbaiki. Karena juga kita selaku warga paling terdekat dan yang tahu benar tentang kondisi jalan ini, sering banyak bermasalah dengan kondisi jalan yang labil begini yang retak begini," pungkas Keling.