SUKABUMIUPDATE.com - Masih ingat rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) di Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi? Pemerintah setempat menyampaikan kabar terbaru proyek tersebut. Diketahui, September 2021, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meninjau lokasi eksplorasi PLTB.
Camat Ciemas Iwan Muhdiawan mengatakan, sepengetahuannya hingga saat ini belum ada aktivitas apa pun dari pelaksana PLTB Ciemas yakni UPC Renewables lewat project company-nya PT UPC Sukabumi Bayu Energi. Iwan menyebut hanya baru ada pembebasan lahan untuk pembuatan jalan dan titik penempatan kincir angin.
"Baru pembebasan lahan untuk jalan dan titik penempatan kincir di tiga desa yakni Desa Girimukti, Ciemas, dan Mekarjaya, juga persiapan pembuatan dermaga di Pantai Cikeus Desa Girimukti," katanya kepada sukabumiupdate.com, Kamis (12/1/2023).
Baca Juga: Kabar Terbaru Proyek Kincir Angin PLTB Ciemas Sukabumi, Utusan Jokowi Cek Lokasi
Iwan mengatakan PT UPC Sukabumi Bayu Energi sempat memberikan laporan bahwa pihaknya baru melakukan persiapan pembuatan dermaga dengan membatasi area pembuatan dermaga sekitar 3 hektare. Namun, Iwan mengaku belum kembali mengecek apakah saat ini pembuatan dermaga tersebut sudah dimulai atau belum.
"Pihak UPC (PT UPC Sukabumi Bayu Energi) memberi laporan Agustus 2022," ujar dia.
PLTB Ciemas direncanakan berdiri di atas lahan milik pibadi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kehutanan. Rencananya pembangunan PLTB Ciemas akan dimulai pada 2024 dengan lahan seluas kurang lebih 250 hektare yang tersebar di Desa Ciemas, Mandrajaya, Mekarjaya, dan Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi.
Iwan mengatakan hingga kini belum ada kegiatan pembangunan apa pun baik di wilayah Desa Girimukti, Ciemas, maupun Mekarjaya. Selain lahan warga, saat ini pembebasan juga sudah dilakukan terhadap lahan Hak Guna Usaha (HGU) PTPN Ciemas dan Perhutani. Menurutnya, bakal ada 54 kincir angin yang dibangun.
"Dari informasi itu ada sekitar 54 kincir, mulai dari Desa Girimukti, Desa Ciemas, dan Desa Mekarjaya. Setiap satu titik kincir angin membutuhkan lahan kurang lebih 2 hektare karena di situ dibangun kincir, akses jalan, dan fasilitas lainnya," katanya.
"Memang saat ini lahan HGU PTPN Ciemas ditanami jagung program pemerintah yang dikerjakan dengan Kostrad. Itu mungkin kerja sama atau komitmen yang di atas. Kalau jadi (PLTB Ciemas dibangun), dipastikan akan menambah kunjungan wisata ke Geopark Ciletuh," imbuh Iwan.
Baca Juga: PLTB Ciemas Sukabumi Bernilai Rp 3 Triliun, Wagub Jabar: Terbesar di Asia Tenggara
Sekretaris Desa Ciemas Anwar Yani berharap pembangunan PLTB Ciemas segera terealisasi lantaran sudah direncanakan sejak 2016. Anwar membenarkan jika sekarang masih tahap pembebasan lahan milik warga.
"Lahan milik warga bisa dihitung, paling sekitar dua orang. Kami berharap program tersebut bisa segera direalisasikan, selain bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, juga dampaknya bisa merekrut tenaga kerja lokal dalam pembangunan," katanya.
PLTB Ciemas dimulai sejak 2016 dan pada 2021 sedang menyelesaikan tahap pembukaan eksplorasi yang telah menghabiskan dana Rp 70 miliar. Total investasi PLTB Ciemas adalah Rp 3,3 triliun.
Memiliki turbin tipe EN145 3,3 MW dengan ketinggian hub 127 meter dan panjang baling-baling 72,5 meter, PLTB Ciemas dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas 100-150 MW. PLTB Ciemas akan menjadi sumber energi terbarukan ramah lingkungan yang dimiliki Jawa Barat.
PLTB Ciemas dekat dengan Puncak Darma yang merupakan bagian kawasan Ciletuh-Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGp). Pemilihan lokasi ini melibatkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Tenaga Nuklir Indonesia.