SUKABUMIUPDATE.com - Sepanjang 2022, BPBD Kota Sukabumi mencatat 225 kejadian bencana. Dari jumlah tersebut kejadian paling banyak adalah bencana hidrometeorologi dan tanah longsor. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami dikutip dari website resmi Pemerintah Kota Sukabumi, Kamis (12/1/2023).
Dijelaskan lebih lanjut, BPBD Kota Sukabumi mencatat kerugian akibat bencana di Kota Sukabumi dalam kurun waktu Januari-Desember 2022 ditaksir mencapai Rp 12,6 miliar. Kerugian terbesar akibat bencana banjir dan longsor. Kerugian akibat banjir ditaksir sebesar Rp 5.354.470.000. Bila diklasifikasikan per wilayah, kerugian terbesar di Kecamatan Baros senilai Rp 3.171.875.000.
Baca Juga: Data BPBD: Kota Sukabumi Diterjang 225 Bencana Alam Selama 2022
Dari data 225 kejadian bencana tersebut, di antaranya, angin topan atau puting beliung sebanyak 4 kejadian, banjir 40 kejadian, cuaca ekstrem 60 kejadian, gempa bumi 5 kejadian, kebakaran permukiman 34 kejadian, tanah longsor 80 kejadian, dan kebakaran transportasi 2 kejadian. Dia juga menambahkan bencana ini menyebabkan bangunan rusak sebanyak 933 unit dengan rincian, rusak berat 57 unit, rusak sedang 223 unit, dan rusak ringan 653 unit.
Sementara korban jiwa akibat bencana yakni korban meninggal 2 jiwa, luka ringan 8 jiwa, dan mengungsi 34 jiwa serta terdampak 133 jiwa. Zulkarnain menuturkan khusus pada bulan Desember 2022 tercatat ada sebanyak 34 kejadian bencana.
Sepanjang 2022 petugas BPBD telah maksimal dalam melakukan penanganan maupun mitigasi bencana. Selain itu juga melibatkan para relawan penanggulangan bencama dan Forum Pengurangan Risiko Bencana. BPBD mengimbau warga senantiasa siaga dalam menghadapi bencana sehingga ketika terjadi bencana bisa diantisipasi dalam menekan munculnya korban jiwa maupun kerugian materil.
Sumber: Website Resmi Pemerintah Kota Sukabumi