SUKABUMIUPDATE.com - AG, Bocah berusia 5 tahun asal Kampung Tenjolaya, Desa Cisaat, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi mengalami luka sobek pada bagian bibirnya setelah terkena bandul Latto-latto, permainan yang kini tengah booming, Senin 9 Januari 2023. Akibatnya, bocah perempuan tersebut harus mendapat penanganan medis di Rumah Sakit Bhakti Medicare Cicurug (BMC).
Kerabat korban, Asep Suganda (38 tahun) mengatakan, kondisi korban saat ini sudah membaik. Meski tak mengetahui kronologisnya secara spesifik, ia membenarkan bahwa pada saat kejadian sekitar pukul 15.30 WIB, korban tengah melihat teman-temannya asyik bermain Latto-latto.
"Adapun sedikit tambahan, korban itu pulang mengaji bersama teman-temannya, kebetulan yang mengajar mengaji di madrasah itu bibi korban, jadi korban ikut bibinya ngajar ngaji, ketika itu ada beberapa yang membawa lato-lato, dan sudah diingatkan pada saat mengaji, untuk disimpan terlebih dahulu," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (10/1/2023).
Baca Juga: Jalan Penghubung Antar Kampung di Desa Loji Sukabumi Amblas, Hambat Akses Warga
"Usai mengaji anak-anak memainkan Latto-latto, tak jauh dari lingkungan madrasah, korban ingin melihat Latto-latto yang tengah dimainkan temannya, nahas belum lama melihat permainan itu, Latto-latto yang dimainkan temannya mengenai bibir bawah korban," sambungnya.
Usai terluka, kata Asep, orang tua dan kepala desa setempat kemudian membawa korban ke rumah sakit dan mendapat penanganan medis. Korban mengalami luka sobek pada bibir bagian bawah dan harus mendapatkan tiga jahitan karena lukanya cukup serius.
"Sekarang kondisinya sudah membaik, akan tetapi dua hari kedepan setelah dijahit, pihak medis menyarankan untuk kembali periksa, untuk melihat kondisi dan perkembangan korban," ujarnya.
Menurut Asep, korban kini sudah mulai bisa makan. Dokter telah menyarankan untuk konsumsi makanan yang lembut, seperti bubur, lantaran jahitan pada bibir korban dikhawatirkan terbuka.
"Tadi pagi korban sudah mulai mau makan, sebelumnya korban masih takut, sehingga sulit untuk makan. Karena saran dari dokter, jadi dikasih makan, harus lembut dulu, seperti bubur, tapi sekarang udah mulai makan seperti biasa, alhamdulillah mulai mau makan, berarti udah mulai sehat dan lukanya sudah kering," ujarnya.
Baca Juga: Proses Tak Khianati Hasil, Cerita Cibugis Juara 1 Kontes Durian Lokal Sukabumi 2023
Berkaca dari kejadian yang menimpa keluarganya itu, Asep kemudian menyikapinya dengan bijak.
“Bukan berarti anak-anak harus dilarang bermain Latto-latto, tapi dalam segi keamanan harus lebih diperhatikan. Seperti tempat bermain yang tidak terlalu ramai dan jauh dari jangkauan anak-anak kecil. Jadi pelajaran untuk orang tuanya dan anak-anaknya, jika anaknya tetap ingin bermain Latto-latto, minimal orang tuanya mengawasi lah," tandasnya.