Tenggelamnya Orang Belanda saat Pesta Venesia di Danau Situ Gunung Sukabumi

Rabu 04 Januari 2023, 12:11 WIB
Foto danau Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, tahun 1937-an. | Foto: Pustaka Yayasan Dapuran Kipahare

Foto danau Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, tahun 1937-an. | Foto: Pustaka Yayasan Dapuran Kipahare

SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) Sapto Aji Prabowo menyatakan kecelakaan yang menimbulkan dua korban jiwa di danau Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Minggu, 1 Januari 2023, merupakan yang pertama di danau tersebut.

"Jadi ini merupakan kejadian pertama di danau Situ Gunung dan menjadi pembelajaran," kata Aji saat memantau pencarian wisatawan, Minggu, 1 Januari.

Aji juga mengatakan danau di ketinggian 1.100-an meter di atas permukaan laut itu memiliki kedalaman empat meter. Namun, kata dia, ada endapan lumpur dan ganggang di dasar danau seluas 7,6 hektare tersebut. Kondisi ini yang menyebabkan danau Situ Gunung berbahaya digunakan untuk berenang oleh wisatawan.

Baca Juga: Kedalaman 4 Meter, Ini Penyebab Danau Situ Gunung Sukabumi Berbahaya untuk Berenang

Situ Gunung sudah dikenal sejak dulu, baik karena legendanya maupun aktivitas penelitian dan wisatanya. Pada 1881, Situ Gunung telah menjadi perkebunan yang cukup besar. Bahkan dalam Java-bode (surat kabar di Batavia, Hindia Belanda) edisi 30 November 1888, Situ Gunung disebut sebagai danau indah atau mooi bergmeer.

Situ Gunung memiliki pemandangan danau yang indah di bawah kaki gunung Gede Pangrango dan sudah dikenal dengan transportasinya yang terjangkau.

Pengamat sejarah Sukabumi Irman Firmansyah mengatakan fasilitas di danau Situ Gunung saat itu sudah cukup lengkap. Kano dan rakit dapat disewa untuk mengelilingi danau karena telaga gunung seluruhnya berada di kawasan hutan lindung sehingga airnya tidak tercemar dan bersih.

Hanya bagian tengah danau Situ Gunung yang ketika itu cocok untuk berenang karena masih banyak tanaman air di pinggir danau yang harus dibersihkan.

Baca Juga: Situ Gunung dan Batu Karut, Dua Danau di Sukabumi yang Renggut Korban

Irman yang juga penulis buku Soekaboemi the Untold Story, mengatakan nama Situ Gunung mirip danau Tasikardi di Banten, yang dibuat untuk keluarga kerajaan dan pengairan. Dalam Poesaka-Soenda keluaran 1922, dijelaskan tasik berarti situ atau talaga, ardi artinya gunung. Sementara Situ Ardi merupakan danau buatan.

Keindahan dan keunikan Situ Gunung membuat sejumlah peneliti dunia tertarik mendatangi kawasan ini.

Beberapa peneliti yang pernah datang ke Situ Gunung adalah Caspar Georg Carl Reinwardt (1819), Friedrich Franz Wilhelm Junghuhn (1839), Johannes Elias Teijsmann (1839), Alfred Russel Wallace (1861), Sijfert Hendrik Koorders (1880), Melchior Treub (1891), Dr Van Leuweun (1918), Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis (1920), dan Hindelbrand. Mereka meneliti tentang alam baik flora maupun faunanya.

Pada 1933, ada kunjungan orang Batavia yang tergabung dalam program Natuur Historische Vereeniging. Kemudian Juni 1934, naturalis, Max Bartels, membuka resort Situ Gunung yang disewa dari pemerintah. Resort ini dilengkapi bungalo dan wisata air baru, sekaligus jalan Situ Gunung supaya bisa dimasuki roda empat.

Bartels juga menanam sejumlah besar ikan muda serta ikan induk di danau Situ Gunung, terutama ikan mas galicia, tawes, gurami, dan banyak spesies lainnya.

Baca Juga: Dua Wisatawan Tewas Tenggelam, Mbah Jalun dalam Sejarah Situ Gunung Sukabumi

Sebulan kemudian, terjadi kecelakaan saat pesta malam venesia menggunakan perahu. Sejumlah perahu terbalik sehingga beberapa orang Belanda tenggelam dan dirawat di rumah sakit. Selanjutnya pada Oktober 1934, dilakukan selametan yang dihadiri bupati dan asisten residen, dengan menurunkan 160 rakit dan di-film oleh The People of the Java Pacific Film Comp.

Mengutip penjelasan di gedepangrango.org, Max Bartels lahir di Pasir Datar, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, pada 7 Juni 1902, sebagai anak pertama dari Max Eduard Gottlieb Bartels. Max Bartels dikenal telah menyukai berburu sejak kecil dan mendapatkan pendidikan Eropa.

Mei 1932, Max Bartels mendapatkan gelar Dr/PhD dari Bern Switzerland dalam bidang Zoology. Keluarga Bartels adalah penemu Elang Jawa yang juga telah menemukan 21 spesies baik berupa burung, kelelawar, dan tikus.

Identitas Korban Tenggalam

Adapun dua korban yang tewas tenggalam pada 1 Januari 2023 merupakan karyawan salah satu rumah makan di Sukabumi yang tengah family gathering bersama rombongannya di Situ Gunung sejak Sabtu, 31 Desember 2022.

Kedua korban itu adalah Nandi Supriatna (23 tahun) asal Cianjur dan Benthar Kutanagara (27 tahun) kelahiran Bandung, ditemukan setelah 1,5 jam pencarian. Sementara korban selamat adalah warga Kota Sukabumi Elvin Prayoga (25 tahun). Kedua korban ditemukan di dasar danau, setelah mencoba berenang dari atas rakit.

Akibat kejadian itu, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BBTNGGP menutup sementara kegiatan wisata alam di danau Situ Gunung mulai 2 hingga 5 Januari 2023. Kebijakan ini dilakukan dalam rangka evaluasi kegiatan wisata alam di danau Situ Gunung.

Ulasan lebih lengkap soal sejarah Situ Gunung dapat dibaca di link ini.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)