SUKABUMIUPDATE.com - 4 desa di Kabupaten Sukabumi diterjang pergerakan tanah dalam beberapa hari terakhir. Puluhan bangunan terutama rumah rusak, dan memaksa 49 jiwa penghuninya mengungsi.
Selain di Desa Pasirsuren Kecamatan Palabuhanratu dan Desa Cijangkar di Kecamatan Nyalindung, bencana pergerakan tanah juga terjadi di empat Desa lainnya di Kabupaten Sukabumi.
Adapun desa yang terdampak adalah Desa Bantargadung dan Desa Limusnunggal di Kecamatan Bantargadung, selanjutnya Desa Bantarkalong di Kecamatan Warungkiara dan Desa Citepus di Kecamatan Palabuhanratu.
Baca Juga: Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi, Rumah Amblas hingga Terbelah Dua
Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, peristiwa pergeseran tanah di empat Desa tersebut dipicu oleh intensitas hujan secara terus menerus sejak Rabu 27 Desember 2022 malam hingga Kamis 28 Desember 2022 dini hari WIB.
BPBD Kabupaten Sukabumi mencatat dampak dari pergerakan tanah di empat Desa tersebut, sebanyak 49 jiwa mengungsi dengan rincian di Kecamatan Bantargadung yaitu Desa Limusnunggal dan Desa Bantargadung total 19 jiwa mengungsi, selanjutnya di Kecamatan Warungkiara Desa Bantarkalong 30 jiwa mengungsi.
“Dipastikan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana pergerakan tanah ini, namun mengakibatkan kerugian materil berupa 1 unit rumah rusak berat, 10 unit rumah rusak sedang, 5 unit rumah rusak ringan dan 25 unit rumah terancam,” ujar Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna dalam laporannya.
Baca Juga: Akses Sukabumi Palabuhanratu Terancam, Jalan Nasional di Pasirsuren Amblas
Tak hanya itu, kata Daeng, di Desa Citepus Kecamatan Palabuhanratu, pergerakan tanah juga membuat jalan lingkungan di Kampung Babakansawah mengalami retakan dengan panjang 20 meter sehingga dikhawatirkan longsor.
Kemudian jalan Desa di Desa Bantarkalong Kecamatan Warungkiara tepatnya di Kampung Pasirgerong sepanjang 200 meter alami rusak berat.