Kejari Didesak Ungkap Dalangnya, Apa Kabar Kasus SPK Bodong Dinkes Sukabumi?

Minggu 25 Desember 2022, 13:51 WIB
Kejari Kabupaten Sukabumi menerima uang titipan pecahan Rp 100 ribu senilai Rp 4,3 miliar. Uang ini diterima dari 5 perusahaan atas kasus dugaan SPK bodong Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. |Foto: Dok.SU.

Kejari Kabupaten Sukabumi menerima uang titipan pecahan Rp 100 ribu senilai Rp 4,3 miliar. Uang ini diterima dari 5 perusahaan atas kasus dugaan SPK bodong Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. |Foto: Dok.SU.

SUKABUMIUPDATE.com - Forum Demokrasi (Fordem) Sukabumi Raya mendukung Langkah Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Sukabumi mengungkap kasus SPK bodong Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi.

Fordem menyatakan kasus SPK Bodong Dinkes Kabupaten Sukabumi merupakan kasus lama sehingga pengungkapannya sangat dinantikan masyarakat.

“Kasus SPK Bodong Dinas Kesehatan beberapa tahun silam yang kini dibuka kembali oleh Kejari Sukabumi merupakan langkah strategis yang sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Pasalnya kasus itu adalah kasus lama yang jelas merugikan keuangan negara,” ujar Juru bicara Fordem Sukabumi Raya Dewex Sapta Anugrah.

Baca Juga: Setelah Tol Bocimi Seksi 2 Dibuka, Inilah 6 Titik Rawan Kemacetan Sukabumi

Dia menyatakan penegakan hukum yang dilakukan Kejari di wilayah Kabupaten Sukabumi merupakan upaya untuk terciptanya supremasi hukum sebagaimana amanat UUD 1945 dan semangat Reformasi dalam penegakan sistem demokrasi politik di indonesia.

“Langkah hukum yang telah dilakukan oleh Kejari dalam membuka tabir hukum yang selama ini terjadi di Sukabumi perlu kita dukung sepenuhnya, karena itu merupakan amanah reformasi yang telah lama dihidupkan dalam era demokrasi terbuka saat ini,” ujarnya.

Untuk itu Fordem mendukung dan berharap agar Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi segera mengumumkan siapa saja yang terduga dalam kasus tersebut. “Guna mengetahui siapa dalang kasus yang merugikan uang negara ini, dan meminta Kejaksaan tidak perlu ragu untuk membuka tabir ini kepada publik,” ujarnya.

Dalam kasus ini, Dewex menyatakan pada Selasa 20 Desember 2022 tim penyidik dari Kejari telah melakukan penggeledahan instansi lingkungan Pemkab Sukabumi. Hal itu merupakan tindak lanjut dari pengumpulan berkas perkara guna memenuhi pemeriksaan.

Terjadi 2016

Kepala Kejari Kabupaten Sukabumi, Siju membeberkan mengenai kronologi singkat terbitnya SPK bodong itu. Menurut dia, pada tahun 2016, SPK itu ada di bank BUMD milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat Cabang Palabuhanratu. Dia menegaskan SPK itu diterbitkan oleh Dinas Kesehatan.

Menurut dia, persoalannya muncul ketika tidak ada kepastian anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui Pemerintah Kabupaten Sukabumi. "Jadi kronologi singkatnya tidak ada kepastian anggaran dari Pemprov Jabar melalui Pemkab Sukabumi. SPK itu terbit dari Dinas Kesehatan, dari situ lah SPK fiktif itu muncul," ungkap Siju, Selasa malam 15 November 2022.

Siju menyebut, total uang dalam kasus dugaan SPK fiktif ini kurang lebih ada sekitar Rp 25 Miliar dan ada 36 perusahaan yang melakukan pembangunan fisik dan pengadaan alat kesehatan (Alkes) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi. Adapun pembangunan yang dilakukan berupa sanitasi, MCK, pembangunan Puskesmas dan lainnya.

"Semua uangnya kurang lebih ada Rp 25 Miliar dan hari ini sudah ada 5 perusahaan yang mengembalikan Rp 4,3 Miliar. Jadi masih ada kekurangan, kurang lebih Rp 21 miliar lagi, mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat terealisasi dengan baik," tuturnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Life30 Oktober 2024, 13:30 WIB

6 Mitos Gedung Sate Bandung: Cerita Neng Siti Hingga Lorong Bawah Tanah

Gedung Sate sendiri adalah salah satu bangunan kolonial yang paling ikonik di Bandung dan sekarang berfungsi sebagai kantor gubernur Jawa Barat serta museum.
Gedung Sate Bandung yang Menyimpan Banyak Kisah Misteri. Foto: IG/@gedungsate
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 13:09 WIB

PHK, Pengangguran dan Kemiskinan: Tantangan Calon Pemimpin Baru di Sukabumi

Calon pemimpin wilayah terluas se Jawa Bali yang saat ini tengah berkompetisi di pilkada 2024, wajib punya program kerja mumpuni untuk mengatasi tiga masalah sosial dan ekonomi ini.
Ilustrasi antrian pencari kerja. PHK pengangguran dan kemiskinan (Sumber: istimewa)
Food & Travel30 Oktober 2024, 13:00 WIB

Pulau Peucang Pandeglang, Wisata Alam Eksotis di Ujung Kulon Banten

Pulau Peucang menjadi surga bagi para pecinta alam, penyelam, dan wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
Pulau Peucang, sebuah pulau kecil yang terletak di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id).
Internasional30 Oktober 2024, 12:30 WIB

Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur

Wabah Menari 1518 adalah salah satu peristiwa misterius dalam sejarah yang mengundang banyak teori dan interpretasi.
Ilustrasi. Wabah Menari Frau Troffea 1518: 400 Orang Joget Kejang Diduga Keracunan Jamur. (Sumber : Ist)
Sukabumi30 Oktober 2024, 12:08 WIB

Operasi Lodaya 2024: Mobil Wara-wiri Disita Polres Sukabumi, Alasannya Berubah Bentuk dan Keamanan

Wara-wiri adalah kendaraan pribadi yang dimodifikasi untuk menarik minat wisatawan.
Mobil wara-wiri yang dirazia dan disita Satlantas Polres Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Bola30 Oktober 2024, 12:00 WIB

Persib Bandung vs Semen Padang Tanpa Penonton, Dedi Kusnandar Incar 3 Poin!

Persib Bandung bertekad pertahankan catatan tak terkalahkan saat menjamu Semen Padang di Liga 1 pekan ke-10.
Dua pemain Persib, Tryronne Del Pino dan Dimas Drajad dibayangi pemain Persija di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Senin, 23 September 2024. (Sumber : PERSIB.co.id/Sutanto Nurhadi Permana)
Sukabumi Memilih30 Oktober 2024, 11:46 WIB

Hanya Tampilkan C1, Perubahan Sirekap di Pilkada Sulitkan Publik Awasi Kecurangan

Perubahan tampilan ini berbeda dengan Pemilu 2024.
(Foto Ilustrasi) KPU RI mengubah portal Sirekap untuk Pilkada 2024. | Foto: Istimewa
Entertainment30 Oktober 2024, 11:45 WIB

Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh

Konflik antara Pratiwi Noviyanthi dengan Agus Salim perihal uang donasi senilai Rp. 1,5 miliar yang diduga digunakan untuk melunasi hutang Agus masih berlanjut.
Kasusnya Masih Berlanjut, Pratiwi Noviyanthi Tegaskan Uang Donasi Agus Salim Masih Utuh (Sumber : Youtube | Denny Sumargo)
Life30 Oktober 2024, 11:08 WIB

SENAPADMA 2024: Pentingkah Sex Education di Sekolah Dasar?

Diskusi ilmiah yang digagas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Nusa Putra University melalui Nusa Putra Global (NUTRAL).
Dr Fikriyah MA narasumber dalam Seminar Nasional Pendidikan Dasar dan Menengah atau SENAPADMA 2024 (Sumber: dok nusa putra)
Life30 Oktober 2024, 11:00 WIB

7 Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain!

Saat satu orang mulai masuk ke topik ghibah, yang lain bisa mengingatkan dengan baik agar percakapan tidak berlanjut ke arah negatif.
Ilustrasi. Cara Menghindari Ghibah, Hindari Topik Pembicaraan Tentang Keburukan Orang Lain (Sumber : Pexels/Kaboompics.com)