SUKABUMIUPDATE.com - Warga Kampung Cilangkap RT 03/06 Desa/Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan dampak perbaikan jalan yang menimbulkan debu. Perbaikan dilakukan di Jalan Pelabuhan II Desa Cikembar mulai Kampung Cilangkap sampai Kampung Simpenan.
Warga setempat, Mochamad Syarif (21 tahun), mengaku bersyukur ada perbaikan jalan. Namun, dampak perbaikan yang baru berupa perataan jalan ini menimbulkan debu sehingga berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat terutama yang rumahnya berada tepat di pinggir Jalan Pelabuhan II Cikembar.
"Keluhannya kebul (berdebu) dan membahayakan pengguna jalan seperti pengendara motor. Kalau baru ditabur seperti itu kan batu kerikil, takutnya juga ada yang terpeleset," kata dia kepada sukabumiupdate.com pada Kamis (22/12/2022).
Baca Juga: Alokasikan Rp 54 M, SCG Jelaskan Kontribusi Perusahaan Soal Jalan Rusak di Sukabumi
Syarif juga mengeluhkan cukup sulit melihat jalan ketika mengendarai sepeda motor, apalagi tidak memakai helm, karena tertutup debu yang banyak. Syarif sudah mencoba bertanya ke pihak pekerja dari pemborong perbaikan jalan soal penanganan debu. Mereka mengatakan akan menyiram jalan tersebut.
Pihak pekerja, kata Syarif, menyatakan akan menyiram jalan yang sedang diperbaiki menggunakan mobil tangki dua kali sehari pada pagi dan sore. "Karena sebelum diaspal jalan sudah pasti berdebu. Tapi sampai saat ini belum ada satu pun mobil tangki yang menyiram jalan itu," ucap Syarif.
Kondisi jalan yang mulai diperbaiki sekitar sepekan lalu ini membuat warga khawatir. "Kalau terus begini jadi penyakit, di rumah juga ada bayi baru satu tahun," katanya.
Baca Juga: Banyak Jalan Rusak di Sukabumi, Begini Cara Lapor ke PUPR Agar Segera Diperbaiki
Syarif sempat mengunggah keluhannya itu ke salah satu grup publik di media sosial. Dalam unggahannya tersebut dia berujar "Berasa erupsi gunung Merapi. Jalan bersih tidak ada polusi udah. Aman tentram," tulisnya. Syarif juga menyertakan video kondisi jalan dan rumahnya yang terdampak.
Lantaran diduga tak ada mobil tangki yang menyiram jalan, warga menyiram mandiri menggunakan air PAM bahkan ada yang sampai menyiram setiap hari hingga malam.
"Saya kepikiran dengan anak-anak kecil dan sepuh yang sampai harus diungsikan ke rumah saudara. Saya khawatir, di sini ada beberapa rumah yang punya bayi di bawah satu tahun," kata dia. "Saya pribadi, kalau ada perbaikan jalan seperti ini, SOP-nya dijalankan. Jangan sampai ada dampak yang merugikan warga sekitar," lanjutnya.
Menurut Syarif, sebelum ada perbaikan, jalan tersebut tidak berdebu, tetapi berlubang dengan kedalaman yang cukup membahayakan.
Hingga berita ditayangkan, sukabumiupdate.com sudah berupaya menghubungi Humas UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah II Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat untuk meminta keterangan soal perbaikan Jalan Pelabuhan II. Namun belum memperoleh jawaban.
Reporter: Abdi/Magang