SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan santriwati pondok pesantren (ponpes) Darul Habib di Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, mengalami keracunan massal.
Mereka merasakan pusing, mual dan muntah pada Jumat, 16 Desember 2022 siang.
Pihak surveilans Puskesmas Ciambar menyebutkan, sebelum kejadian ini pada Jumat sekitar pukul 09.00 WIB, sebanyak 75 santriwati diberi lontong sayur yang dibeli dari pasar Parungkuda.
Baca Juga: Terjebak Macet, Pengendara: Parungkuda ke Jembatan Pamuruyan Sukabumi 2 Jam Lebih!
Kemudian pada Jumat pukul 12.00 WIB, sebagian santri mendadak merasakan pusing, mual dan muntah. Mereka kemudian ditangani oleh dokter pribadi. Sekitar pukul 15.00 dokter Indra dipanggil dari pihak pondok pesantren Darul Habib untuk memeriksa dan mengobati korban yang sakit sekitar ada 20 orang.
Jumlah santri yang merasakan mual hingga muntah semakin banyak pada Sabtu, 17 Desember 2022 setelah dzuhur.
Puncaknya setelah magrib banyak korban yang dehidrasi berat dan kejang. Lalu dilakukan rujukan sebanyak 17 orang ke RSUD Sekarwangi. Korban yang masih diinfus di ponpes ada 4 santri dan 22 orang korban dehidrasi ringan. Dengan demikian total ada 43 korban keracunan tersebut.
Baca Juga: Jembatan Pamuruyan Ambruk! Warganet Sebut Sukabumi Butuh Jalan Lingkar Utara
Camat Ciambar, Rini Z Zakroh menyatakan untuk penyebab keracunan belum bisa dipastikan. Adapun sampel makanan saat ini dalam pemeriksaan.
"Untuk sumber penyebab keracunan makanan akan diperiksakan dahulu dari sample makanan yang masih ada ke Labkesda Sukabumi," ujarnya, Minggu (18/12/2022).
Sementara itu, Humas RSUD Sekarwangi Ramdansyah menyatakan 17 santriwati hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit dan pihak rumah sakit belum mengizinkan pulang.
Baca Juga: Jalannya Sempit! Ini Jalur Alternatif Bogor Sukabumi Hindari Macet Jembatan Pamuruyan
"Pasien masih dalam proses penanganan sebab masih lemas, pusing seperti itu," ujarnya.
Menurut dia, pasien diizinkan pulang sesuai dengan rekomendasi dokter. "Kalau kondisinya sudah bagus boleh dipulangkan, kalau harus dirawat kita rawat," ujarnya.
Ramdansyah menyatakan biaya perawatan dijamin oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui dinas kesehatan.