SUKABUMIUPDATE.com - Ada sejumlah jalan alternatif akses Bogor Sukabumi atau sebaliknya yang bisa digunakan untuk menghindari macet longsor jembatan Pamuruyan Cibadak. Namun kondisi jalannya tidak begitu baik dan sempit, sehingga hanya direkomendasikan untuk motor, itupun lebih aman dilintasi siang hari.
Adalah youtuber Edwar Widodo (Konten Kreator Sukabumi) yang membagikan jalur alternatif ini untuk publik melalui kanal dengan nama yang sama, pada Jumat (16/12/2022). Youtuber yang rajin mengabarkan pembangunan tol bocimi ini tak hanya riset lewat google maps, tapi merekam jalur alternatif tersebut, menyusuri jalan-jalan itu dengan motor dan merekamnya melalui kamera helm.
Jika dari arah Bogor, jalur ini masuk dari jalan Tenjoayu Cicurug, menuju Kecamatan Ciambar, Parungkuda melintas Nagrak dan keluar di Karangtengah Cibadak. Jalur ini tak hanya solusi kemacetan akibat sistem satu arus buka tutup akibat longsor jembatan Pamuruyan tapi juga menghindari kepadatan kendaraan di Pasar Cicurug, Parungkuda, dan Pasar Cibadak.
Jalur ini juga melintas di atas jalan tol bocimi seksi 2, yang berada di wilayah Desa Purwasari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi. Dalam video berdurasi lebih daru 44 menit itu Edward sangat detil menjelaskan setiap persimpangan yang harus dilalui, menjelaskan lokasi dan kondisi jalan.
“Tidak disarankan dilintasi saat malam dan hujan, karena beberapa ruas jalannya masih bebatuan dan tanah. Terutama saat melintasi Cibunar Jaya menuju nagrak, jalannya masih bebatuan dan tanah, licin saat hujan,” jelas Edwar dalam video tersebut.
Jalur alternatif ini melintasi jalan-jalan desa penghubung antar kedusunan atau kampung, sehingga masih cukup sempit, lebar rata-rata 4 hingga 5 meter. Bahkan akses dari Ciambar menuju Nagrak, ada yang hanya bisa dilintasi oleh satu kendaraan saja.
Baca Juga: Kapolda Jabar Bilang Kendaraan Satu Arus di Jembatan Pamuruyan Sukabumi
“Alternatif menuju Cibodas Nagrak jalannya masih bebatuan cukup sempit jadi kalau mobil berpapasan salah satu harus mengalah dan mundur. Kendaraan harus dipastikan baik karena kontur jalannya juga banyak tanjakan dan turunan,” lanjut Edwar.
Tiga jam setelah diposting, video berjudul Jalur Alternatif Bogor Sukabumi | Jalan Alternatif Sukabumi | suasana pedesaan jawa barat ini sudah ditonton lebih dari 700 viewers. Dalam narasinya Edwar menegaskan video ini dibuat karena banyak request dari followersnya, yang meminta jalur alternatif menghindari kemacetan akibat longsor jembatan pamuruyan Cibadak. (untuk lebih jelas, tonton video edwar widodo pada tautan ini).
Seperti diberitakan sebelumnya, longsor sebagian badan jembatan Pamuruyan di Cibadak Sukabumi membuat arus lalu lintas jalan nasional di lokasi tersebut harus buka tutup. Petugas membatasi volume kendaraan saat melintas jembatan pamuruyan.
Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana mengatakan arus kendaraan yang seharusnya berjalan lancar, terhambat lantaran ada perbaikan Jembatan Pamuruyan yang ambrol pada 13 Desember 2022 oleh Kementerian PUPR. Hingga saat ini petugas masih menerapkan sistem buka tutup di jembatan tersebut.
Suntana menyatakan sistem satu arah dengan buka tutup diterapkan karena jalur semakin menyempit. "Jalur semakin menyempit. Dari segi bahaya juga harus diperhitungkan untuk keamanan dan kenyamanan. Tapi kalau memang bisa dua arus, kita akan jalankan dua arus," kata Suntana.
"Sekarang terpaksa harus satu arus. Apalagi yang pulang ke Sukabumi pada Jumat, Sabtu, Minggu, cukup banyak (kendaraan). Mohon pengertiannya," imbuh dia.
Baca Juga: Kementerian PUPR Ungkap Teknis dan Target Perbaikan Jembatan Pamuruyan Sukabumi
Suntana menyebut pada 20 Desember 2022 akan diupayakan lalu lintas di Jembatan Pamuruyan kembali normal untuk dua arah. "Insyaallah tanggal 20 (Desember 2022) bersama teman-teman dari (Kementerian) PUPR, optimis jalur ini akan berjalan normal lagi," katanya.
"Kemudian setelah tahun baru, pada Januari atau paling lambat Februari, jembatan ini akan memiliki tambahan jembatan yang baru sehingga lebar yang sekarang 7 meter, setelah terealisasikan akan menjadi 9 meter," ujar Suntana.