SUKABUMIUPDATE.com - Ani Nuraeni (60 tahun) mengalami syok setelah rumahnya kebakaran akibat diduga tersambar petir pada Jumat (16/12/2022) sekira pukul 14.30 WIB. Rumah Ani berlokasi di Kampung Kebonjati RT 02/09, Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi.
Ani dibawa menggunakan tandu oleh petugas kesehatan ke rumah saudaranya yang tak jauh dari rumahnya yang terbakar. Selain kondisinya yang sedang sakit, Ani juga terus-terusan menangis histeris melihat rumahnya. Sebelum dibawa ke saudara, Ani terlebih dulu dievakuasi oleh warga setempat ke rumah ketua RT.
Anak Ani, Rizky Satria (32 tahun), mengatakan untuk sementara ibu dan kakak laki-lakinya mengungsi ke rumah saudara lantaran rumahnya yang tebakar tidak bisa ditempati akibat dampak kebakaran. Menurut Rizky, wilayah tempat tinggal ibunya di Kampung Kebonjati rata-rata masih saudaranya.
"Kemungkinan tadi saudara ada yang bilang tinggal dulu di sana. Daerah sini rata-rata saudara juga," ujarnya.
Baca Juga: Tersambar Petir, Rumah di Kebonjati Kota Sukabumi Kebakaran
Rizky menyebut saat dugaan sambaran petir lalu kebakaran terjadi, ibu dan kakaknya sedang ada di dalam rumah lantai satu. Sementara kebakaran terjadi pada lantai dua. Rizky memastikan kondisi ibunya saat ini tidak apa-apa dan tak terluka akibat kebakaran, namun mengalami syok.
"Ibu syok, alhamdulillah tidak apa-apa. Dua-duanya (ibu dan kakak Rizky) tidak ada luka-luka, syok aja," kata dia.
Warga setempat, Juanda (30 tahun), menyebut sebelum kebakaran terjadi sempat terdengar dua kali suara petir yang cukup keras. Juanda menduga petir kedua yang menyambar rumah Ani. Sebab, setelah suara petir kedua terdengar, tak lama banyak warga yang keluar dan melihat api.
"Petir yang menyambar itu yang kedua. Setelah terdengar petir yang kedua, tidak lama banyak warga keluar melihat api sudah besar di atap rumah Bu Haji Ani," kata Juanda.
Baca Juga: Gudang Barang Bekas RS Bunut Sukabumi Kebakaran, Pasien Panik
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran pada Satpol PP Kota Sukabumi Sudrajat, mengimbau warga yang memiliki bangunan rumah dua lantai harus menggunakan penangkal petir.
"Saya kira kalau rumahnya lantai dua harus menggunakan penangkal petir. Lalu diusahakan tidak terlalu banyak sentra listrik atau gabungan listrik karena bisa kena hantaran listrik. Kemudian charger handphone dan kabel televisi cabut kalau ada hujan disertai petir," kata Sudrajat.