SUKABUMIUPDATE.com - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana didampingi Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah dan tim Kementerian PUPR meninjau proses perbaikan Jembatan Pamuruyan di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Kamis (15/12/2022).
Suntana mengatakan arus kendaraan yang seharusnya berjalan lancar, sementara terhambat lantaran ada perbaikan Jembatan Pamuruyan yang ambrol pada 13 Desember 2022 oleh Kementerian PUPR. Hingga saat ini petugas masih menerapkan sistem buka tutup di jembatan tersebut.
Suntana menyatakan sistem satu arah dengan buka tutup diterapkan karena jalur semakin menyempit. "Jalur semakin menyempit. Dari segi bahaya juga harus diperhitungkan untuk keamanan dan kenyamanan. Tapi kalau memang bisa dua arus, kita akan jalankan dua arus," kata Suntana.
"Sekarang terpaksa harus satu arus. Apalagi yang pulang ke Sukabumi pada Jumat, Sabtu, Minggu, cukup banyak (kendaraan). Mohon pengertiannya," imbuh dia.
Baca Juga: Jalan Sukabumi-Bogor Batal Tutup Total? Pantauan Terkini di Jembatan Pamuruyan
Suntana tak menyinggung soal rencana penutupan total di Jembatan Pamuruyan yang sebelumnya disampaikan Satlantas Polres Sukabumi. Penutupan total semula akan dilakukan mulai pukul 00.00 hingga 05.00 WIB, Kamis ini, karena ada pemasangan besi pada bagian jembatan yang ambrol.
Namun diketahui, berdasarkan pantauan sukabumiupdate.com di lokasi, penutupan Jalan Nasional Sukabumi-Bogor di Jembatan Pamuruyan itu tak jadi diterapkan pada waktu yang telah disampaikan. Hingga kini juga belum ada keterangan lebih lanjut mengenai rencana penutupan total ini.
Suntana menyebut pada 20 Desember 2022 akan diupayakan lalu lintas di Jembatan Pamuruyan kembali normal untuk dua arah. "Insyaallah tanggal 20 (Desember 2022) bersama teman-teman dari (Kementerian) PUPR, optimis jalur ini akan berjalan normal lagi," katanya.
"Kemudian setelah tahun baru, pada Januari atau paling lambat Februari, jembatan ini akan memiliki tambahan jembatan yang baru sehingga lebar yang sekarang 7 meter, setelah terealisasikan akan menjadi 9 meter," ujar Suntana.