SUKABUMIUPDATE.com - Penutupan total Jalan Nasional Sukabumi-Bogor di sekitar Jembatan Pamuruyan, Kecamatan Cibadak, akan berlangsung selama lima jam mulai pukul 00.00 sampai 05.00 WIB, Kamis, 15 Desember 2022. Ini dilakukan karena bakal ada pemasangan besi oleh tim Kementerian PUPR pada bagian jembatan yang ambrol.
"PUPR menyampaikan permohonan kepada Satlantas untuk membantu pengosongan jalur terlebih dahulu. Mengingat di jembatan itu sudah agak rawan sehingga saat pemasangan besi diharapkan belum ada kendaraan yang melintas," kata Kasatlantas Polres Sukabumi AKP Bagus Yudho kepada sukabumiupdate.com, Rabu (14/12/2022).
Yudho mengatakan penutupan total di jalan raya perbatasan Sukabumi-Bogor itu akan dimulai sejak Kamis pukul 00.00 sampai 05.00 WIB alias hanya satu kali (lima jam) selama pemasangan besi dilakukan tim Kementerian PUPR. "Karena dari Kementerian PUPR mereka meminta waktu pemasangan (besi) selama lima jam," tuturnya.
Baca Juga: Mulai Jam 12 Malam Nanti, Jalan Sukabumi-Bogor di Jembatan Pamuruyan Tutup Total
Sementara terkait perbaikan jembatan, lanjut Yudho, akan berlangsung selama tiga hari sejak ambrol pada Selasa, 13 Desember 2022. Rencananya, pada hari keempat Jembatan Pamuruyan sudah bisa kembali normal digunakan. "Mereka (PUPR) minta tiga hari pengerjaan jembatan. Hari keempat sudah bisa dinormalisasi," ujar Yudho.
Mengantisipasi hal yang tak dinginkan selama perbaikan, Yudho sudah meminta kendaraan berat dengan sumbu tiga untuk tidak melintasi Jembatan Pamuruyan.
"Khusus kendaraan besar kami pending, mengingat kerawanan dari tekstur jalan. Kami tidak mau mengambil risiko sehingga hanya beberapa kendaraan yang kami lewatkan,” tuturnya.
"Titik pending (kendaraan besar) ada tiga. Pertama di Jalan Lingkar Selatan Sukabumi, Cigombong, dan di PT Paiho Indonesia (Cikembar). Kami juga sosialisasikan kepada pihak pemilik kendaraan bahwa terjadi longsor di Jembatan Pamuruyan," katanya.
Baca Juga: Kementerian PUPR Ungkap Teknis dan Target Perbaikan Jembatan Pamuruyan Sukabumi
Yudho mengatakan hingga saat ini pihaknya masih melakukan buka tutup arus lalu lintas dari arah Bogor dan Sukabumi di Jembatan Pamuruyan. "Mengingat jalan yang sebelah kanan mengarah ke Bogor, kami antisipasi agar tidak ada lagi longsor atau jalan yang jatuh ke bawah yang bisa mengakibatkan kecelakaan,” ujarnya.
Ambrolnya Jembatan Pamuruyan terjadi saat pengerjaan jembatan duplikasi oleh Kementerian PUPR. Pembangunan duplikasi Jembatan Pamuruyan ini perlu dilakukan karena jembatan lama yang sekarang masih digunakan oleh masyarakat sudah berusia lebih dari 50 tahun.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah berbicara soal kondisi Jembatan Pamuruyan. Jembatan ini adalah aset dan tanggung jawab penuh pemerintah pusat karena berada di Jalan Nasional Sukabumi-Bogor.