SUKABUMIUPDATE.com - Ambrolnya sebagian badan jembatan Pamuruyuan di Cibadak Kabupaten Sukabumi pada Selasa pagi, 13 Desember 2022 harus segera ditangani. Pemerintah menghentikan dahulu pembangunan jembatan baru (duplikasi), untuk fokus ke perbaikan jembatan lama dengan target selesai sebelum libur natal dan tahun baru 2023 mendatang.
Hal ini ditegaskan Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri usai meninjau kondisi jembatan di Kampung Pamuruyan Kelurahan Cibadak Kecamatan Cibadak, Selasa Malam. Bersama Camat Cibadak, Iyos bertemu Satker Kementerian PUPR, penyedia dan konsultan pembangunan jembatan duplikasi pamuruyan.
Iyos mendapatkan laporan penyebab ambrolnya badan jembatan pamuruyan akibat usia dan irisan dengan pekerjaan jembatan baru. Diantaranya, usia jembatan pamuruyan lebih 40 tahun, kondisinya rawan, dinding penahan bukan beton tapi batu pasang.
Baca Juga: Jembatan Pamuruyan Ambrol, Wabup Sukabumi Minta Pengendara Antri! Jangan Menyerobot
“Yang roboh itu ada dua pilar. Digunakan untuk penyangga pipa PDAM dan trotoar jembatan. Struktur jembatan pamuruyan masih utuh,” jelasnya Iyos dilansir dari akun medsos Pemkab Sukabumi.
Selain ada pipa PDAM tiang penyangga juga digunakan untuk kabel PLN jenis saluran kabel Tegangan Menengah atau SKTM.
“Jadi saat ini PDAM dialihkan sementara dan tengah dikerjakan. Sementara kabel PLN akan digeser untuk pasang paku bumi,” ucap Iyos.
Baca Juga: Suplai dari Caringin, Perumdam TJM Soal Dampak Jembatan Pamuruyan Sukabumi Ambrol
Pemerintah Kabupaten Sukabumi, lanjut Iyos Somantri sudah mendapatkan informasi bahwa saat ini Dirjen Kementerian PUPR tengah fokus ke perbaikan jembatan Pamuruyan yang ambrol. “Fokus perbaikan dulu, dirjen menargetkan dua hari harus sudah selesai, untuk mengantisipasi lonjakan volume kendaraan pada Natal dan Tahun baru 2022,” beber Iyos.
Kepada sukabumiupdate.com, Wakil Bupati Sukabumi menambahkan bahwa pemerintah menghimbau kepada warga pengguna jalan untuk bersabar selama proses perbaikan berlangsung. Sistem buka tutup diberlakukan agar antrian kendaraan tidak terlalu panjang.
“Pasti berdampak. Tapi kalau pengendaran banyak yang menyerobot antrian dampak kemacetannya tambah parah, bisa ngunci arus lalu lintas dari dua arah. Himbauan kami bersama dan ikut antrian. Akan relatif lebih lancar jika semua pengendara ikut antrian sistem buka tutup yang saat ini diberlakukan jajaran kepolisian,” beber Iyos.
Baca Juga: Jalan Nasional Bogor-Sukabumi Memerah! Hindari Jembatan Pamuruyan Cibadak