SUKABUMIUPDATE.com - Kecamatan Lengkong menjadi salah satu daerah di Kabupaten Sukabumi yang dikelilingi perkebunan dan wilayah Perhutani. Karakteristik wilayahnya ini membuat kecamatan ini kaya hasil pertanian diantaranya buah salak Pondoh Lengkong atau disebut salak Poleng.
Kecamatan Lengkong memiliki luas 13.291, 386 hektare dan berpendudukan 32.737 jiwa yang terdiri dari laki laki 16.554 jiwa dan perempuan 16.183 jiwa.
Hampir 80 persen warga Kecamatan Lengkong bekerja sebagai petani. Sementara sisanya ada yang menjadi pegawai negeri, pegawai swasta, pedagang, dan wirausaha. Kecamatan Lengkong tercatat memiliki lima desa yaitu Desa Lengkong , Langkapjaya, Cilangkap, Tegallega, dan Neglasari.
Baca Juga: Ambrol Setelah Trailer Lewat, Ini Pemicu Jembatan Pamuruyan Cibadak Sukabumi Ambruk
Kecamatan Lengkong punya potensi wisata alam Cicadas Park di Desa Cilangkap. Untuk sektor pertanian, selain padi, kecamatan ini juga penghasil pertanian palawija, pisang, singkong, sayuran, buah buahan seperti salak, durian, kacang tanah, daun teh dan rempah rempah seperti jahe, kencur, peternakan ayam, sapi, dan kambing (domba).
Ada sejumlah pembangunan yang dilakukan di Kecamatan Lengkong dari dana APBD 2022, yaitu irigasi dan pemeliharaan sebagian berupa pengaspalan di Desa Langkapjaya, ruas Patokbesi - Joglo, dan ruas Lengkong - Mataram.
Kecamatan Lengkong sendiri berbatasan dengan Kecamatan Bantargadung, dan Kecamatan Warungkiara dibagian utara, bagian timur berbatasan dengan Kecamatan Jampangtengah serta Kecamatan Pabuaran, dibagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Jampangkulon, dan Kecamatan Pabuaran, pada bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Simpenan, dan Kecamatan Waluran.
Baca Juga: Jadwal Libur Natal 2022 dan Tahun Baru, Apakah Ada Cuti Bersama?
Camat Lengkong Dedi Ruswandi mengatakan banyak hal yang perlu dilakukan dalam upaya pengembangan potensi yang ada di wilayah Kecamatan Lengkong. Seperti destinasi wisata panorama Cicadas Park dengan objek wisata curugnya yang perlu penataan.
"Perlu adanya pendukung fasilitas di areal destinasi tersebut," jelaskan.
Dalam hal pertanian, Dedi menyatakan warga rutin menanam padi, akan tetapi untuk menambah pendapatannya para petani juga menanam singkong, baik di lahan milik desa, maupun di lahan kosong milik Perhutani atau perkebunan. "Singkong ini tiap minggu puluhan ton dibawa ke kota," terangnya.
Baca Juga: Jembatan Pamuruyan Cibadak Ambrol, Jalan Nasional Sukabumi-Bogor Buka Tutup
Selain dijual mentah, singkong juga diproduksi menjadi makanan ringan seperti keripik, simping, dan sale.
“Hanya saja masih produk rumahan, perlu adanya peningkatan sumber daya manusianya, terutama dalam kemasan,” ujarnya.
Saat ini yang sedang dalam pengembangan adalah buah buahan, terutama buah salak yang diberi nama salak Poleng artinya salak Pondoh Lengkong.
“Sudah ada 240 meter lahan yang ditanam salak Poleng, salak ini merupakan inovasi, dimana cara pembibitannya dari pohon induk melalui proses pencakokan," pungkasnya.