SUKABUMIUPDATE.com - Presiden Direktur PT Semen Jawa atau SCG Somchai Dumrongsil angkat bicara terkait aksi demo sopir angkot trayek 19 jurusan Lembursitu-Cikembang yang mengeluhkan jalan rusak akibat mobil perusahaan semen (SCG) paling banyak melintasi Jalan Pelabuhan II, Kabupaten Sukabumi.
Aksi itu dilakukan di depan pabrik semen di Jalan Pelabuhan II, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Senin pagi (12/12/2022). Para sopir kemudian melakukan mediasi dengan pihak pabrik SCG. Setelah mediasi, sekira pukul 12.00 WIB, sopir meninggalkan lokasi demo dan kembali beraktivitas.
"PT Semen Jawa telah berdialog langsung dengan perwakilan organda (sopir angkot) dan menerima aspirasi mereka dengan tangan terbuka. Terdapat hal-hal yang menjadi wewenang pemerintah dan ada yang membutuhkan peranan kami sebagai pelaku industri," kata Somchai dalam keterangannya.
Baca Juga: Jalan Pangleseran-Cikembang Rusak, Pesan Sopir Angkot dan Warga Sukabumi untuk Emil
Somchai dalam pernyataannya juga menyampaikan beberapa hal. Pertama, dalam menjalankan kegiatan operasional dan menggunakan fasilitas jalan umum, PT Semen Jawa telah memenuhi segala ketentuan yang berlaku sebagai salah satu cara perusahaan memprioritaskan aspek ESG (Lingkungan, Sosial, dan Kepatuhan).
"Kondisi jalanan yang rusak disebabkan banyak faktor, dan kami memahami kondisi ini layak menjadi perhatian bersama. Sebagai bentuk perhatian perusahaan, PT Semen Jawa berkontribusi membantu pemerintah dalam pembangunan dan perbaikan jalan," kata dia.
"Salah satunya di area Jalan Pelabuhan II hingga Cikembang, pembangunan (jalan) sudah dilakukan sepanjang 5,8 kilometer dan perbaikan sepanjang 7,9 kilometer sejak 2016 dan secara konsisten terus dilakukan sepanjang tahun," imbuh Somchai menjelaskan upaya perusahaannya memperbaiki Jalan Pelabuhan II.
Baca Juga: Makan Korban hingga Tak Nyaman, Keluh Soal Jalan Rusak Ruas Pelabuhan II Sukabumi
Somchai menyatakan hingga 2022 (sejak 2016), perusahaan telah mengalokasikan dana Rp 54 miliar untuk perbaikan jalan, baik dalam bentuk material maupun non-material berupa produk bahan bangunan produksi PT Semen Jawa. "Kami berharap kontribusi kami dapat mendukung terwujudnya fasilitas jalan umum yang berkualitas dan memenuhi standar keamanan bagi masyarakat Sukabumi," ujarnya.
Sopir angkot demo sebagai bentuk protes kepada pemerintah terkait Jalan Pelabuhan II yang rusak terutama Pangleseran-Cikembang. Mereka menegaskan kondisi jalan rusak sangat merugikan. Menurutnya, jalan ini harus dibeton, tidak lagi hanya aspal karena tonase kendaraan pabrik semen yang melintas cukup berat.