SUKABUMIUPDATE.com - Jembatan gantung Cibodas yang menjadi penghubung desa di daerah Selatan Kabupaten Sukabumi, butuh perbaikan.
Jembatan gantung tersebut memiliki panjang sekitar 20 meter dan lebar 1,5 meter sehingga hanya bisa dilalui pejalan kaki dan motor.
Jembatan ini begitu penting untuk warga, sebab sebagai akses yang menghubungkan Kampung Cimahi Desa Banjarsari Kecamatan Cidadap dan Kampung Sidangkerta Kecamatan Curugkembar.
Baca Juga: Lari Keluar Rumah Diantara Reruntuhan, Cerita Warga saat Diguncang Gempa Sukabumi
Namun kayunya sebagai alas jembatan lapuk serta tak sedikit kawat seling jembatan putus. Keadaan ini membuat was-was warga, apalagi saat melintasi jembatan dalam kondisi sungai meluap.
"Usia jembatan tersebut sudah lebih dari 32 tahun. Secara rutin warga memperbaiki alakadarnya secara swadaya. Jembatan ini pernah rusak berat sekitar 17 tahun yang lalu," kata tokoh masyarakat Abdullah kepada sukabumiupdate.com, Kamis (8/12/2022).
Ketua MUI Kecamatan Curugkembar tersebut menuturkan jembatan ini akses penghubung, akses pertanian, serta pendidikan.
Baca Juga: Daftar 6 Sesar Aktif Jawa Barat, 3 Diantaranya Ada di Sukabumi
“Banyak anak anak sekolah dari Desa Banjarsari yang sekolahnya ke Curugkembar dan Sagaranten. Seperti sekolah ke SMP Curugkembar dan SMK Sagaranten,” ujarnya.
Dia berharap pemerintah membangun jembatan ini supaya lebih permanen dan dapat dilintasi kendaraan roda empat, pasalnya jembatan itu menghubungkan jalan kabupaten ruas Cikadu - Ciawi.
“Harapan kami semoga pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut dan kalau bisa dibuat jembatan permanen agar bisa melintas kendaraan roda empat," terangnya.
Baca Juga: Wajib Dipahami! Ini Cara Antisipasi Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi Gempa
Sementara itu Kepala UPTD PU Wilayah Sagaranten, Dedi Junaedi membenarkan bahwa jembatan gantung tersebut terletak di ruas jalan kabupaten. Menurut dia, perbaikan jembatan sudah pernah diusulkan namun terbentur refocusing Covid-19.
"Dulu sudah diusulkan untuk rehab, akan tetapi saat itu ada refocusing dampak Covid-9. Kami sudah menerima keinginan warga dan akan diusulkan kembali, mudah-mudahan tahun 2023 bisa ditangani," pungkasnya.