SUKABUMIUPDATE.com - Gempa bumi berkekuatan 5.8 magnitudo yang mengguncang Sukabumi pada Kamis pagi (8/12/2022) sempat membuat panik penghuni Lapas Kelas IIB di Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
Lonceng di dalam Lapas Nyomplong pun dibunyikan beberapa kali sebagai tanda bahaya. Saat gempa yang berpusat di Sukabumi ini terjadi, warga binaan atau narapidana sedang beraktivitas di sekitar ruang tahanan dan lapang yang ada di dalam lapas.
Kepala Lapas Nyomplong Christo Victor Nikon Toar kepada awak media mengatakan getaran gempa bumi sangat terasa di lapas ketika para narapidana sedang berjemur dan bersiap untuk mengantre mengambil makan sarapan pagi seperti biasanya.
Baca Juga: Rumah Ambruk Akibat Gempa M5.8, Cerita Ibu Penjual Gorengan Keliling di Cibunar Jaya Sukabumi
“Tadi banyak WBP (Warga Binaan Pemasyarakatan) yang dikeluarkan untuk berjemur dan mengantre makan pagi,” kata Christo. “Ketika gempa langsung diarahkan ke tengah lapang untuk jongkok atau duduk. Kalau ada bahaya pasti lonceng kami bunyikan berkali-kali,” imbuh dia.
“Ketika terasa gempa, kepala regu pengamanan membunyikan lonceng, petugas blok langsung membuka pintu kamar hunian dan mengarahkan warga binaan untuk berkumpul di tengah lapangan,” ujar Christo.
Baca Juga: Dua Rumah di Kota Sukabumi Rusak Gegara Gempa M5.8, Begini Arahan Fahmi
Christo mengatakan tak ada korban jiwa atau kerusakan akibat gempa ini namun pihaknya masih mewaspadai adanya potensi gempa susulan. Diketahui, ada ratusan narapidana yang saat ini menghuni Lapas Nyomplong.
BMKG menyatakan gempa bumi 5.8 magnitudo yang berpusat di darat wilayah Sukabumi itu merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi/patahan batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang populer disebut gempa intraslab atau gempa Benioff.