Abu Vulkanik Gunung Semeru? Pengakuan Warga Sukabumi Soal Serbuk Putih pada Mobil

Selasa 06 Desember 2022, 10:02 WIB
Mobil sedan milik Harsono (53 tahun) warga Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkena serpihan debu yang disebut-sebut sebagai abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru. | Foto: Istimewa

Mobil sedan milik Harsono (53 tahun) warga Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkena serpihan debu yang disebut-sebut sebagai abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru. | Foto: Istimewa

SUKABUMIUPDATE.com - Mobil sedan milik Harsono (53 tahun) warga Kampung Pasir Jondang RT 01/02 Desa Tenjoayu, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkena serpihan debu yang disebut-sebut sebagai abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur.

Pernyataan tersebut disampaikan adik kandung Harsono, Santi Pangestu (42 tahun), kepada sukabumiupdate.com, Senin, 5 Desember 2022. Santi menyebut dugaan adanya abu vulkanik Gunung Semeru itu muncul saat Harsono membersihkan mobilnya pada Senin kemarin sekira pukul 09.00 WIB.

Mobil itu dibersihkan Harsono lantaran Senin sebelum waktu Subuh turun hujan di Desa Tenjoayu dan sekitarnya. Ketika hujan ini mobil tersebut terparkir di depan rumah Harsono tanpa penutup atau sarung yang melindungi mobil dari hujan, terik matahari, atau debu. Padahal biasanya selalu ditutupi.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru, Simak Bahaya Abu Vulkanik untuk Kesehatan Tubuh

"Karena tidak ada garasi, kakak saya biasa parkir di situ. Biasanya sih tertutup oleh sarung mobil. Tapi lantaran sebelumnya pulang larut malam, mobilnya tidak sempat ditutup sarung jadi terkena hujan dan debu," kata Santi. "Beberapa menit saat membersihkan mobil, kakak saya merasakan seperti ada serpihan debu yang diduga abu vulkanik di atas kepalanya. Serpihan debu itu disapu oleh tangan dan terasa kasar," imbuh dia.

Setelah membersihkan mobilnya, Santi mengatakan sekira pukul 12.30 WIB terlihat ada debu berupa serbuk putih yang diduga abu vulkanik. Debu ini menempel pada badan mobil Harsono. "Kakak saya langsung memanggil dan bilang mobil kayaknya terkena letusan Semeru," ujar Santi.

"Saya mencoba mengabadikan kejadian itu dengan merekam menggunakan handphone. Setelah dicek dengan terus diperhatikan, memang beda, tidak seperti debu biasa," tambahnya.

Baca Juga: Mengenal Gunung Semeru, Salah Satu Gunung Tertinggi di Indonesia

Minggu sore, 4 Desember 2022, Santi mengatakan Harsono pergi ke Depok bersama istri dan anaknya menggunakan mobil itu untuk mengantar anaknya bekerja di Depok. Sepanjang perjalanan dari Depok hingga kembali ke Sukabumi pukul 22.00 WIB, Harsono menyatakan tidak turun hujan. Semua jalanan yang dilewatinya kering. Bahkan ketika pulang mobil masih kering dan bersih.

Kondisi Gunung Semeru

Sehari setelah penetapan status Awas pada Minggu, 4 Desember 2022, Gunung Semeru terekam masih sempat melepaskan awan panas, meski tidak semasif hari Minggu. Awan panas guguran pada Senin kemarin jangkauannya satu dan tujuh kilometer ke arah tenggara.

"Erupsi-erupsi kecil masih tinggi. Suplai magma masih terjadi. Dinamika di titik erupsi di permukaan masih tinggi,” kata Koordinator Gunung Api di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Oktory Prambadadia, Senin, 5 Desember 2022.

Mengutip tempo.co, Oktory menerangkan erupsi dan awan panas guguran adalah dua mekanisme yang berbeda. Erupsi disebutnya selalu terjadi hampir setiap saat di Gunung Semeru. Seperti yang belakangan terjadi, PVMBG mencatat 10-40 kali per hari atau bahkan bisa setiap 15 menit.

“Konsekuensi dari erupsi itu adalah penumpukan material. Dan penumpukan material ketika sudah tidak seimbang akhirnya roboh atau longsor yang dikenal sebagai awan panas guguran,” kata Oktory.

Baca Juga: Gunung Semeru Masih Semburkan Awan Panas dan 29 Kali Letusan

Oktory mengatakan awan panas pada Senin kemarin terpantau terjadi sekali pada periode pukul 00.00 hingga 06.00 WIB yang jangkauannya satu kilometer. Setelah itu awan panas terekam pada pukul 12.00 WIB, mencapai jarak tujuh kilometer. Sebagai pembanding awan panas guguran pada Minggu mencapai 13 kilometer.

"Artinya material yang terakumulasi selama ini dilongsorkan kemarin, dan sebagian besar sudah dilongsorkan dalam bentuk awan panas. Tinggal beberapa jumlah lagi yang belum turun,” tutur Oktory.

Adapun erupsi Senin kemarin dicatat sudah 28 kali berupa erupsi kecil dengan ketinggian abu vulkanik 700 meter. Oktory berharap masyarakat benar-benar mematuhi rekomendasi Badan Geologi untuk mengantisipasi ancaman bahaya letusan Gunung Semeru.

“Kami minta simpel saja, patuhi peta KRB (Kajian Risiko Bencana) ini ketika aktivitasnya (Semeru) masih tinggi. Artinya tidak beraktivitas di zona merah,” kata dia merujuk, antara lain, radius delapan kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan 17 kilometer sepanjang Besuk Kobokan dari puncak di sektor tenggara.

Oktory juga mengatakan kalau semua peralatan yang dipasang untuk pengamatan aktivitas Gunung Semeru hingga kini masih aktif. Kecuali satu CCTV yang memang berada di jalur lintasan awan panas guguran. “Kami memasang empat CCTV sebelum kejadian, itu tiga bulan lalu,” kata dia.

Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengatakan aktivitas Gunung Semeru cenderung mereda sejak Minggu pukul 13.30 WIB. Awan panas kemarin disebutnya kecil saja, dan "lahar dingin tidak terlalu besar selama lebih kurang dua jam."

Reporter: Ibnu/Magang

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)