SUKABUMIUPDATE.com - Pergerakan tanah di Kampung Lanajaya RT 01/01 Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, hingga saat ini belum ada penanganan. Kondisi tersebut membuat masyarakat setempat khawatir.
Pergerakan tanah itu mengakibatkan amblasnya bahu jalan kabupaten ruas Pangleseran-Cibatu sepanjang 60 meter dan tinggi 10 meter. Material longsoran jalan amblas ini juga sampai hingga ke tepi Sungai Cimandiri sejauh 150 meter.
"Awal kejadian (pergerakan tanah) Agustus 2022, ada retakan-retakan. Saat hujan cukup besar, terjadi amblas dan satu rumah hancur," kata Dede (42 tahun) warga setempat sekaligus korban kepada sukabumiupdate.com, Minggu (4/12/2022).
Baca Juga: Pergerakan Tanah di Sagaranten Sukabumi Bikin Jalan Desa Rusak Berat
Sepekan kemudian, lanjut Dede, kembali terjadi pergerakan tanah yang semakin luas. Pada malam hari terdengar suara keras dari tanah amblas sehingga warga yang rumahnya terancam mulai mengungsi, mengosongkan rumah dan warungnya.
"Satu per satu rumah dan ada warung kelontongan, ambruk. Jumlahnya enam unit yang hancur, dua unit rusak parah, termasuk rumah saya yang rusak parah," ujarnya.
"Kalau masalah bantuan, pernah ada dari BPBD Kabupaten Sukabumi kepada orang tua saya, memberikan alat kebersihan, di dalam boks ada lap, sapu, pokoknya alat kebersihan. Heran, kan rumahnya juga hancur," kata Dede.
Baca Juga: Penghuni Masih Ngungsi, Rumah di Purabaya Sukabumi Miring Dampak Pergerakan Tanah
Dede mengatakan saat ini dirinya berharap pemerintah segera menanggulangi pergerakan tahan ini karena khawatir semakin meluas. "Jalan raya pun sekarang ini sudah mulai terancam," katanya.
Hingga berita ini ditayangkan, redaksi sukabumiupdate.com sudah menghubungi pihak BPBD Kabupaten Sukabumi untuk meminta penjelasan terkait penanganan pergerakan tanah tersebut, namun belum memperoleh jawaban.