SUKABUMIUPDATE.com - Sepekan terjun langsung di lokasi Gempa Cianjur membawa kesan tak terlupakan bagi 18 personel SAR Khatulistiwa asal Kabupaten Sukabumi. Mereka bergabung dengan Basarnas Kantor SAR Jakarta dengan komando utama di bawah Basarnas Kantor SAR Bandung.
Tim SAR Khatulistiwa dan satuan SAR lain berbagi tugas sejak terjun pada 21 November 2022 malam atau beberapa jam setelah gempa bumi 5.6 magnitudo mengguncang Cianjur. Evakuasi korban, distribusi logistik, dan membangun posko bagi warga terdampak di desa terpencil dilakukan para relawan ini.
Koordinator SAR Khatulistiwa Muhammad Rizki mengatakan timnya tiba di Cianjur pada 21 November pukul 20.00 WIB dengan empat personel meliputi tim advance dan tim asesmen. Setelah diperoleh gambaran situasi di lokasi terdampak, besoknya SAR Khatulistiwa kembali mengirim lima personel.
Baca Juga: 151 Jenazah Korban Gempa Cianjur Berhasil Diidentifikasi Tim DVI Polri
Selasa, 22 November 2022, sembilan personel SAR Khatulistiwa fokus pada pencarian korban yang tertimbun reruntuhan bangunan rumah yang roboh, khususnya di Kecamatan Cugenang. Rizki mengatakan saat itu laporan tim asesmen yang dihimpun dari data BPBD Kabupaten Cianjur belum lengkap.
Data BPBD Kabupaten Cianjur ketika itu baru menyebut ada enam kecamatan terdampak. Namun, setelah tim SAR Khatulistiwa melakukan asesmen di lapangan, didapatkan data sudah lebih dari enam kecamatan yang terdampak. Tim SAR Khatulistiwa pun diterjunkan ke Desa Benjot, Kecamatan Cugenang.
"Dari awal kita masuk gapura Desa Benjot sampai ke ujungnya, bisa dikatakan sekitar 80 persen roboh, semua rata dengan tanah," kata Rizki kepada sukabumiupdate.com, Rabu (30/11/2022).
Baca Juga: Belasan Warga Belum Ditemukan, Pencarian Korban Gempa Cianjur Diperpanjang hingga 3/12
Keesokannya, Rabu, 23 November 2022, SAR Khatulistiwa mengirim personel tambahan sembilan orang sehingga total ada 18 personel yang terjun di lokasi terdampak gempa di Kecamatan Cugenang. Operasi pencarian dan evakuasi korban masih menjadi prioritas sambil membantu di posko pengungsian.
Pada Rabu itu, Rizki mengatakan personel SAR Khatulistiwa ikut menemukan bocah laki-laki berusia 6 tahun bernama Azka yang masih hidup meski sudah tertimbun bangunan yang ambruk selama tiga hari. Tim evakuasi menyelamatkan Azka di Kampung Rawacina RT 02/16 Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur.
"Secara akal kemungkinan hidupnya kecil, apalagi anak usia masih kecil. Ini membuat kita selalu percaya dan berharap bencana apa pun itu, di setiap medan evakuasi akan menemukan korban dalam kondisi selamat. Dari kejadian ditemukan Azka, secara tidak langsung mengajarkan kita bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin," kata Rizki.
Baca Juga: Sebelum dan Sesudah Gempa M 5.6, Satelit Rekam Detik-detik Kerusakan di Cianjur
"Hal berkesan lain ada di lokasi warung Sate Sinta. Saya pribadi bertugas evakuasi di lokasi longsor itu, tepatnya Jumat, 24 November 2022. Saat itu tim yang bertugas dibagi dua, ada di lokasi longsor dan lokasi pengungsian," imbuh dia.
"Semula saya mendapatkan informasi di warung Sate Sinta yakni lokasi longsor, ada yang tertimbun sekitar sembilan orang. Tapi setelah dievakuasi, jumlahnya lebih dari sembilan orang. Jumat ada sembilan orang, Sabtu ditemukan tiga orang, dan Minggu, 27 November 2022, ditemukan dua orang. Suatu hal di luar dugaan," lanjut Rizki.
Sebelum pulang pada Senin, 28 November 2022, SAR Khatulistiwa fokus dalam tiga bagian operasi lantaran ada permintaan dari Basarnas untuk mengangkut logistik dari helikopter Basarnas sebanyak tiga personel, enam personel evakuasi korban, dan sembilan orang membantu di posko pengungsian mendirikan tenda dan memperbaiki tenda rusak di Kampung Pasir Sapi, Desa Sukamulya.
Baca Juga: Kunjungi Korban Gempa Cianjur, Lesti Kejora dan Rizky Billar Sumbang Rp 500 Juta
"Sebab beberapa hari sebelumnya posko itu diguyur hujan deras dan banyak posko menggunakan plastik sehingga banyak tenda yang robek," katanya.
"Kurang lebih seminggu berada di lokasi, berangkat Senin malam, pulang pun Senin malam. Selama seminggu kita dari 18 personel mendirikan posko di Kecamatan Cugenang, bergabung dengan Kantor SAR Bandung, Jakarta, Semarang, dan Basarnas Special Group," ujar Rizki.
Reporter: Ibnu/Magang