SUKABUMIUPDATE.com - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Mohammad Solihin angkat bicara soal puluhan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Suradita yang akan pindah belajar ke tenda darurat. Sekolah yang berada di Kampung Suradita RT 18/08, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi ini kondisinya makin parah pasca gempa cianjur, nyaris ambruk.
"SDN Suradita di Kecamatan Gegerbitung mengalami pergeseran/pergerakan tanah, sehingga sekolah itu harus direlokasi," kata Solihin kepada sukabumiupdate.com Senin malam (28/11/2022).
Solihin menyebut, Kondisi bangunan SDN terdampak pergerakan tanah sejak tahun 2021 silam, dan diperparah oleh gempa cianjur pada Senin 21 November 2022.
"Kemarin kondisinya diperparah oleh gempa Cianjur, namun tetap tidak bisa dibangun karena seluruh warga Suradita akan direlokasi. Jadi SDN Suradita pun harus kita relokasi mengikuti pindahnya warga," tuturnya.
Solihin menyatakan, Dinas Pendidikan masih menunggu status tanah calon lahan relokasi untuk pembangunan Sekolah tersebut. dan pihaknya juga telah melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi untuk dibangunkan Sekolah darurat.
"Sekarang Disdik sedang menunggu status tanah calon lahan relokasi. Kemarin Disdik juga telah melaporkan ke BPBD agar dibangunkan sekolah darurat. Kami dari Disdik yang diwakili kasi sarpras SD menghadiri pembahasan pembuatan sekolah darurat bersama PGRI dan masyarakat," jelasnya.
Baca Juga: SDN Suradita Sukabumi Terancam Ambruk, Pelajar akan Pindah ke Tenda Darurat
Sebelumnya, Sebanyak 49 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Suradita Kampung Suradita RT 18/08, Desa Ciengang, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, akan belajar mengajar (KBM) di tenda terpal. Sekolah darurat ini tengah dibangun oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan warga.
Sekolah darurat disiapkan karena bangunan SDN Suradita sudah tak layak pakai, memprihatinkan sejak ditimpa bencana pergerakan tanah tahun 2021. Lantai terbelah dan dinding retak, siswa selama ini belajar dengan rasa was-akan bangunan ambruk.
Kepala SDN Suradita, Edi Junaedi mengatakan, total siswa di SDN Suradita sekitar 49 orang. Saat ini siswa masih belajar di bangunan sekolah yang rusak, karena tenda untuk sekolah darurat belum jadi, masih proses pengerjaan.