SUKABUMIUPDATE.com - Warga Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi yang terdampak gempa memilih tidak menempati di tenda pengungsian yang telah disediakan oleh Kementrian Sosial di Lapangan Gedurahayu.
Mereka lebih memilih tinggal di tenda-tenda pengungsian yang dibangun dekat rumahnya, alasannya takut kehilangan harta bendanya. Sebab jarak tenda Kemensos itu berada jauh dari rumah warga.
Kepala Desa Titisan Bambang Nur Arifin menyatakan tenda tersebut dibangun pada Selasa, 22 November 2022. Menurutnya, warga sudah diarahkan agar mengungsi di tenda tersebut, namun warga enggan melakukannya.
"Jadi kalau tinggal di posko di lapang itu, mereka mengkhawatirkan harta benda yang ada di rumah karena [tenda] posko dari Kemensos agak jauh dari rumah warga," ujar Bambang, Kamis (24/11/2022).
Bambang menyatakan gempa Cianjur yang mengguncang pada Senin, 21 November 2022 menyebabkan 134 rumah rusak berat, 8 rusak rumah sedang dan 12 rumah rusak ringan. "Tapi ini terus bertambah karena getaran-getaran gempa susulan terus terjadi, jadi retakan-retakan itu bertambah," tuturnya.
Menurut Bambang, 4.00 jiwa mengungsi di tenda-tenda tersebut dan masih membutuhkan bantuan "Yang dibutuhkan sembako, selimut terus juga obat-obatan," jelasnya.
#SHOWRELATEBERITA