SUKABUMIUPDATE.com - Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menyatakan sebanyak 74 orang korban gempa Cianjur yang dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH. Dia menyatakan, ada 2 pasien gempa Cianjur yang meninggal dunia di RS yang sering disebut RS Bunut itu.
Pasien yang meninggal dunia di RSUD R Syamsudin SH yaitu AS (85 tahun) kemudian DZ anak berusia 4 tahun asal Kampung Cileungsi, Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur yang meninggal di ruang ICU pada Rabu (23/11/2022) sekitar pukul 11.03 WIB.
"Sampai tadi pagi 74 pasien yang dirawat di RSUD R Syamsudin SH. Kemudian ada 2 orang yang dinyatakan meninggal dan saat ini sudah 13 orang yang sudah melakukan operasi," ujar Fahmi, Rabu (23/11/2022).
Selain di RSUD R Syamsudin SH, ada 5 orang korban gempa yang dirawat di RS Bhayangkara Setukpa Sukabumi.
Fahmi menegaskan saat ini pemerintah kota Sukabumi fokus melakukan penanganan korban akibat gempa bumi di Cianjur. "Sampai saat ini kami masih melakukan pelayanan. Pembiayaan belum kita bicarakan. Jadi yang penting kita layani, kita tolong dulu," tegasnya.
Fahmi menyebut, Di RSUD R Syamsudin SH mampu menampung 55 pasien. Namun apabila sudah over kapasitas, para korban akan dirujuk ke rumah sakit swasta yang ada di Kota Sukabumi.
"Dari hasil perhitungan kami kemarin, RSUD R Syamsudin SH hanya mampu menampung secara ideal untuk 55 pasien, karena memang hasil komunikasi dengan pihak Rumah Sakit Sayang Cianjur, pasien yang dirujuk ke Sukabumi mulai berkurang," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian Rumah Sakit Umum Daerah R Syamsudin SH, dr Supriyanto mengatakan DZ meninggal dunia akibat benturan dalam tubuhnya.
“Mungkin trauma karena banyak trauma tumpul di area perut, trauma itu benturan,” ujarnya.
Jenazah DZ sudah dibawa oleh kedua orang tuanya menggunakan ambulans rumah sakit. "Data terakhir pasien masuk sampai 74 orang, pulang 8 orang. Saat ini sudah nggak ada penambahan lagi,” ujarnya.
Menurut dia, korban gempa yang dirujuk ke RSUD R Syamsudin dalam kondisi luka berat dan sedang.
#SHOWRELATEBERITA