SUKABUMIUPDATE.com - Sebanyak tujuh posko pengungsian di Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, menampung korban gempa bumi 5.6 magnitudo yang terjadi pada Senin, 21 November 2022.
Desa Titisan merupakan salah satu wilayah di Sukabumi yang paling terdampak gempa darat tersebut. Ini lantaran lokasi Desa Titisan yang berdekatan dengan pusat gempa yakni di perbatasan Cianjur-Sukabumi.
Kepala Desa Titisan Bambang Nur Arifin mengatakan kadusunan yang paling terdampak gempa ini adalah Dusun Gedurhayu. Namun secara keseluruhan, ada sekitar 123 rumah di Desa Titisan yang rusak, baik ringan maupun berat.
"Kurang lebih kemarin informasi yang sudah masuk, 123 rumah rusak ringan dan berat. Tapi ini masih terus bertambah ternyata. Kemarin itu yang berat baru masuk 8 rumah," kata Bambang, Selasa (22/11/2022).
Bambang menyatakan tujuh posko pengungsian yang tersebar di Desa Titisan didirikan unsur kecamatan dan BPBD Kabupaten Sukabumi. Sejak Senin malam tadi, 200-an kepala keluarga sudah menempati pengungsian tersebut.
"Masyarakat yang dari malam tadi tidak berani masuk ke rumah karena mungkin trauma, hampir kurang lebih 200 KK," ujar dia.
Menurut Bambang, ratusan warga saat ini tidak berani menempati rumah mereka lantaran masih kerap merasakan gempa susulan, meski kecil. Namun demi keamanan dan keselamatan, mereka memilih mengungsi sementara.
Desa Titisan sendiri memiliki sejumlah kadusunan yakni Gedurhayu, Baros, Nyalindung, dan Kedung Cimanggu. Dusun Gedurhayu, kata Bambang, menjadi lokasi yang paling terdampak.
"Kemarin memberikan instruksi kepada kadus-kadus untuk menyampaikan laporan. Ternyata Gedurhayu paling parah," kata Bambang.
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Eko Endang Koswara mengatakan jarak Desa Titisan dengan titik gempa di Kabupaten Cianjur sekitar 6 kilometer. Sementara di Kabupaten Sukabumi saat ini ada 19 kecamatan yang terdampak dan umumnya berada di wilayah utara dekat kaki Gunung Gede Pangrango.
"Setelah kita asesmen di lapangan, ada 19 kecamatan. Kita masih tahap asesmen dalam artian masih menghitung data kejadian di setiap kecamatan. (Sementara) 707 rumah yang terdampak," ujarnya.
Eko menyebut jumlah rumah yang terdampak gempa ini paling banyak ada di Kecamatan Sukalarang lantaran lokasinya yang dekat dengan pusat gempa. Selain rumah, ada juga tujuh sekolah dan 10 sarana ibadah yang rusak.
#SHOWRELATEBERITA