SUKABUMIUPDATE.com - RSUD R Syamsudin SH (RS Bunut) Kota Sukabumi menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi korban gempa bumi di Cianjur. Hingga Selasa pagi (22/11/2022), ada 37 warga Cianjur yang dirawat di RSUD R Syamsudin SH akibat gempa bumi 5.6 magnitudo pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB.
Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian RSUD R Syamsudin SH, Supriyanto, mengatakan pada Senin malam RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi menerima 38 pasien dari Cianjur. Namun, satu orang telah pulang lantaran hanya mengalami luka ringan. Saat ini 37 pasien tersisa sudah masuk ruangan di RSUD R Syamsudin SH.
"Ada 38 warga Cianjur dibawa ke RS Bunut. Satu sudah pulang kemarin karena luka ringan, 37 pasien masih dirawat. Kebanyakan trauma tumpul, patah tulang, dan trauma kepala," kata Supriyanto kepada sukabumiupdate.com.
Supriyanto mengatakan puluhan pasien tersebut rata-rata langsung dibawa dari lokasi kejadian ke RSUD R Syamsudin SH, tetapi ada pula yang dirujuk dari RSUD Sayang Cianjur maupun yang dijemput oleh tim RSUD R Syamsudin SH ke lokasi terdampak gempa.
"Ada juga yang kita ambil dari sana pakai ambulans kita, dijemput untuk membantu mobilisasi," ujarnya.
RSUD R Syamsudin SH sejak Senin malam sudah mengirimkan tim ke lokasi terdampak gempa di Cianjur sebanyak sekitar 10 personel, satu dokter, dua ambulans, bersama petugas BPBD Kota Sukabumi. Tim ini ditugaskan membantu penanganan pasca gempa sambil membawa sejumlah bantuan seperti selimut dan kebutuhan lainnya.
Supriyanto mengatakan RSUD R Syamsudin SH menyiapkan 53 tempat tidur untuk pasien korban gempa bumi Cianjur. Artinya, saat ini sudah terisi 37 orang dan tersisa 16 tempat tidur. Supriyanto memastikan 37 pasien yang saat ini dirawat semua warga Cianjur, tidak ada yang berasal dari Kota maupun Kabupaten Sukabumi.
"Kemudian untuk pasien cuci darah kan dari sana banyak, ada seratusan, kita masih sanggup menampung 15 orang," katanya.
Adapun 37 pasien yang saat ini masih dirawat di RSUD R Syamsudin SH merupakan campuran usia anak-anak dan dewasa. Mereka saat ini sudah dikumpulkan di beberapa ruangan berdekatan supaya memudahkan koordinasi.
"Tadi malam yang datang duluan itu anak-anak. Kita kumpulkan di beberapa ruangan, kita alokasikan sama, biar mudah untuk mengkoordinasikan," katanya.
Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di akun Instagram pribadinya menyatakan ada 114 gempa bumi susulan, sejak gempa utama 5.6 magnitudo pada Senin, 21 November 2022 pukul 13.21 WIB hingga Selasa ini sekira pukul 04.00 WIB.
BMKG Bandung sebelumnya mencatat gempa-gempa susulan ini memiliki magnitudo terbesar 4.2 dan terkecil 1.5. BMKG menyatakan gempa 5.6 magnitudo tersebut diduga merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri.
Episenter gmpa tektonik ini terletak pada koordinat 6,86 LS-107,01 BT atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi yang berbatasan dengan Kabupaten Cianjur.
Pada Senin malam, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam pernyataan resmi kepada media di Pendopo Cianjur menyebut sudah ada 162 korban meninggal dunia akibat gempa 5.6 magnitudo.
#SHOWRELATEBERITA