SUKABUMIUPDATE.com - Namanya Adia Riswandi, dia seorang pelajar asal Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi yang tak mengenal kata gengsi. Demi membantu keluarganya, setiap pagi bersamaan dengan berangkat sekolah, dia membagi waktu untuk berjualan sayuran keliling.
Kisahnya ini kemudian terekam dalam postingan video viral yang memperlihatkan aktivitas remaja berusia 17 tahun itu menjual sayur keliling dengan seragam putih abu.
Adia adalah anak ke dua dari empat bersaudara. Bubun (47 tahun) sang ayah mengalami prostat sehingga sulit beraktivitas dan sang Ibu Eni Rokaeni (44 tahun) bekerja sebagai buruh cuci untuk menghidupi keluarga.
"Bapak sakit sudah 3 tahun dan ibu akhirnya yang menafkahi keluarga. Adia enggak tega lihat ibu jadi buruh cuci, lihatnya kasihan, berangkat pagi pulang magrib paling bawa uang Rp 50 ribu. Lalu dengan inisiatif sendiri, Adia mulai berjualan sebelum berangkat sekolah dan pulang sekolah," ujar Adia, Kamis 17 November 2022.
Selain untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, pekerjaan itu dilakukan Adia untuk membiayai adiknya yang masih sekolah.
Tak ada kata gengsi dalam kamus hidupnya, Adia menjual sayur dengan dipikul yang dijajakan kepada warga di sepanjang jalan menuju sekolah.
"Kenapa harus malu, yang penting semangat bisa membantu keluarga, apalagi saat berjualan lihat ibu-ibu yang mau beli sayur Adia pada ramah pada baik, waktu berangkat sekolah suka ada yg kasih uang buat jajan dan makan dari situ Adia semangat berjualan," ungkapnya.
Adia berangkat sekolah pukul 06.00 WIB dari rumahnya di Kampung Ubrug RT 001/006, Desa Ubrug dan berjualan sampai pukul 07.30 WIB lalu masuk sekolah. Kalau sayuran belum habis, sambil pulang Adia berjualan lagi.
Adia mengaku kerap kesiangan masuk sekolah, namun Madrasah Aliyah (MA) di bawah Yayasan Pendidikan Islam Al-Mukhlisin tempat dirinya menimba ilmu kerap memberikan toleransi dan sudah memaklumi kondisi Adia.
"Alhamdulillah ketika berjualan Adia sering kesiangan masuk. Namun dari guru memberikan toleransi untuk Adia, karena mengerti Adia berjualan demi keluarga. Yang terpenting kata guru Adia harus bertanggung jawab, terus berjualan namun pendidikan sekolah harus diutamakan," ungkapnya.
Untuk Adia, pihak sekolah juga tak membebankan biaya sekolah alias gratis sampai lulus. "Terimakasih kepada pihak sekolah sudah menggratiskan Adia sekolah disana," imbuh Adia seraya mendoakan yang terbaik untuk pihak sekolah dan guru-gurunya.
Postingan video viral yang mengangkat kisah Adia ini adalah akun Tiktok @kangkris_official milik relawan sosial dari Sahabat Kristiawan Peduli (SKP) Kristiawan Saputra.
Hingga Jumat (18/11/2022) video yang mengisahkan Adia telah ditonton sebanyak 1,4 juta kali dengan ribuan komentar.
Pria yang akrab disapa Kang Kris menyatakan mengetahui kisah Adia dari Ahmad Taufik, tetangga Adia. Menurut dia, Ahmad memposting keseharian Adia di media sosial miliknya.
“Saya kemudian mendatangi lokasi itu dan kebetulan menemukan dia sedang beraktivitas berjualan sayur," ujar Kris.
Menurutnya, Adia adalah salah satu contoh teladan bagi anak-anak seusianya yang bisa mandiri dan tidak mengandalkan orang tua.
Kris menyatakan Adia salah satu contoh teladan bagi anak anak seusianya. Di saat yang lain asik dengan game online, nongkrong, malah sebagaian ada yang terlibat geng motor, namun Adia tidak demikian. Adia lebih memikirkan bagaimana membantu keluarga orang tua, dan bagaimana supaya dia tidak putus sekolah.
"Jadi bagi sebayanya Adia merupakan contoh teladan yang patut ditiru. Karena keteladanannya ini, pihak pemerintah juga harus memperhatikan masalah pendidikan Adia kedepannya, jangan sampai pendidikannya terganggu karena fokus untuk mencari uang. Untuk keluarganya mungkin bisa dikasih modal, agar orang tuanya bisa menggantikan Adia sebagai tulang punggung keluarga saat ini,” ujarnya.