SUKABUMIUPDATE.com - Walaupun tidak luas, hanya 7 kecamatan, Kota Sukabumi termasuk wilayah yang kerap dilanda bencana alam. Banjir, longsor dan pohon tumbang hingga kebakaran sering terjadi di kota mochi.
Berdasarkan Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SIEDAN) dari laman website Pemerintah Kota Sukabumi, sejak Januari hingga Maret 2022 tercatat ada total 54 bencana yang terjadi. Diantaranya banjir, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan kebakaran, dengan taksiran kerugian materiil mencapai Rp 6,2 miliar.
Banjir tercatat sebagai bencana yang paling sering terjadi dari 54 kejadian tersebut, diikuti longsor, dan cuaca ekstrem. Kemudian, pada 14 Maret 2022, BPBD mencatat Kota Sukabumi kembali mengalami penambahan bencana berupa 7 kejadian banjir dan 4 bencana tanah longsor, dipicu hujan deras sejak siang hingga malam hari.
Tak sampai disitu, di hari yang sama Senin (14/3/2022) sore, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat 9 titik bencana longsor dan banjir karena hujan deras yang mengguyur Kota Sukabumi
5 diantara 9 titik tersebut merupakan banjir yang terjadi di RT 02/03, Kelurahan Sudajayahilir, tepatnya depan terminal, Banjir di RT 01/04 Kampung Tugu akibat luapan air dari drainase hingga merendam rumah.
Kemudian air masuk ke rumah warga di RT 01/01 Kelurahan Cipanengah tepatnya belakang kantor kecamatan Lembursitu dan RT 05/01 Kelurahan Cipanengah, serta banjir di wilayah Gunung Karang RT 01/11, Kelurahan Limusnunggal.
Sementara itu, longsor tercatat di 4 titik meliputi RT 04/02, Kelurahan Cipanengah, Klinik Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) Kota Sukabumi, di samping jembatan Cibeureum, Kampung Genteng RT 01/01, Kelurahan Baros, Kecamatan Baros dan longsor yang menggerus pagar Kwarcab Pramuka Kota Sukabumi.
Beralih menuju akhir tahun 2022 pada bulan September dan Oktober, rekapitulasi data sementara per 5-6 September 2022, pukul 12.20 WIB menunjukkan ada 8 titik bencana di wilayah kota Sukabumi akibat hujan deras, Senin (5/9/2022) lalu. Lima dari delapan kejadian merupakan bencana tanah longsor di beberapa wilayah Kota Sukabumi.
Tanah Longsor terjadi di Gang Maralaya III Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang, Kampung lamping RT 05/04 Kelurahan Gedong Panjang Kecamatan Citamiang, Kampung Harempoy RT 02/03 Kelurahan Subangjaya, area pabrik Aci di Ciaul RT 04/07 Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole dan RT 01/02 Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang.
Sedangkan tiga kejadian bencana lainnya yakni Tembok Penahan Tanah (TPT) ambruk di Jalan Nanggela RT 03/07 Kelurahan Baros Kecamatan Baros, Pohon tumbang di Jalan Pemuda RT 02/07 Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang dan Tanggul Jebol di Kampung Pangkalan RW 07 Kelurahan Jayamekar Kecamatan Baros.
Selanjutnya di bulan oktober lalu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi mencatat ada 20 titik bencana akibat hujan deras, Longsor, jalan amblas, hingga jembatan putus, hingga Jumat, (7/10/2022) pukul 17.48 WIB .
20 titik bencana tersebut tersebar di enam kecamatan yakni Cibeureum, Warudoyong, Cikole, Gunungpuyuh, Lembursitu dan Baros.
• Kecamatan Cibeureum, mengalami jalan amblas di Jalan Selakaso RT 03/02 Kelurahan Babakan, Banjir luapan Sungai Cisuda yang menerjang wilayah RT 04/01 dan Banjir di bawah rumah di RT 02/03 Kelurahan Cibeureum Hilir serta Banjir di Kampung Legok Bitung RT 01/12 dan Kampung Cibungur RT 05/03 Kelurahan Sindangpalay.
Kemudian, Kecamatan Cibeureum juga mengalami Banjir di Jalan Dalem Sakti Gebang Kelurahan Babakan, Pohon tumbang di Jalan Lingkar Selatan Kelurahan Limusnunggal, sungai meluap di Jalan Parahita Nugraha di Kampung Cibitung, Kelurahan Limusnunggal serta Banjir di Kelurahan Limusnunggal dan Cibeureum Hilir.
• Kecamatan Warudoyong, dilaporkan terkena tanah longsor di samping rumah warga di RT 01/08 Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong.
• Kecamatan Cikole, diketahui terdeteksi adanya jembatan putus di Gang Jayaniti, Kampung Babakan Jampang RT 01/10 Kelurahan Cisarua, longsor Tembok Penahan Tanah (TPT) di Kampung Cikukulu RT 05/13 Kelurahan Cisarua dan longsor di Jalan Kokom Komariah Kelurahan Cisarua.
• Kecamatan Gunungpuyuh, disebutkan oleh BPBD telah mengalami longsor di ujung jembatan di RT 04/01 Kelurahan Karangtengah dan Banjir di Perumahan Gading Panggon Mas, Kelurahan Karangtengah.
• Kecamatan Lembursitu, Longsor di Kampung Cipanengah RT 02/02 Kelurahan Cipanengah, pohon tumbang ke jalan di Kampung Cikundul Girang, Kelurahan Cikundul serta Air Sungai Cimandiri meluap di Jalan Proklamasi Pemandian Air Panas Cikundul.
• Kecamatan Baros, diketahui mengalami Banjir di Terminal Tipe A di Kelurahan Sudajaya Hilir.
Sukabumiupdate juga coba bongkar data 2021 dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, melalui Informasi Grafis Visual Bencana.
Per 31 Desember 2021, Kota Sukabumi tercatat mengalami 217 kejadian bencana dimana 215 adalah total bencana diluar gempa, sedangkan dua lainnya termasuk bencana gempa bumi.
Bencana diluar gempa yang dimaksud yakni bencana tanah longsor, kebakaran, banjir dan cuaca ekstrem. Total area terdampak seluas 547.039 m2 dengan 96,69% diantaranya didominasi oleh Banjir.
• Tanah Longsor tahun 2021 berlokasi di Kampung Tegal Lega Kidul RT.01/RW.17, Kelurahan Lembursitu. Longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
• Pada tahun 2021, kebakaran terjadi di Rumah Makan Kari Am Jalan Jalur Lingkar Selatan RT.02/RW.12, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi.
• Banjir terjadi akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Kota Sukabumi. Bencana hidrometeorologi ini terjadi di 40 daerah yang tersebar di beberapa kecamatan.
• Cuaca Ekstrem dan Puting Beliung menyebabkan robohnya tembok villa di wilayah Kota Sukabumi dan 78 jiwa terdampak akibat bencana ini.
Selain itu, total 217 Bencana Alam Kota Sukabumi tersebar di tujuh wilayah kecamatan, diantaranya:
• Kecamatan Cikole : 36 Kejadian Bencana
• Kecamatan Cibeureum : 20 Kejadian Bencana
• Kecamatan Baros : 19 Kejadian Bencana
• Kecamatan Lembursitu : 40 Kejadian Bencana
• Kecamatan Citamiang : 25 Kejadian Bencana
• Kecamatan Warudoyong : 28 Kejadian Bencana
• Kecamatan Gunung Puyuh : 47 Kejadian Bencana
Berdasarkan luas wilayahnya, Kecamatan yang paling luas terdampak bencana adalah Kecamatan Gunung Puyuh yaitu 264.538 m2 dan yang paling rendah adalah Kecamatan Cikole, seluas 3.227 m2. Peristiwa Bencana Alam di Wilayah Kota Sukabumi menyebabkan kerugian yang tidak sedikit yaitu sebanyak Rp. 9.205.135.350,-.
Meskipun kebakaran merupakan bencana dengan area terdampak paling rendah, namun kerugiannya menempati urutan paling tinggi diantara bencana lain. Kerugian bencana kebakaran Kota Sukabumi di tahun 2021 ditaksir mencapai Rp. 3.747.500.000,-.
Dengan data ini, warga Kota Sukabumi wajib waspada terhadap potensi bencana alam,terutama bagi wilayah-wilayah dengan status rawan.
Writer: Nida Salma M
#SHOWRELATEBERITA