Karet Oblong Renggut Nyawa, 5 Fakta Hutan Eksotis Gutta Percha di Cikidang Sukabumi

Selasa 15 November 2022, 17:13 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Pohon-pohon gutta percha atau kareng oblong di Cikidang Kabupaten Sukabumi Jawa Barat kembali memakan korban jiwa. Pohon tua berusia ratusan tahun ini tumbang menimpa pengendara yang melintas hingga meregang nyawa. 

Pohon yang tumbang merupakan jenis pohon Gutta Percha atau pohon karet oblong yang pernah berjaya di masa Kolonial Belanda.

Tim sukabumiupdate.com telah merangkum lima fakta seputar Kasus Pohon Tumbang Gutta Percha di Cikidang, Sukabumi.

1. Peristiwa Tumbangnya Tanaman Langka Gutta Percha Sukabumi dan menimbulkan korban jiwa.

- Pertama, Selasa 15 November 2022, sekitar pukul 07.00 WIB. Di jalan Cikidang, Kampung Cipetir, Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Pohon Gutta Percha tumbang dan menimpa seorang pengendara motor Honda Beat dengan nomor polisi F 3075 UBU. Pohon tumbang saat korban melaju menuju Cibadak dari arah Cikidang, Kabupaten Sukabumi.Korban kemudian dinyatakan tidak terselamatkan atau tewas di lokasi kejadian.

- Kedua, Minggu 27 Februari 2022, sekitar pukul 14.00 WIB. Pohon karet oblong tumbang di Jalan Cipetir Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Pohon yang berukuran besar menimpa satu unit mini bus bernomor polisi F 8415 QM hingga kondisinya ringsek dan sopir serta penumpangnya terjepit badan mobil, satu korban meninggal dunia.

2. Tanaman Langka Gutta Percha Sukabumi Tumbang karena Tua.

Diketahui, pohon Gutta Percha yang tumbang memiliki diameter sekitar 1 meter. Pohon Gutta Percha atau pohon karet oblong tumbang akibat usia yang tua sehingga kondisinya sudah keropos dan lapuk. Penyebab tersebut diungkap oleh Ramdan Rustarmono selaku Kepala Desa Cicareuh, karena di sekitar perkebunan PTPN VIII tak turun hujan saat kejadian berlangsung. 

3. Tanaman Langka Gutta Percha Sukabumi Pernah Berjaya

Melansir dari situs resmi PT Perkebunan Nusantara VIII, Tanaman Langka Gutta Percha Sukabumi pernah mengalami masa kejayaan karena sempat Terkenal di era Kolonial Belanda. Sejarah menyatakan Kabupaten Sukabumi pernah mengekspor Gutta Percha ke berbagai negara di Eropa, seperti Inggris, Korea, Jepang dan Jerman.

• Masa Kolonial Belanda

Gutta Percha Sukabumi memiliki tekstur yang unik. Saat jadi dari pabrik tekstur Gutta Percha cenderung elastis layaknya karet. Namun saat Gutta Percha sudah dingin, tekstur nya perlahan akan semakin mengeras.

Permintaan pesanan Gutta Percha akhirnya mengalami peningkatan. Berawal dari tahun 1885 Pemerintah Kolonial Belanda memutuskan membangun pabrik pengolahan Gutta Percha di Sukabumi, Jawa Barat.

• Ekspor ke Inggris, Korea, Jepang dan Jerman

Ekspor besar-besaran getah Gutta Percha ke negara Inggris menjadi salah satu sejarah kejayaan terbaik Sukabumi yang berhasil membawa nama bangsa Indonesia di Kancah Internasional. Inggris membutuhkan Gutta Percha di bidang industri pelapis kabel telegraf pada akhir abad 19.

Gutta Percha Ekspor Sukabumi digunakan untuk membelah samudera dan menghubungkan hampir seluruh benua di dunia dengan teknologi telegraf. Bahkan, jumlah Gutta Percha yang diekspor cukup fantastis yaitu mencapai 16 juta kg.

Tak cukup di situ saja, pada abad ke-20, Inggris menaikkan Ekspor Gutta Percha Sukabumi hingga total 88 juta kg, guna memenuhi kebutuhan tambahan 

Bahkan, jumlah Gutta Percha yang diekspor cukup fantastis yaitu mencapai 16 juta kg. 

Tak cukup di situ saja, pada abad ke-20, Inggris menaikkan Ekspor Gutta Percha Sukabumi hingga total 88 juta kg, guna memenuhi kebutuhan tambahan kabel komunikasi sepanjang 200 ribu mil.

Sementara Korea, Jepang, dan Jerman biasanya memesan 200 kilogram Gutta Percha setiap satu atau dua tahun sekali dari pabrik Gutta Percha di Desa Cipetir, Sukabumi Jawa Barat.

4. Status Pabrik Gutta Percha Sukabumi di Kancah Internasional

Pamor pabrik Gutta Percha di Desa Cipetir kian menurun saat dunia menemukan alternatif bahan lain, yakni getah karet di awal tahun 1900-an. Tahun 1921, pabrik Gutta Percha Tjipetir berhenti beroperasi dan penggunaan gutta percha sebagai pelapis kabel bawah laut benar-benar tergantikan oleh polietilena yang mulai dikenal pada 1930-an. 

5. Hutan Gutta Percha Cipetir yang Eksotis

Walaupun Gutta Percha sudah tinggal sejarah, keberadaan pohon-pohon penghasil produk tersebut yang dikenal warga setempat dengan nama karet oblong masih lestari hingga kini. Tua dan menjulang tinggi di sepanjang jalan raya Cikidang Palabuhanratu, tepatnya di kawasan desa Cipetir. 

Spot hutan Gutta Percha ini bahkan menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi desa khususnya sepanjang jalan Cipetir. Karena keberadaan pohon-pohon tua karet oblong ini berjejer rapi di kanan kiri jalan, serta tidak ditemukan di tempat lainnya. 

Tak sedikit warga yang melintas, atau warga Cikidang mengabadikan foto foto Gutta percha ini dan membagikan di akun media sosial, sebagai salah satu spot keindahan jalur Cikidang Palabuhanratu, Sukabumi.

Sumber : PTPN VIII

Writer: Nida Salma M

#SHOWRELATEBERITA

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).