SUKABUMIUPDATE.com - Petani di blok Cilangir, Kampung Cijambe, Desa Tamanjaya, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, mengeluhkan program perluasan saluran irigasi di daerahnya yang tak berfungsi. Kondisi tersebut sudah berlangsung lama hingga membuat aktivitas bertani vakum selama 5 tahun.
Pada awalnya Blok Cilangir itu awalnya berupa lahan pertanian sawah seluas 5 hektar dengan sumber air dari Sungai Ciletuh yang mengalir melalui selokan.
Tetapi setelah perluasan saluran irigasi, air tidak mengalir membuat petani vakum selama 5 tahun dan petani kembali beraktivitas di lahan tersebut dengan menanam padi huma dan tanaman palawija.
Petani, Kurdi (71 tahun) menyatakan saat menjadi lahan sawah, petani bisa melakukan cocok tanam hingga 3 kali. "Saat masih berupa sawah penghasilan setiap satu kali panen bisa mencapai 15 - 16 ton,” ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (14/11/2022).
"Perluasan saluran irigasi sekitar 8 tahun atau 9 tahun yang lalu. Saluran air berupa selokan yang biasa mengalirkan air ke sawah sudah tertimbun dan saluran baru waktu itu dibuat diatas saluran selokan. Namun saluran irigasi yang baru tidak mengalirkan air atau tidak berfungsi," jelasnya.
“Harapan kami agar pihak pemerintah untuk mengembalikan kondisi semula atau saluran irigasi bisa bermanfaat, jangan merugikan petani," ungkapnya.
Sementara mantan Kepala Desa Tamanjaya, Apandi menjelaskan program perluasan saluran irigasi dari Dinas Pertanian dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2013. "Namun saat itu, kepala Desa Tamanjaya masih masa transisi. Setelah saya jadi kepala desa, pekerjaan sudah selesai," ujarnya.
Perluasan irigasi itu dilakukan untuk mencetak sawah baru dari Cijambe hingga daerah Cipiring.
Apandi menyatakan seminggu saat dirinya menjabat sebagai kepala desa, warga datang menanyakan masalah saluran irigasi yang tidak berfungsi.
"Saat itu kamipun sudah berkomunikasi dengan Dinas Pertanian untuk minta program lanjutan agar [irigasi] bisa berfungsi, akan tetapi jawabannya belum ada anggaran. Saya ingin yang awalnya air mengalir, maka air kembali mengalir, kasihan petani," ujarnya.
Sementara itu, Kepala UPTD Pertanian Wilayah Jampangkulon, Yaya Kuswaya mengatakan nanti kami akan tanya dulu. "Akan dicek dulu, karena memang sudah lama," pungkasnya.
#SHOWRELATEBERITA