SUKABUMIUPDATE.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi mengajak umat Islam di Sukabumi untuk melakukan salat gerhana saat berlangsungnya gerhana bulan total (GBT) yang diprediksi terjadi pada Selasa sore (8/11/2022).
Ketua MUI Kota Sukabumi Aab Abdullah mengatakan gerhana bulan total diprediksi terjadi mulai pukul 17.16 hingga sekira pukul 18.00 sampai 19.00 WIB. Sementara salat gerhana, kata Aab, dilaksanakan selepas salat Magrib.
"Kami mengajak umat Islam melakukan salat gerhana. Fenomena alam ini hendaknya menjadi renungan bagi umat Islam untuk mendekatkan diri pada Allah SWT," kata Aab kepada awak media.
Menurut Aab, fenomena alam tersebut merupakan tanda kekuasaan Allah SWT sehingga umat Islam harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaannya dengan melihat tanda-tanda kekuasaan-Nya.
"Saya mengimbau umat Islam menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Allah SWT. Salat gerhana dapat dilakukan di daerahnya masing-masing," ujar dia.
Aab menjelaskan tata cara salat gerhana dua rakaat yakni diawali niat dan takbiratul ihram, dilanjutkan membaca doa iftitah, membaca surah Al-Fatihah, membaca surah selain Al-Fatihah dengan cara dilantangkan suaranya, rukuk membaca tasbih, dan iktidal (bangkit dari rukuk).
"Setelah iktidal pertama, tidak langsung sujud, namun dilanjutkan membaca surat Al-Fatihah dan surah lain," katanya.
Kemudian, berdiri kedua lebih singkat dari pertama dan dilanjutkan rukuk kedua yang lebih pendek dari rukuk sebelumnya. Lalu iktidal dan sujud yang panjangnya sebagaimana rukuk, duduk di antara dua sujud, sujud kembali, lalu bangkit dari sujud dan mengerjakan rakaat kedua.
"Rakaat kedua dikerjakan sebagaimana rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih singkat serta diakhiri dengan tasyahud dan salam. Setelah itu, jemaah salat gerhana mendengarkan khotbah dari imam mengenai anjuran untuk berzikir, berdoa, beristigfar, dan bersedekah," kata Aab.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi juga sudah meminta MUI bersama masyarakat untuk melakukan salat gerhana di setiap daerahnya masing-masing.
"Kami sudah meminta MUI dan masyarakat mari hidupkan malam ini dengan salat berjemaah di daerah masing-masing, karena gerhana bulan merupakan hal yang langka," ujarnya.
#SHOWRELATEBERITA