SUKABUMIUPDATE.com - Bupati Sukabumi Marwan Hamami meminta semua jajarannya mengkaji dan menyiapkan langkah-langkah untuk mewaspadai dampak dari resesi global pada perekonomian daerah. Langkah ini didukung oleh Ketua DPRD Yudha Sukmagara sebagai upaya melindungi roda perekonomian warga Kabupaten Sukabumi.
Dampak resesi global ini diungkap Marwan dalam forum Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi, Senin (7/11/2022) di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD di Palabuhanratu. Paripurna dalam rangka Pengambilan Keputusan terhadap Raperda APBD TA.2023; Penyampaian Propemperda TA. 2023 dan Penyampaian Keputusan terhadap Raperda tentang Retribusi Penggunaan Tenaga Kerja Asing.
Dikutip dari akun medsos resmi Pemkab Sukabumi, Bupati dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Staf Ahli Bupati Bidang kemasyarakatan dan SDM, Jujun Junaeni, hal ini, Bupati menekannya bahwa penganggaran untuk tahun-tahun mendatang masih dibayangi ketidakpastian kondisi ekonomi, baik level nasional maupun global.
"Terjadinya konflik geopolitik dan perang di ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga-harga komoditas global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak terkecuali indonesia," terang bupati dalam sambutannya.
Lebih Lanjut Bupati menjelaskan situasi ketidakpastian juga masih dipengaruhi pandemi covid-19 yang belum berakhir. Sehingga program-program pemerintah di tahun 2023 masih akan dihadapkan pada ketidakpastian yang tinggi.
"Untuk itulah, APBD Tahun anggaran 2023 harus antisipatif, responsif, dan fleksibel merespon ketidakpastian. Namun mencerminkan optimisme dan kehati-hatian sehingga berperan sentral dalam melindungi keselamatan masyarakat dan sekaligus sebagai motor pengungkit pemulihan ekonomi daerah," pungkasnya.
Sebelumnya, dalam rapat dengan TPAD Kabupaten Sukabumi membahas Raperda penyusunan APBD 2022, Ketua DPRD Yudha Sukmagara menekankan agar RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) terlaksana dengan baik dalam Raperda APBD TA. 2023.
Hal itu dikarenakan dalam RPJMD memuat dua sektor prioritas yaitu Pariwisata dan Pertanian, yang diharapkan menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Sukabumi dimasa mendatang.
“Maka untuk bisa menjadi sebuah penopang, anggaran juga harus dihadirkan dan juga perencanaan di pariwisata dan pertanian ini harus benar-benar mengena,” ujar Yudha usai memimpin Rapat Gabungan Banggar DPRD dengan TAPD, Jumat 4 November 2022.
Yudha juga menyampaikan bahwa APBD 2023 ini harus bisa menjadi sebuah trigger atau daya ungkit untuk menaikan pertumbuhan ekonomi untuk masyarakat.
#SHOWRELATEBERITA