SUKABUMIUPDATE.com - Pertandingan futsal antar sekolah di Kabupaten Sukabumi berujung pembacokan. Seorang pelajar SMA di Parakansalak terluka kena sabetan senjata tajam oleh kelompok pelajar dari sekolah lain yang kalah main futsal.
Insiden ini dibenarkan oleh Kapolsek Bojonggenteng, Iptu Subarjo. Kepada sukabumiupdate.com, Subarjo menjelaskan aksi pembacokan berawal dari penghadangan di depan GOR Futsal Kompa, pada hari Jumat 4 November 2022 lalu.
Saat itu korban dan rekan satu sekolahnya hendak pulang usai tanding futsal. Saat keluar GOR, mereka dihadang lalu dikejar oleh kelompok pelajar dari sekolah lain. “Jadi kelompok korban dan pelaku ini sama-sama bawa motor, setelah dikejar oleh pelaku, korban kena sabet senjata tajam di Kampung Tapos Bojongkopi, Desa Cibodas, Bojongenteng,” jelas Iptu Subarjo di Kantor Polsek Bojonggenteng, Sabtu (5/11/2022).
Pelaku penyerangan yang diketahui berjumlah sekitar 6 orang langsung kabur usai melukai korban. Pelajar yang terluka kemudian dibawa oleh warga di sekitar lokasi kejadian ke Klinik Bebita Pakuwon.
“Belum ada laporan resmi dari korban, tapi data kejadian sudah kami kumpulkan dari sejumlah saksi. Termasuk dugaan kelompok pelajar yang menjadi pelaku aksi kekerasan tersebut,” lanjut Iptu Subarjo.
Data rekam medis Klinik Bebita mencatat, bahwa pada hari tersebut datang korban berinisial G (17 tahun) yang dilaporkan kena bacok. “Pelajar yang jadi korban itu mengalami 6 luka terbuka dan haris mendapatkan 6 jahitan, di atas pinggang sebelah kiri,” jelas dokter Aristoteles, tim medis Klinik Bebita yang menangani korban.
“Luka akibat senjata tajam, korban datang dibawa warga ke klinik pada Hari Jumat, 04 November 2020, sekitar pukul 18.30 WIB,” lanjut Aristoteles kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (5/11/2022).
Dikonfirmasi pada hari yang sama, Kepala Sekolah SMAN 1 Parakansalak, Didin Jamaludin menegaskan tidak ada tawuran pada hari Jumat 4 November 2022 usai pertandingan futsal. “Pelajar kami diserang oleh pihak yang tidak di kenal, sekitar pukul 18.00 wib di Kampung Tapos Bojongkopi, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng,” tegas Didin.
Peristiwa itu adalah penyerangan dan penghadangan lanjut Didin, karena yang kelompok pelaku membawa senjata tajam. “Siswa kami ada yang terluka, kelompok pelaku ini diduga dari pelajar SMA di luar parakansalak, sekolah yang sama dalam aksi penyerangan kepada siswa SMK Yapan dan SMK Yasidik Parakansalak,” beber Didin.
Dia berharap berharap pihak berwenang mengamankan kelompok pelaku ini karena sangat meresahkan. “Harus diusut tuntas karena kejadian penyerangan dari kelompok pelajar yang sama terus berulang,” pungkasnya.
#SHOWRELATEBERITA
Repoter: Ibnu/Magang