Akademisi Nusa Putra Bicara Tol Bocimi dan Solusi Macet di Cibadak Sukabumi

Kamis 03 November 2022, 15:45 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Jalan Tol Bocimi sangat dinantikan oleh masyarakat Sukabumi. Jalan tol ini akan menghubungkan kawasan Sukabumi ke kawasan Megapolitan Jabodetabek.

Pembangunan jalan tol ini juga diharapkan akan menjadi trigger pertumbuhan ekonomi di kawasan Sukabumi, Palabuahnratu bahkan sampai kawasan Cianjur. 

Pembukaan Tol Bocimi Fase 1 (Ciawi-Cicurug) pada tahun 2018 telah banyak membantu pengguna jalan untuk mempersingkat perjalanannya.

Seperti yang sudah diketahui sebelumnya ruas jalan arteri Cibadak-Cicurug-Ciawi merupakan bencana lalu lintas yang nyata adanya.

Bagaimana tidak, jalan sepanjang 34 kilometer yang normalnya bisa ditempuh selama 40 menit dengan kendaraan roda 4, pada kenyataannya membutuhkan waktu berjam-jam. 

Dengan beroperasinya Tol Bocimi fase 1 tersebut mampu mengurangi waktu tempuh perjalanan secara signifikan.

Dan berikut penjabaran singkat mengenai jalan tol Bocimi, permasalah yang akan dihadapi, dan solusinya yang diungkapkan Triono, akademisi Nusa Putra kepada Sukabumiupdate.com.

Pembukaan Tol Bocimi Fase 2

Dengan beroperasinya Tol Bocimi Fase 1, penumpukan kendaraan yang biasanya terjadi pada area Caringin, Benda, dan beberapa titik lainnya bisa tertampung oleh jalan tol. 

Selain itu, dibukanya akses tol Cigombong juga mempercepat kendaraan yang hendak menuju ke arah Sukabumi.

Namun sayangnya, penumpukan kendaraan pada area Cicurug tidak dapat terhindarkan dan bertambah buruk hari demi hari.

Potret Kemacetan di Kawasan Cicurug | Foto: Istimewa
Potret Kemacetan di Kawasan Cicurug | Foto: Istimewa
Setelah selesainya Tol Bocimi Fase 1, Pembangunan Jalan Tol Bocimi dilanjutkan ke fase 2 yaitu section Cigombong sampai dengan Parungkuda. 

Meskipun terkendala Covid-19 yang menyebabkan pekerjaan banyak tertunda pada akhirnya Tol Bocimi fase 2 direncanakan akan rampung pada awal tahun 2023 mendatang. 

Dengan dibukanya exit tol Parungkuda, tentunya akan mengurangi penumpukan kendaraan di area Cicurug yang terkenal akan kemacetannya.

Namun, bukan berarti permasalahan transportasi Sukabumi utara secara makro akan terselesaikan. 

Penumpukan kendaraan di Cibadak sudah pasti terjadi dan permasalahan yang akan terjadi di Cibadak disinyalir akan  lebih rumit dibandingkan kemacetan yang terjadi di Cicurug saat ini.

 Penyelesaian berbagai masalah transportasi dengan rekayasa Engineering seperti fly over, Underpass mungkin bisa jadi jalan yang terbaik. Akan tetapi, mengingat biaya investasi yang tinggi, tentunya akan sulit terlaksana.

Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah yang Triono kemukakan dalam tulisan ini lebih bersifat rekayasa lalu lintas, mengingat rekayasa lalu lintas diharapkan mampu memecahkan masalah dengan biaya yang cukup rendah 

1. Mengurangi Terjadinya Konflik Lalu Lintas

Konflik lalu lintas adalah bertemunya kendaraan yang berbeda arah pada satu titik dan dibagi kedalam dua jenis, yaitu konflik minor adalah bertemunya kendaraan dengan tujuan yang sama, dan konflik major adalah bertemunya kendaraan dengan tujuan yg berbeda. 

Konflik major dan minor memiliki kontribusi yang berbeda terhadap kemacetan lalu lintas. Tentunya konflik major memiliki kontribusi lebih tinggi dibandingkan konflik minor.

Alternatif yang bisa dilakukan disini adalah dengan membuat bundaran pada pertigaan Cibadak-Palabuhanratu.

Persimpangan Cibadak-Palabuhanratu | Foto: Istimewa
Persimpangan Cibadak-Palabuhanratu | Foto: Istimewa
Dengan adanya bundaran pada persimpangan akan merubah konflik major menjadi konflik minor, diharapkan derajat kejenuhan pada simpang bisa diturunkan.

2. Memecahkan Titik Konsentrasi Transit Angkutan Umum

Seperti yang dilakukan KCI (Kereta Commuter Indonesia) yang memecah konsentrasi transit penumpang di Stasiun Tanah Abang, ke dua titik yaitu Sta.

Tanah Abang itu sendiri dan stasiun Manggarai dengan cara menonaktifkan Commuter Bogor-Tanah Abang.

Hal serupa mungkin bisa dilakukan di kawasan Cibadak dengan memindahkan lokasi transit angkutan umum Cicurug-Cibadak dan Cibadak-Cisaat dari semula berlokasi di Pasar Cibadak ke sekitar Lapangan Siliwangi.

Figure  Pemindahan Titik transit Angkutan umum | Foto: Istimewa
Figure Pemindahan Titik transit Angkutan umum | Foto: Istimewa
Dengan pemindahan titik transit pengguna angkutan umum ini diharapkan beban lalu lintas yang diterima oleh jalan dari arah pertigaan menuju pasar Cibadak hanya angkutan umum arah Cibadak-Cicurug.

Tidak perlu menanggung beban lalu lintas yang diakibatkan oleh angkutan umum Cibadak-Cisaat. Dengan ini konsentrasi penumpang transit dan konsentrasi aktivitas pasar bisa terbagi.

3. Mengurangi Hambatan Samping

Hambatan samping merupakan gangguan-gangguan lalu lintas yang diakibatkan oleh aktivitas-aktivitas di samping jalan (Trotoar). 

Hambatan samping bisa berupa pedagang kaki lima, pejalan kaki, parkir sepeda motor, drop off barang, dan lain sebagainya. Hambatan samping ini memiliki kontribusi yang cukup tinggi terhadap kemacetan.

Hal ini bisa diatasi dengan pembuatan median jalan yang memaksa pengguna jalan tetap berada pada lajurnya masing-masing. Dan kasusnya dapat dilihat pada area pasar Cipanas-Cianjur.

Figure  Pasar Cipanas-Cianjur | Foto: Istimewa
Figure Pasar Cipanas-Cianjur | Foto: Istimewa
Pada median jalan dibuat pagar yang cukup tinggi untuk menghindari penyebrang jalan. Untuk penyeberang jalan, perlu dibuatkan jembatan penyebrangan pada beberapa titik.

Kesimpulan

Telah banyak penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Teknik Sipil yang mengkaji kemacetan pada area ini. 

Secara teknis tingkat kepadatan lalu lintas dapat diukur dan dipecahkan dengan mudah. Akan tetapi kearifan lokal, kebiasaaan masyarakat, tingkat pendidikan yang ada di Indonesia terkadang menyulitkan para profesional dan akademisi dalam menyelesaikan masalah. 

Perlu kedewasaan bersama dalam berlalulintas agar permasalahan lalu lintas seperti ini bisa diatasi dengan baik.

Saran

Untuk meningkatkan disiplin dalam berlalu lintas sebaiknya angkutan umum yang memiliki kontribusi kemacetan pada area Cibadak ini bisa dikelola secara profesional. 

Seperti halnya jaklingko jakarta, perilaku pengemudi bisa lebih baik, profesional dan tidak cenderung mengejar setoran yang akhirnya merugikan semua pihak. 

Pendapat penulis ini bersifat asumsi, perlu dibuatkan model penelitian yang lebih lanjut agar hasilnya lebih terukur.

Selain itu, perlu keseriusan bersama antara pemangku kebijakan, pengusaha, dan organda yang berkepentingan terhadap kawasan Cibadak.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Tags :
Berita Terkini
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)
Food & Travel22 November 2024, 14:30 WIB

Wisata Alam Karacak Valley, Menikmati Keindahan Hutan Pinus dan Curug di Garut Kota

Karacak Valley Garut adalah pilihan yang tepat untuk wisatawan yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang masih asri.
Kawasan Taman Wisata Karacak Valley terletak di perbukitan dengan pemandangan hutan pinus yang masih asri. Foto: IG/karacak_valley
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:28 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Iyos-Zainul: Pengalaman 38 Tahun

Dengan pengalaman Pak Iyos selama 38 tahun di pemerintahan dan Pak Zainul yang juga berpengalaman dalam mengelola pemerintahan, kami tetap percaya diri.
Paslon 01 Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Bola22 November 2024, 14:00 WIB

Prediksi Persib Bandung vs Borneo FC di Liga 1 2024/2025: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB.
Persib Bandung vs Borneo FC akan tersaji malam ini Jumat (22/11/2024), mulai pukul 19.00 WIB. (Sumber : X/@BorneoSMR/@persib).
Sukabumi22 November 2024, 13:57 WIB

Lewat Inovasi Kesehatan, Kota Sukabumi Raih KIJB 2024 Pemprov Jabar

Reni mengapresiasi prestasi Puskesmas Sukakarya.
Puskesmas Sukakarya Kota Sukabumi meraih KIJB 2024 di Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis, 21 November 2024. | Foto: Istimewa
Nasional22 November 2024, 13:56 WIB

Kronologi Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan, Berawal dari Masalah Tambang

Berikut kronologi polisi tembak polisi di Solok Selatan menurut Kapolda Sumbar Irjen Suharyono.
Ilustrasi. Peristiwa polisi tembak polisi terjadi di Solok Sumbar. | Foto : Pixabay
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:50 WIB

Profil Teddy Lesmana, Panelis di Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Teddy Lesmana yang saat ini terpilih jadi panelis di debat Pilbup 2024 adalah sosok yang menginspirasi karena dedikasinya dalam dunia pendidikan dan hukum.
Teddy Lesmana saat ini berprofesi sebagai Dekan Fakultas Hukum, Bisnis dan Pendidikan di Nusa Putra University Sukabumi. (Sumber : Instagram/@teddyzeeous).
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)